๑'•. Layar Tancap

91 77 17
                                    

WARNING
Sebelum membaca dimohon untuk menekan tombol bintang dan jangan lupa memberi komentar positif juga !

WARNINGSebelum membaca dimohon untuk menekan tombol bintang dan jangan lupa memberi komentar positif juga !

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

------



Abel diletakkan di sebuah gudang sekolah tak terpakai oleh orang yang membawanya tadi.

Tangan dan kaki Abel terikat dengan tali lalu disambungkan ke tiang yang ada di sisi kanan dan kirinya.

Sementara itu Ajeng yang sadar kalau Abel menghilang langsung memberitahu yang lain.

"Abel tidak ada!"

"Hah? dia kemana?"

"Kalau aku tahu, tidak mungkin aku bertanya."

"Ya sudah, kita cari dulu."

Rachel dan keduanya lalu pergi mencari Abel ke seluruh penjuru sekolah.

Di sisi lain Saka dan kedua temannya masih asik menikmati coklat panas.

"Saka, kau tidak nambah?"

"Tidak usah."

Laki laki itu tak sengaja melihat tiga sahabat Abel yang tengah kebingungan.

"Kenapa mereka hanya bertiga?"

Saka yang sadar kalau Abel menghilang langsung ikut mencari tahu.

"Kalian tunggu disini."

"Hey, kau mau kemana?!"

"Ada urusan."

Sementara itu ketiganya sudah mulai lelah dan hampir menyerah saat itu juga.

"Kita sudah cari kemana mana tapi Abel belum ketemu juga" ujar Dian.

"Lantas kita harus apa?"

"Sabar, kita cari terus sampai ketemu" tegas Rachel.

Mereka bertiga kembali melanjutkan pencarian.

Tiba tiba mereka melihat seorang laki laki yang tengah berjalan sendirian.

"Permisi, apa kau melihat gadis dengan dress dan pita biru berwarna biru senada?" tanya Ajeng padanya.

"Tidak nona, maaf."

Raden SakaWhere stories live. Discover now