๑'•. Bukit

78 46 42
                                    

WARNING
Sebelum membaca dimohon untuk menekan tombol bintang dan jangan lupa memberi komentar positif juga !

WARNINGSebelum membaca dimohon untuk menekan tombol bintang dan jangan lupa memberi komentar positif juga !

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

------


Esok harinya Saka bersiap untuk menuntut ilmu kembali ke sekolah.

Dia sengaja berangkat lebih awal lalu berpamitan terlebih dahulu.

"Ma, Saka berangkat."

"Hati hati cah bagus."

Eliza melemparkan senyum lalu mencium Saka dengan lembut.

Laki laki itu berjalan menuju mobil dan melajukan keluar dari gerbang kediamannya.

Dua puluh menit kemudian dia telah sampai di parkiran sekolah.

Mata Saka tiba tiba melihat seorang gadis yang tengah memarkirkan sepeda bersamaan dengan kedatangannya.

Alhasil dia pun turun dan mengikuti langkahnya menuju kelas.

Di sisi lain Abel terlihat sangat tidak bersemangat hari ini.

Tiba tiba dari arah belakang ada Saka yang mendahului.

Gadis itu menatap langkah kaki Saka yang semakin jauh di hadapannya.

Abel tiba di kelas yang masih sepi pagi itu, hanya dirinya dan beberapa anak lain termasuk Saka.

Dia baru sadar kalau hari ini jadwal nya piket.

Abel langsung ambil sapu dan mulai membersihkan sebagian kelas.

Saat akan membuang kantong sampah mendadak tangannya dicekal oleh Saka.

"Biar aku saja."

"Tidak usah, aku juga bisa."

"Hari ini aku juga piket."

Tanpa basa basi Saka langsung mengangkut dua kantong plastik hitam tersebut menuju tempat sampah besar.

"Terima kasih."

"Butuh bantuan lagi?"

"Kurasa belum, kau menghapus papan tulis saja."

Saka langsung mematuhi perintah Abel dengan bergerak mengambil penghapus dan membersihkan papannya.

"Sisanya biar yang lain, kita cukup disini."

Raden SakaWhere stories live. Discover now