๑'•. Orang Ketiga

56 3 0
                                    

WARNING
Sebelum membaca dimohon untuk menekan tombol bintang dan jangan lupa memberi komentar positif juga !

WARNINGSebelum membaca dimohon untuk menekan tombol bintang dan jangan lupa memberi komentar positif juga !

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

------


Menjelang siang di pantai itu ditambah desiran ombak serta angin sepoi sepoi menerpa dua insan yang tengah memadu kasih.

"Aku mencintaimu."

Sontak Abel langsung melebur jiwa serta raganya.

Bagaimana bisa Saka bersikap seromantis itu?

"S-saka, kamu....."

"Mau cium lagi?"

Abel langsung mendorong pelan wajah Saka dengan satu tangan dan laki laki itu tersenyum puas.

"Dasar budak cinta."

"Memangnya tak boleh?"

Gadis ini terdiam dan menatap lamat dua manik mata kekasihnya itu.

"Boleh, boleh boleh."

Saka tersenyum kembali dan mendekap Abel dengan erat.

Kenyamanan dirasakan Abel saat berada di pelukan Saka lalu sudah aman kalau Saka sudah di sisinya.

"Matahari sudah akan naik, lebih baik kita segera pulang" ucap Abel.

"Sebentar, aku ingin seperti ini dulu."

"Saka?"

"Iya cantik?"

"Tolong bersamaku lebih lama."

"Aku tak janji."

"Kenapa?" heran Abel karena Saka malah berucap begitu.

"Karena sewaktu waktu bisa ku ingkari."

"Lalu, bagaimana? kamu akan pergi?"

"Aku akan berusaha untuk selalu di sampingmu."

Dalam lubuk hati Abel yang paling dalam dia teramat menyayangi laki laki itu pula.

Serta tak ingin dia jauh darinya.

Beberapa menit kemudian mereka berdua segera kembali ke mobil dan menuju ke rumah Abel.

Saat di perjalanan Saka melihat gadis di sebelahnya sudah memejamkan mata.

Ketika berada di lampu merah dia ambil selimut di kursi belakang dan menutupi badan Abel.

Selimut yang selalu dibawa kemanapun tiap pergi jikalau Saka juga mengajak Rossa jalan jalan.

Dengan lembut Saka mengecup kening Abel dan mengelus surai rambutnya yang tersibak ke depan.

Akhirnya mereka tiba di rumah dan Ratmi melihat kedatangan itu saat menjemur pakaian di luar.

"Eh, nak Saka."

Raden SakaWhere stories live. Discover now