01

5.3K 131 7
                                    

Sudah sejak 1000 tahun lalu, masyarakat hidup berdampingan dengan penyihir. Orang yang memiliki sihir adalah orang yang dianugrahi kekuatan dan kehormatan. Mereka akan mendapat kehidupan yang layak sesuai dengan kekuatan mereka.

Kerdal adalah salah satu kerajaan yang ada di benua Arespa. Kerajaan itu terkenal akan sihirnya yang hebat dan penemuan-penemuan baru yang mengguncang dunia. Di sana ada sebuah laboratorium terkenal bernama Fanaya, tempat orang-orang jenius berkumpul.

"Ayah~" gadis kecil berumur sepuluh tahun itu berlari ke arah sang ayah dengan membawa buku besar di tangannya. "Aku sudah menyelesaikan bukunya." Gadis manis itu tersenyum pada sang ayah.

Pria yang terlihat masih mudah itu bernama Eder Garrett, ayah dari Ashlyn. Ia tersenyum bangga dan mengusap kepala anaknya. "Kau memang cepat belajar."

"Ayah bolehkah hari ini aku ikut ke laboratorium?" Ashlyn membuat wajah memohon yang sialnya Eder tak pernah bisa menghindar.

"Baiklah, tapi ayah akan sibuk hari ini."

Ashlyn mengangguk. Ia memang sering mengikuti ayahnya ke laboratorium besar yang tepat berada di sebelah rumahnya. Walaupun ayahnya akan sibuk sendiri, tapi ia memiliki banyak teman di sana.

"Hallo paman Arkan!" Sapa Ashlyn ketika melihat salah satu teman ayahnya.

"Oh kau datang lagi hari ini?" Pria bernama Arkan itu tersenyum pada Ashlyn. "Hari ini kau akan melakukan percobaan apa lagi?" Tanyanya pada gadis kecil itu.

Ashlyn membuka buku yang ia bawa dan menunjukkannya pada Arkan. "Aku akan mencoba ini."

Lagi-lagi Arkan terkejut melihat Ashlyn yang memegang buku yang cukup sulit dipahami. Dan anak itu ingin mencoba salah satu formula sihir yang tertulis di sana.

"Kau memang anak Eder." Arkan tak heran jika Ashlyn meneruskan kepintaran ayahnya. Bagaimanapun juga Eder adalah peneliti muda yang dihirmati karena kepintarannya dalam melakukan sihir eksperimen.

"Ashlyn, kau main dengan paman ya. Ayah harus bekerja."

"Em!" Ashlyn menjawab dengan semangat.

"Ashlyn~" seorang wanita muda menghampiri Ashlyn ketika melihat gadis kecil itu. Ia menunduk, mensejajarkan tubuhnya dengan Aslyn yang pendek. "Hei, kau mau ikut denganku? Aku sedang melakukan percobaan baru."

"Benarkah? Aku mau ikut." Ashlyn langsung mengikuti Serena dan meninggalkan Arkan yang kecewa kareana gadis imut itu lebih memiliki ikut dengan Serena.

Hampir semua orang yang ada di laboratorium mengenal Ashlyn. Anak itu datang pertama kali saat berumur tujuh tahun, saat itu ia membuat kegemparan karena hampir meledakan satu ruangan. Umurnya memang terlalu dini untuk mencoba sihir ekperimen dan dia masih belum banyak belajar tentang sihir. Sejak saat itu ia menjadi rajin belajar untuk bisa seperti ayahnya.

Ashlyn melihat larutan yang sedang Serena buat. Di laboratorium setiap orang memiliki spesialisasinya masing-masing, dan Serena adalah spesialis larutan.

"Apa yang sedang kau buat?"

"Obat kuat."

"Obat kuat?" Ulang Ashlyn. "Apakah itu bisa membuat orang berotot?"

Serena menunduk dan berbisik. "Ini lebih hebat dari pada itu."

Mata Ashlyn berbinar. "Apakah aku boleh mencobanya saat sudah jadi?"

"Tidak bisa. Ini tidak untuk anak kecil sepertimu."

Ashlyn mengerucutkan bibirnya. Lagi-lagi ia ingin cepat dewasa agar bisa melakukan eksperimennya sendiri. Gadis kecil itu beralih ke larutan lain.

DARKENEDWhere stories live. Discover now