35•🍋 Cinta Buta.

95 18 0
                                    

Leomon heran, mendekati Zoyya yang hanya nampak diam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Leomon heran, mendekati Zoyya yang hanya nampak diam. "Zoyya? kenapa kau diam saja ?"

"Leo! tidak bisakah kau menyukaiku saja ?" Zoyya bertanya, membuat Leomon spontan menghentikan langkah. "Kenapa kau menyukai Aline, aku lebih baik darinya, aku lebih berpendidikan dan statusku lebih tinggi darinya." tambah Zoyya, berjalan mundur.

"Bagiku perbedaan, pendidikan bahkan status tidak akan ada artinya.... kenapa kau malah membandingkan dirimu dengan Aline.!" jelas Leomon,  "Bagiku kalian itu sama-sama wanita baik."

"Lantas kenapa kau tidak memilihku ?" Zoyya berjalan mundur, semakin mendekat ke pinggir atap.

"Ada apa denganmu Zoyya... " sahut Leomon, memasang wajah khawatir ketika melihat Zoyya yang mulai berdiri di pinggir atap. "Menjauh dari sana, itu berbahaya." pintanya, panik.

"Katakan padaku! apa alasanmu menyukai Aline, di banding aku." Zoyya menolehkan kepala, menatap ke bawah bangunan.

Rambut Zoyya mulai tertiup angin malam yang berhembus begitu dingin.

"Tolong, menjaulah dulu dari sana..." pinta Leomon semakin cemas, sembari berjalan perlahan, menghampiri Zoyya.

"Kenapa? kau takut aku akan melompat ?" tanya Zoyya, kembali menatap Leomon.

Leomon langsung menghentikan langkah.

Leomon tahu betul tatapan dari Zoyya, tatapan mata itu sama seperti tatapan Aline saat mengakhiri hidupnya di jembatan. Tatapan kosong penuh keputus asaan.

"Aku benar-benar tulus menyukaimu Leo..." jelas Zoyya, meneteskan air mata, memalingkan pandangnya sekilas.

Pemandangan bebas terlihat, Zoyya melanjutkan katanya, "Kenapa tidak ada yang menyukaiku! kenapa setiap orang yang aku sukai tidak bisa menyukaiku... padahal aku punya segalanya."

Melihat ada kesempatan, Leomon menarik tubuh Zoyya dari pinggir atap dengan cepat.

Zoyyapun tertarik, tubuhnya didorong Leomon dengan lembut untuk menjauh dari tepian rooftop.

Dengan lantang Leomon memarahinya, "Kau sudah tidak waras haa..?!" bentak Leomon, "Di mana akal sehatmu ?"

Hiks!
Hiks!

Zoyya terduduk lemas, tertunduk menangis. "Benar kata orang, aku wanita tidak waras... orang-orang di luar sana selalu mencibirku, setelah aku menolak anak mereka ketika mengungkapkan rasa cintanya padaku..." ungkap Zoyya, sedih. "Aku hanya ingin orang yang aku sukai, menyukaiku juga..."

Leomon menatap serius, "Zoyya..." ucapnya menandaskan suara letih. "Kau tidak bisa membuat semua orang menyukaimu.! kau tidak bisa memaksakan perasaan mereka." jelasnya, "Kau terus memperdulikan perkataan buruk orang-orang di luar sana, demi memenuhi egomu..."

Zoyya terdiam, sejenak berhenti menangis, dan menatap Leomon yang mulai menekuk lutut.

"Kenapa kau harus perduli dengan kata-kata orang lain." tambah Leomon menyeka air mata Zoyya, "Kau harus mencari pelajaran hidup dalam dunia ini, hanya untuk belajar, bukan mencobanya jika itu hal yang buruk... kau sudah bisa membedakan mana yang baik dan buruk, kau biarkan perasaan sepihak itu menguasaimu, padahal kau tahu... kau akan tersiksa karenanya." jelasnya.

Leomonpun mengusap kepala Zoyya, "Aku minta maaf, aku tidak bisa membalas perasaanmu... kau memang berhak memberikan perasaan itu, tapi aku juga punya hak untuk tidak membalas perasaanmu..."

Zoyya kembali meneteskan air mata.

"Sudah! jangan bertindak bodoh." tegas Leomon, menepuk pundak Zoyya. "Kau pikir aku hanya akan menemui Aline saja? apa kau lupa... aku juga akan menemuimu, karena aku juga menyukaimu."

"Tapi bukan atas dasar cinta." jawab Zoyya, menunduk sedih dan kecewa.

Leomon menghelah nafas, "Karena kau teman yang berarti yang aku miliki di kehidupan ini... jadi aku akan selalu mendukungmu."

Kepala Zoyya terangkat, mendengar jawaban Leomon.

"Terima kasih Zoyya, karena selalu ada untukku, dan maaf jika aku sudah menyakitimu, aku harap kita bisa menjadi teman yang baik, entah di kehidupan ini atau kehidupan lain."

Zoyya mengerti, cinta tidak bisa dipaksakan, selama ini gadis itu salah mengartikan perasaannya sendiri. Gadis itupun sadar, memiliki teman seperti Leomon tidak akan membuatnya rugi sedikitpun, karena Leomon adalah teman yang baik serta pemgertian bagi siapapun yang tidak memiliki perasaan lebih.

•༺☺︎༻•

.. .. ✤ ᕬ  ᕬ
.../ (๑^᎑^๑)っ🍋 T,
./| ̄∪ ̄  ̄ |\🍋 B,
🌷|____.|🍄🍊 C...

SWEET LEMONS [✔]Where stories live. Discover now