42•🍊 { Psychopath }

93 18 0
                                    

Aline meronta, berusaha melepaskan diri dengan isak tangis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aline meronta, berusaha melepaskan diri dengan isak tangis.

"Tolong...!" teriaknya, terus menerus. "Tolong.!"

Pemuda itu membentak, marah. "Diam! atau aku lepaskan mulutmu dengan rasa sakit.!!"

Aline langsung mengatubkan bibirnya takut. namun air matanya terus mengalir.

"Aku akan menceritakan kisahku, agar kau bisa tertidur dengan nyenyak." ucap pemuda itu, sambil mempersiapkan alat-alat bedahnya. "Ini adalah keenam kalinya aku menceritakan kisah yang sama lagi, setelah sekian lama... aku kuliah kedokteran di bidang bedah, aku lulus, dan aku mendaftar sebagai dokter magang... kau tahu apa yang terjadi ?" tanya pemuda itu, menoleh ke Aline.

Aline memalingkan kepala, mengisak dalam diam.

"Aku ditolak oleh seorang direktur rumah sakit itu." sambung pemuda itu, memakai jaket jas hujan. "Dia menghinaku, dan membuat semua rumah sakit menolakku... jadi aku mendekati pacar putranya, aku menghancurkan hubungan putranya dengan pacarnya, aku menjebak putra direktur itu tidur dengan wanita lain, hingga pacarnya marah dan memutuskannya... dan aku mengambil hati pacarnya, oh maksudku mantannya... hahaha." jelas pemuda tersebut, "Dan akhirnya gadis itu datang menemuiku, menangis dalam pelukanku~"

"Dasar, gila.!" batin Aline, yang mendengar cerita pemuda itu.

Pemuda itu menyambung kisahnya, "Rambut gadis itu terasa begitu wangi~ sampai aku terus kepikiran... aku hanya ingin mencium rambutnya setiap hari, tapi dia marah dan menamparku! dia lalu meninggalkan aku." jelasnya dengan suara bersedih.

"Kenapa kau menangkapku !" ketus Aline, gemetar.

Pemuda itu melotot tajam, menatap Aline. "Diam! aku belum selesai." tegur pemuda itu, mendekati Aline, "Kalau aku bicara jangan di potong.!" pemuda itu, mencengkram rambut Aline dengan kuat.

Aline refleks terisak diam, sembari menahan sakit.

"Kau tahu? apa yang aku lakukan pada gadis itu..? aku mengupas kulit kepalanya, dan mengambil rambutnya." tambah pemuda itu, menekan rahangnya, menggoyang rambut Aline yang dicengkramnya.

Pemuda itu kemudian membungkuk, mendekati wajah Aline, menunjuk ke salah satu bonekanya, yang memakai rambut coklat, dan berkata. "Aku berikan rambut gadis itu padanya."

Aline melirik boneka itu, tangisnya semakin menjadi.

Pemuda itupun menepis kepala Aline, lalu mempersiapkan segala perlengkapan bedahnya.

Pemuda itupun menepis kepala Aline, lalu mempersiapkan segala perlengkapan bedahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pemuda itu hendak memulai aksinya, mengeluarkan suntik untuk membius Aline.

Tiba-tiba bel rumahnya berbunyi. Sontak pemuda itu menghentikan aksinya, matanya berkeliling bingung. Sebelum pemuda itu pergi, mulut Aline ditutup.

Pemuda itu, nampak menaiki anak tangga sembari melepaskan perlengkapan yang dipakainya, lalu menutup pintu rahasianya melalui lemari yang mengarah ke basemant bawah tanah, sembari membawa satu pisau bedahnya untuk berjaga-jaga.

Pemuda itu mengintip dari lubang pintu, menggengam sebilah pisau, melihat siapa yang datang menjelang tengah malam. Badan seorang kurir memakai kameja gofood terlihat.

"Aku tidak memesan makanan, kenapa ada kurir.!" batin pemuda itu, menatap curiga.

Din dong~

Bel rumahnya kembali dibunyikan.

Pemuda itu menyembunyikan pisaunya di balik baju, merapikan rambutnya, kemudian membuka pintu setengah badan.

"Paket makananmu sudah datang." ucap kurir, mengangkat sekantong makanan.

Pemuda itu kebingungan, "Aku tidak memesannya !" jawabnya, menatap datar, sembari melirik kurir itu dari atas kepala sampai bawah kaki.

Kurir itu yang menunduk, mengangkat kepala, topi yang di pakai kurir itu juga ikut terangkat, memperlihatkan wajah Leomon yang menatap tajam.

"Kau pernah minum teh lemon ?" tanya Leomon, megegaskan ekspresinya.

Pemuda itu semakin bingung,"Apa ?" sahut pemuda itu, menatap sinis.

"Ambilah." Leomon, menyodorkan sekantong makanan tersebut.

Pemuda itu yang gelisah tidak ingin basa basi lagi, pemuda itupun mengambil makanan tersebut, kemudian segera menutup pintunya.

Namun saat pintu hendak tertutup, Leomon langsung menendang pintu itu, sehingga pemuda itu yang masih di belakang pintu terpental, hilang keseimbangan dan jatuh ke lantai.

Leomon masuk secara paksa, berteriak memanggil Aline.

"Aline...!"

"Brengsek, aku akan melaporkanmu ke polisi, karena masuk ke rumah orang sembarangan."

Leomon menatap sinis, "Aku yang akan menelfon polisinya nanti." tegasnya, kembali mencari Aline sembari memanggil nama gadis itu.

Pemuda itu menjadi panik, dan perlahan mengeluarkan pisau bedahnya, lalu menyayat belakang pergelangan kaki Leomon.

Syutt!

Pergelangan kaki Leomonpun tersayat.

Nampak pohon lemon milik Leomon di balkon huniannya, kembali menggugurkan satu daun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nampak pohon lemon milik Leomon di balkon huniannya, kembali menggugurkan satu daun.

Leomon langsung terukuk, menopang dirinya, sembari memegang dinding.

Pemuda itu bangkit dan berniat menyerang Leomon.

Dengan cekatan, Leomon memutar balik badannya, menangkis tangan pemuda itu yang memegang sebilah pisau. Dia mengunci tangan pemuda itu, pisaupun terjatuh, tangan yang terkepal mulai melayang ke wajah pemuda itu.

Buk!
Blam!

Pertarunganpun terjadi, tanpa disadari pemuda tersebut. Rupanya Leomon sudah mengambil pisau bedah yang jatuh ke lantai.

Pemuda itu melakukan perlawan, meraih apa saja sebagai senjata untuk membunuh Leomon. Dengan gerakan lihai dan lincah Leomon mampu mengelabui serangan pemuda itu, hingga pemuda itu tidak sadar, jika Leomon sudah memberikan goresan kecil ke badan pemuda itu, menggunakan pisau bedah milik pemuda tersebut.

Tiba-tiba pemuda itu seperti merasa perih di sekujur tubuhnya. Pemuda itu menjauhi Leomon dengan oleng, darah keluar dari sekujur tubuhnya.

"Aaaghk..!" jerit pemuda itu panik, membuka baju lengan panjangnya, yang terdapat banyak sobek-sobekan kecil.

Mata pemuda itu langsung melotot, melihat tangan dan badannya mengeluarkan darah dari luka gores yang lumayan dalam.

•༺☺︎༻•

.. .. ✤ ᕬ  ᕬ
.../ (๑^᎑^๑)っ🍋 T,
./| ̄∪ ̄  ̄ |\🍋 B,
🌷|____.|🍄🍊 C...

SWEET LEMONS [✔]Where stories live. Discover now