PROLOG

9.8K 1K 108
                                    

Adinia Cara Agnibrata terlahir sebagai putri mahkota Agnibrata dengan satu kutukan besar—ia memiliki penyakit jantung yang memengaruhi tubuhnya. Secara fisik ia selalu terlihat lebih lemah dibandingkan wanita lain dan hal tersebut membuat para pria menjauh darinya.

Masalahnya tahun ini ayahnya Agreva Agnibrata, raja kerajaan Agnibrata telah memberikannya ultimatum untuk menikah. Tentu saja ultimatum itu muncul karena ayahnya sangat mencintainya. Ayahnya hanya ingin yang terbaik untuk Adinia.

Agreva Agnibrata memberikan Adinia waktu untuk menikah dengan pria pilihannya tapi di akhir tahun bila ia tidak menemukannya atau berada di dalam hubungan yang serius, ia harus terpaksa menikah dengan pria pilihan ayahnya. Atau lebih tepatnya ia harus menikah dengan Teran Bartelome Mahardjoko, pria berdarah biru yang menurut ayahnya cocok untuknya.

Tapi Adinia tidak mau menikah dengan Teran Bartelome Mahardjoko—pria yang selalu jahat kepadanya semenjak mereka duduk di bangku sekolah yang sama. Teran adalah pria kejam yang selalu mengolok-ngolok fisik Adinia yang lemah. Teran kerap kali mentertawainya ketika Adinia tidak bisa bernapas ketika berlari pada pelajaran olahraga. Pria itu adalah pria berengsek.

Tentu saja mengatakan kepada ayahnya kalau Teran adalah pria berengsek yang selalu mengolok-ngoloknya tidak semudah itu. Tidak ketika Teran sekarang terlihat telah berubah. Teran Bartelome Mahardjoko telah menduduki posisi direktur utama perusahaan minyak ayahnya—Raden Mas James Gerandra Mahardjoko. Ia juga dinamakan sebagai direktur yang kompeten dan juga memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi oleh Forbes 30 Under 30 tahun lalu, membuatnya terlihat seakan-akan pilihan yang tepat untuk Adinia.

Teran adalah pria yang sama.

Pria yang membuatnya menangis di malam hari.

Tidak, Adinia mengukuhkan hatinya. Ia tidak akan pernah menikah dengan Teran Bartelome Mahardjoko. Ia lebih baik daripada itu. Ia berhak mendapatkan yang terbaik seperti yang ayahnya inginkan.

Tapi sulit bagi seorang wanita yang selalu terlihat pucat dan memakai kacamata besar, rambut pendek, dan kurus seperti Adinia untuk menarik perhatian laki-laki. Ia tidak terlihat cantik seperti ibunya Nicola Maarav yang terlihat selalu cantik dan elegan. Adinia juga tidak terlihat seperti eyang putrinya—Gia Agnibrata yang menjadi pusat pujaan semua orang karena kecantikannya yang tidak tertandingi. Ia jelek, lemah, dan pucat.

Jadi ketika ia tidak memiliki waktu dan ultimatum ayahnya untuk menikahinya dengan Teran semakin dekat, Adinia mengambil keputusan untuk menyewa jasa seorang pria bernama Gael Zachariah.

Malam ini akan bertemu dengan pria itu di sebuah kamar hotel berbintang lima dan Adinia telah mempersiapkan uang yang cukup untuk membayar Gael untuk berpura-pura menjadi pacarnya. Ia mendengar suara pintu terbuka dan kegugupannya semakin terlihat karena tangannya tidak bisa berhenti bergemetar.

"Adinia?" pria itu berjalan masuk ke dalam kamar dan melihat Adinia duduk di tepi ranjang. Adinia mendongak dan menatap Gael Zachariah dihadapannya. Ya Tuhan, pria itu sangat tampan dan sangat seksi. Rambut hitamnya disisir dengan rapih kebelakang dan dagu pria itu menampilkan ketegasan yang membuat Adinia menyadari aura dominasinya. Janggut hitam pria itu menggelitiknya sementara dada pria itu kokoh dibalik kemeja putih yang ia gunakan membuat arah pandangan Adinia tidak lepas darinya. Ia juga menyadari betapa tinggi Gael dan besar dirinya dibandingkan Adinia. Ia merasa begitu malu menyadari tubuhnya yang kurus sementara Gael berdiri dihadapannya terlihat begitu gagah dan menawan.

"Oh, ya, aku Adinia."

Gael melepaskan jaket kulit hitamnya menampilkan otot-otot di sepanjang lengan pria itu dan Adinia tidak menyadari kalau dirinya telah menggigit bibir bawahnya sendiri ketika melihatnya.

"Jadi dengarkan aku—"

"Lepaskan pakaianmu," kata Gael kepadanya memotong kata-kata Adinia yang belum ia selesaikan. "Now."

"Tunggu...."

"Kamu membayarku, waktumu dimulai sekarang Adinia. Aku akan memuaskanmu."

"Tunggu! Tunggu, ya, Tuhan, aku tidak ingin seks."

Gael menaikkan sebelas alisnya yang lebat kepada Adinia, wanita dihadapannya yang terlihat rapuh dan pucat itu membuatnya bingung. Ini adalah kali pertama seorang klien menolak seks darinya. "Apa?"

"Aku ingin menyewa jasamu sebagai pacarku!"

"I only fuck Adinia. I don't do the boyfriend shit."

"But I need you to be my boyfriend. Hanya kamu pilihan terakhirku. Tidak ada pria lain yang ingin dengan sendirinya menjadi pacarku."

"Tidak ada pria lain yang ingin menjadi pacarmu?" tanya Gael dengan bingung.

"Ya, look at me, I'm ugly, skinny, and pale. Kamu pilihan terakhirku."

"Doesn't mean you're not fuckable, Adinia."

Be Careful, It's My Heart | Red Series no. 2حيث تعيش القصص. اكتشف الآن