BAB SEMBILAN

2.4K 554 22
                                    

Gael menaiki lift dan menekan nomor lantai dimana kamar wanita itu terletak setelah salah satu perawat memberitahunya. Tentu saja ia seharusnya tidak merasa heran kalau kamar wanita itu terletak di bangsal VVIP dan tidak ada nomor kamar kamar di depan pintunya. Sekarang ia membaca tulisan 'Presidential Suite' dengan gugup sebelum ia mengetuk pintu kamar tersebut. Ayolah Gael, kenapa kamu gugup dengan wanita ini? Gael tidak tahu kenapa ia merasa sangat gugup sekarang.

"Masuk," kata suara kecil yang ia dengar dari balik pintu.

Gael berdeham dan membuka pintu kamar dengan perlahan-lahan. Tidak membutuhkan waktu lama untuk menemukan wanita itu berada di tengah ruangan terbaring di atas ranjang dengan wajah pucat tapi wanita itu tersenyum kepadanya. "Aku perlu bicara denganmu, Gael."

"Are you okay?" tanya Gael yang sekarang mendekati Adinia.

"Aku baik-baik saja," jawab Adinia. "Apa kamu bisa membantuku menegakkan tubuhku?" tanya Adinia.

Gael dengan gugup berkata, "Sebaiknya aku memanggil perawat...."

"Tidak, kamu bisa membantuku," kata Adinia mengulurkan tangannya. "Pegang tanganku dan punggungku. Aku hanya perlu menegakkan tubuhku."

Gael mendekat dan mengangguk, "Baiklah. Kita perlu menegakkan ranjangmu juga."

"Oh, ya, tombol itu sepertinya," kata Adinia yang melihat Gael mengambil alih remote control yang terletak di samping ranjangnya.

"Baiklah, apa kamu yakin akan baik-baik saja?" tanya Gael kepada Adinia.

"Pegang tangan dan punggungku. We'll find out," kata Adinia.

Gael sekarang berada dihadapannya dan memegang tangan dan punggung wanita itu, "Katakan kepadaku kalau kamu merasakan sakit. Aku akan berhenti."

"Please, menegakkan tubuhku tidak akan membuatku sakit," kata Adinia dengan nada bercanda, tapi Gael berpikir wanita itu mencoba untuk membohongi dirinya sendiri.

Gael perlahan-lahan menegakkan tubuh Adinia dan memosisikan bantal wanita itu agar nyaman dibelakang punggungnya. Kembali Gael menegakkan ranjang wanita itu dengan remote control yang sekarang ia sudah mengerti fungsinya. Setelah wanita itu nyaman, Gael kembali bertanya, "Apa kamu baik-baik saja?"

"Kamu bisa berhenti mengkhawatirkanku seolah-olah aku adalah kertas yang akan hancur ditengah hujan," kata Adinia kepada Gael. "Aku baik-baik saja, Gael."

Gael mengangguk dengan pelan. "Baiklah."

"Ada beberapa hal yang perlu kita bicarakan," kata Adinia. Wanita itu terlihat sangat pucat dan jauh lebih kurus ketika Gael melihatnya sekarang mengenakan gaun rumah sakit.

"Aku lebih baik melihatmu istirahat sekarang. Dokter mengatakan kepadaku kalau kamu kelelahan."

"You're not my dad—and speaking of him, ia akan datang sebentar lagi. Jadi sebaiknya kita menyelesaikan masalah ini dengan cepat."

"Masalah?" tanya Gael tidak mengerti dan ia menaikkan sebelah alisnya.

"Ya, you and me," kata Adinia kepada Gael. "Kita punya masalah besar karena ayahku pasti akan tahu kalau kamu telah mengatakan kepada semua orang kalau kamu pacarku dan kamu berada di rumah sakit bersamaku. So, we need to talk now. Aku perlu kamu untuk mengatakan kepada ayahku kalau kamu hanya mencoba membantuku dan tidak serius dengan semua ini. Kamu merasa kasihan kepadaku sehingga kamu membantuku. Tidak ada alasan lain. Kamu mengerti?

"Tunggu—you know what, sebaiknya kamu pergi saja sekarang sebelum ayahku melihatmu. Aku akan mengatakan kepada ayahku kalau aku ditolong oleh seorang pria yang baik. Ia tidak perlu tahu sosokmu."

Gael tidak pernah menyangka ketika ia dipanggil oleh wanita itu ke kamarnya, mereka akan membicarakan dirinya dan kepanikan Adinia terhadap ayahnya yang akan sebentar lagi datang. Apa yang kamu harapkan ketika Adinia memanggilmu ke kamarnya, Gael? Apa ekspektasimu adalah Adinia memintamu untuk menikahinya? Kamu pasti bermimpi!

"Bagaimana dengan bagian aku telah mengatakan kepada pria berengsek itu kalau aku adalah pacarmu? Kamu tidak akan menyelesaikan apapun kalau aku pergi sekarang."

"Don't flatter yourself too much, Gael. Ayahku tidak akan peduli sama sekali. Ia hanya memedulikan Teran dan apa pria itu masih ingin menikahiku."

"After what he said to you tonight, kamu masih mau menikahinya?"

"Aku tidak memiliki pilihan Gael. Don't worry about me, kamu hanya perlu pergi sekarang sebelum ayahku datang."

"Aku tidak akan pergi," kata Gael. Ya, kenapa kamu tidak ingin pergi, Gael?

"Gael, apa yang kamu inginkan dariku? Uang? Aku akan mengirimkan uang kepadamu secepatnya. Terima kasih karena telah membantuku malam ini ke rumah sakit," kata Adinia. Kata-kata wanita itu menyinggungnya dan Gael sama sekali tidak melakukan semua ini untuk uang, tapi Adinia sama sekali tidak peduli.

"Aku tidak menginginkan—" Belum sempat Gael mengatakan apa yang ia katakan, pada saat itu pintu kamar Presidential Suite terbuka dan Agreva Agnibrata memasuki ruangan. Ayah wanita itu menggenggam tangan istrinya, Nicola Agnibrata dengan erat, diikuti oleh beberapa penjaga dengan seragam hitam dibelakang mereka. Ruangan terasa begitu penuh dalam sekejap termasuk kedatangan para dokter dan perawat. Mereka semua mengelilingi Adinia dan Gael merasa dirinya berada di tempat yang salah. Di ruangan yang salam. Di dunia yang salah.

"Adinia," ibu wanita itu menangis dan memeluk anaknya.

"Siapa Anda?" tanya Agreva kepada Gael. "Kenapa Anda berada di ruangan anak saya?"

"Agreva, please, Adinia sakit, turunkan nadamu," kata Nicola kepada sang raja Ttagiantabiantara, suaminya.

"Well, you need to get out then, anakku tidak membutuhkan orang asing untuk menemaninya sekarang. She got her family."

"Her family that pushed her to marry a jerk?" balas Gael. Bagus, Gael. Besok kamu akan masuk ke dalam penjara karena telah bersikap kurang ajar kepada raja Ttagiantabiantara.

"Excuse me?" tanya Agreva Agnibrata dengan bingung.

"Anda ingin tahu siapa saya. Saya bukan orang asing seperti yang Anda kira. Saya memiliki hak untuk berada di ruangan ini. Nama saya Gael Zachariah. Saya pacar Adinia, Yang Mulia. Saya pacar putri Anda," Gael berkata. Gael, kamu pasti akan mendapatkan masalah besar setelah ini, pikir Gael kepada dirinya sendiri. Tapi pikirannya berkata lagi, oh, tapi aku telah memastikan kalau Adinia tidak akan menikah dengan Teran pria berengsek itu. Aku pacarnya. Aku adalah alasan Adinia tidak bisa menikahi pria lain.

Kecuali diriku, tentu saja.

Darimana semua pikiran ini bermunculan, Gael? Kenapa sekarang kamu memikirkan untuk menikah dengan Adinia? Gael sama sekali tidak mengerti. Ia menatap sang raja dan melihat kebingungan di matanya. Aku telah menipu Agreva Agnibrata.

Be Careful, It's My Heart | Red Series no. 2Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum