1. Prolog

18.9K 2.4K 715
                                    

SEASON 2 INI SEMOGA BISA MENGHIBUR BAGINDA RAJA/RATU SEKALIAN, SELAMAT MENIKMATI 🙏

❤❤❤
Part 1 : Prolog
❤❤❤

"HUA! ASTAGFIRR!!"

"HUH! FIRULLAH! HALADZIM!"

"ARGHHH!!!"

Cenut-cenut rasa kepala Alvares setiap kali jambakan Naya pada rambutnya mengencang. Belum lagi telinga nya yang berdengung sebab teriakan wanita itu. Sound sistem ibu-ibu senam pagi saja masih kalah jauh kencangnya.

"KAK ALVARES! KAMU APAIN AKU, HAH! SAKIT!"

"Ap-apa? Aku apain kamu, sayang?" setengah panik setengah bingung mendengar pertanyaan istrinya disela-sela erangan nya. Alvares mengusap air mata dipelupuk mata Naya kebingungan.

"KAMU APAIN AKU SAMPAI BISA HAMIL! HUAA!! AYAH!!" Naya menjambak rambut Alvares saat ngilu dibagian perut bawahnya kembali terasa. Kontraksi ini telah ia rasakan sejak berjam-jam yang lalu dan entah kapan selesainya.

"Sayang, kan kita buatnya bareng. Masa aku harus jelasin lagi tutorialnya? Aduh!" dahi Alvares terhantuk dipan brankar lumayan keras. Namun Alvares tetap tersenyum kaku menahan rasa sakitnya.

"Kak Alvares, perut aku sakit banget. Bayi nya gak papa, kan?" jambakan pada rambut Alvares, Naya kendurkan. Ia beralih memeluk leher Alvares erat. Sementara air mata itu terus mengalir deras.

"Dia gak papa, tapi aku yang takut kamu kenapa-kenapa. Kita operasi aja, ya?" Alvares kembali membujuk. Entah ini bujukan yang ke-berapa. Namun lagi-lagi Naya menolak.

"Aku kuat, aku bisa lahirin dia. Aku gak mau operasi."

"Tapi aku takut, sayang---shh" Alvares meringis lirih, kurang ajar, Naya masih bisa menyiksa nya meski telah membuat rambutnya hampir botak.

"Kak Alvares, sakit.." gumam Naya.

"Aku panggilin dokter, ya?" Alvares menjauhkan kepala Naya dari pundaknya. Jika terus-terusan dibiarkan, wanita itu akan menjadi kanibal karna tak mau melepaskan gigitannya.

"Gak mau, disini---ARGHH!!"

"ARGH!!" Alvares ikutan berteriak karna lengannya diremas kuat hingga memerah walau hanya dalam waktu beberapa menit saja.

"KAK ALVARES! BAYI NYA MAU KELUAR! BAYI NYA MAU KELUAR!"

Kemeja, lengan, rambut, bahkan muka pun tak bisa terselamatkan dari tangan Naya yang beterbangan mencari mangsa untuk ia siksa. Lebih tepatnya, tangan Naya mencari tempat untuk melampiaskan rasa sakit diperutnya karna kontraksi dari sang jabang bayi.

"Aku panggil dokter, tapi kamu lepasin muka aku dulu, sayang---arghh"

"Kak Alvares! Kepala nya udah mulai keluar! Kak Alvares, bayi nya gimana? Kak Alvares, dokter!"

Racauan Naya membuat Alvares semakin panik. Ia segera berjalan keluar ruangan untuk mencari dokter, padahal ada bel pemanggil dokter yang terpasang didekat dipan brankar. Sudahlah, nama nya juga panik.

Clek!

"Astagfirullah, eh---Alhamdulillah." awalnya Alvares terkejut melihat beberapa dokter yang membuka pintu ruangan Naya dari luar. Tapi sepersekian detik setelahnya, Alvares segera menarik salah satu dokter dan menyeretnya mendekati brankar Naya dengan langkah tergesa-gesa.

SAY LOVE 2Where stories live. Discover now