7. Nitip Anak

5.8K 1K 217
                                    

❤❤❤
Part 07 - Nitip Anak
❤❤❤

Ini bukan anniversary mereka, juga bukan hari ulang tahun keduanya, tapi Alvares kekeuh ingin liburan bareng Naya tanpa mengajak bocil kematian mereka, yaitu Milea Putri Adiyaksa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini bukan anniversary mereka, juga bukan hari ulang tahun keduanya, tapi Alvares kekeuh ingin liburan bareng Naya tanpa mengajak bocil kematian mereka, yaitu Milea Putri Adiyaksa.

Katakan saja Alvares ini tega, tapi memang kalau ada Milea, mereka tak akan bisa mesra-mesraan seperti dulu. Bisa dikatakan, perhatian Naya beralih banyak untuk anaknya ketimbang untuk suami nya sendiri. Dan Alvares sedikit cemburu atas itu.

"Inget, nggak boleh nakal. Kamu tamu disini, kalau kamu nakal-nakal.."

"Ar, buang langsung ke-selokan depan rumah!" sambung Alvares.

Milea mencebik tanpa berniat menyahuti, bahkan untuk sekedar mendengarkan. Bibirnya itu malah monyong-monyong meledek seolah berkata 'nyenyenye'.

Huh, jika bukan karena Milea ini anaknya, Alvares juga malas berurusan dengan bocah piyik ini.

"Papi sama Mami pergi dua hari. Kamu ga ada yang ngawasin kecuali om Arga sama tante Cheryl. Kalau kamu nakal-nakal, terus diculik sama bencong-bencong deket lampu merah sana. Kamu ga bisa ngadu sama siapa-siapa."

"Eya punya Allah." serobot Milea memotong ucapan Alvares.

Meskipun dada nya kembang kempis melihat reaksi Milea yang sibuk mengorek upilnya didalam lubang hidung. Alvares tetap mencoba sabar.

"Kamu ga boleh sembarangan pukul-pukul pantat orang lain. Walaupun om Arga sama tante Cheryl baik sama kamu, kamu ga boleh semena-mena sama mereka. Denger?" peringat Alvares terus-terusan.

"Eya, kamu denger ucapan Papi?" tegas Alvares.

"Iya-iya, Pi. Cudahlah, kalau mau pelgi ya pelgi aja." Milea melengos, menarik tangan Ariel untuk segera masuk ke-dalam rumah Arga tanpa segan. "Yuk, kita main dinosaulus." pekik Milea.

Alvares mengumpat lirih. Umpatan itu mendapat hadiah berupa cubitan kecil Naya yang bersarang pada pinggangnya.

"Anak sendiri dinistain terus, kalo tau kayak gini. Mending gak usah nambah!" ancam Naya.

"Ee, bercanda doang. Aku tetep sayang kok sama Eya. Kamu kata nya mau anak sepuluh, ayo bikin anak sepuluh!" bisik Alvares.

"Buset! Sepuluh! Ga sekalian sebelas biar bisa bikin team sepak bola sendiri?" sahut Arga julid.

"Halah, nyahut aja lo. Lagian Naya mau nya sepuluh, kalo sebelas nanti kita jadi geng gledek." ucap Alvares.

"Mending dua aja deh, Al. Ikut progam pemerintah. Kayak gue nih, nabung satu lagi. Iya kan, Yang?" Arga mengucapkan hal itu sembari mengusap perut Cheryl yang sedikit membuncit. Wanita itu tersenyum malu-malu.

"Cih, dua doang. Lo ga kuat bikin sepuluh?" cibir Alvares.

Arga tergelak. "Kalo gue ga kuat bisa diterusin sama ibu nya lah. Masalah bikin anak mah gampang. Awsh---"

SAY LOVE 2Where stories live. Discover now