2. Cook.

13.6K 1.9K 827
                                    

HAPPY READING, MANIEZ!

❤❤❤

Part 2 : Cook

❤❤❤

Lamunan Naya buyar, peristiwa melahirkan malam itu cukup ngeri jika kembali diingat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lamunan Naya buyar, peristiwa melahirkan malam itu cukup ngeri jika kembali diingat. Rasa-rasa nya memang seperti baru kemarin, tapi nyata nya telah lebih dari 3 tahun yang lalu.

"Kak Alvares." bisik Naya cukup kencang tepat didekat telinga Alvares.

Namun, jangankan bangun, menggeliat saja tidak. Gumaman cowok itu sekedar ham hem ham hem. Lalu mengecap pelan dengan mata tertutup, alias lanjut ngorok.

"Kak Alvares, ih! Bangun! Aku gak ngantuk tauk!" Naya menggeser tubuhnya sekuat tenaga walaupun pada akhirnya tangan kekar Alvares yang menang.

"Sayang, ih! Ngantuk!" sahut Alvares setengah sadar.

Naya mendengus kasar, selepas sholat subuh bukannya diajak senam pagi atau jogging. Ini malah diajak ngorok lagi. Kan sama sekali tidak produktif.

"Kamu kalau mau tidur, tidur aja. Jangan ajak aku, aku mau masak!"

"Disini banyak ART, Sayang. Tugas kamu itu bukan masak. Tapi temenin aku tidur. Kayak gini, nih." Alvares sengaja mengeratkan pelukannya. Naya semakin menggeliat agar dekapan itu terlepas.

"Aku cubit nih!" ancam Naya.

"Cium aja, sini cium." kelakar Alvares. Bibirnya sengaja dimonyong-monyongkan meledek Naya yang cemberut berat.

"Kak Alvares, aku marah!" sungut Naya kesal. Sia-sia ia memberontak agar dekapan itu terlepas, nyata nya Alvares tetap bisa mengukungnya meski dengan satu tangan saja.

"Marah aja, makin cantik." Alvares mengecup pipi Naya lembut sekaligus mengunyel-ngunyel nya gemas.

"Kemarin baru tidur jam satu, aku capek banget abis lembur. Temenin tidur bentar lagi, okay?"

"Tap--" belum sempat Naya menjawab, mata Alvares kembali terpejam. Hembusan cowok itu pun semakin teratur, sudah dipastikan jika Alvares telah tertidur.

"Ya udah, aku temenin bentar ya." gumam Naya pasrah. Ia juga tidak tega melihat mata panda Alvares gara-gara lembur semalam.

Sampai pada akhirnya, ia sendiri yang merasa jengah. Tidak tidur, tidak mengantuk, bosen, hanya diam saja. Naya akhirnya memilih untuk melepaskan diri secara diam-diam dan perlahan.

Tak sampai 5 menit, dekapan itu terlepas. Alvares juga tidak bangun, atau bahkan menyadari jika yang tengah dia peluk bukanlah Naya lagi, melainkan guling.

"Yes!" batin Naya berbangga diri. Sembari menyeimbangkan langkahnya yang teramat pelan. Naya sesekali melirik Alvares yang mendekur. Telinga lelaki itu cukup peka, suara jeritan para nyamuk saja bisa membuat tidur Alvares terganggu.

SAY LOVE 2Where stories live. Discover now