9. Jono

5.9K 927 175
                                    

Semoga Part singkat ini dapat menghibur kalian. Happy reading, bub!

❤❤❤
Part 09 : Jono
❤❤❤

Naya menggeliat seraya mengucek mata nya yang nampak buram

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.


Naya menggeliat seraya mengucek mata nya yang nampak buram. Silau cahaya dari luar menerobos celah-celah jendela meski telah ada gorden yang menutupi nya. Dan Naya terusik akan itu.

"Hmm, nggak usah gerak-gerak. Lo udah gue tangkep." Alvares menarik tubuh Naya kembali dalam dekapannya. Sepersekian detik setelahnya, Alvares mengusap perut rata istri nya perlahan.

"Hayo, mau kemana lo?" Alvares bergumam.

"Udah kecil, nakal lagi. Hmm, kayak bocil gue aja." diam-diam, Alvares mendaratkam gigitan dibahu Naya membuat wanita itu mengeluh kesakitan.

"Mimpi apa sih, sampe gigit-gigit gini." Naya mendumel lirih seraya menjauhkan tubuh Alvares dari tubuhnya.

"Anjing, eh bukan, kelinci. Kenapa tiba-tiba ada ayam goreng?"

Alvares semakin ngentur, ia bahkan menggigit tangan Naya cukup kuat sampai-sampai meninggalkan bekas merah.

"Sakit, Kak!" seru Naya kesal. Ia menimpuk pipi Alvares kencang untuk membalas dendam.

"Sialan! Ayam goreng gue!" pekik Alvares terbangun.

"Eh, Sayang.." ucap Alvares setelah mata nya terbuka, dan tersadar akan tatapan tajam istri nya.

"Ayam goreng apa yang kamu maksut?" tanya Naya.

Alvares mengusap rambutnya masih mengantuk. "Cuma mimpi, nggak penting." ucapnya.

"Nggak penting, tapi tangan aku kamu gigit sampe merah, nih!" keluh Naya mengkesal.

"Iya kah? Maaf, Sayang. Sini aku obatin." Alvares menarik tangan Naya dan memberikan kecupan sekilas dipunggung tangan wanita itu.

"Obat apa? Nggak ngaruh, masih merah." cibir Naya.

Alvares tersenyum kecil. "Obatnya emang belum bereaksi. Kalo mau cepet sembuh, ciumnya bukan disitu."

"Terus?" Naya menyela cepat. Senyum Alvares semakin mengembang mendengarnya.

"Tutup mata dulu, aku mau kasih sulap. Dijamin habis ini, merahnya langsung ilang."

"Nggak mau! Kamu pasti mau aneh-anehkan?" tuding Naya. Ia mulai memahami situasi jika Alvares tengah memiliki rencana busuk untuknya.

"Astaga, pikirannya jelek banget. Aku jadi sakit hati dituduh begitu." Alvares memasang wajah melas sok tersakiti.

Naya mencibir melihatnya. "Ih, playing victim banget."

"Ya udah, apa? Aku turutin asal nggak aneh-aneh." putus Naya kemudian. Ia segera menutup mata nya tanpa mengintip sedikit pun. Naya menunggu apa yang akan Alvares lakukan pada nya nanti.

SAY LOVE 2Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora