Sebelum baca, Ayo pencet tanda bintang dulu. 🌟 Jangan lupa komen ditiap paragraf ya, biar kiyodd seperti akuu 😽😽
- Happy reading -
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Wah gila!" pekik Alvares.
"Liur lo muncrat, anjing!" seru Arga.
Plak!
Spontan Gio menabok lengan cowok itu kencang karna kelewat kaget. "Bego! Ada anak kecil, njir. Mulut lo udah jadi bapak bukannya insaf malah makin berdosa." cibirnya.
"Tau nih, mulut Arga emang minta dirukyah." ucap Alvares menambah-nambahi.
"Heh, jigong lo duluan yang bikin masalah." serobot Arga tak mau kalah.
"Jigong gue wangi, gak usah sok jijik lo."
"Iya wangi! Wangi surga noh!"
"Lo berdua sengaja mau kumpul cuma buat berdebat kayak gini? Mending gue balik biar bisa mesra-mesraan sama Anya!" oceh Gio sok-sok an merajuk.
"Halah, nikah baru seminggu aja belagu. Masih ada bertahun-tahun lagi buat mesra-mesraan. Santai aja, Gi. Ngopi apa ngopi." sahut Arga.
"Kopi nya, Kak." tiba-tiba Naya datang seolah mendukung ucapan Arga barusan.
"Nah, ini kopi nya dateng." ujar Arga.
Gio memutar bola mata nya jengah. Sorot mata lelaki itu mencari-cari keberadaan istri nya.
"Nay, Anya dimana?" tanya Gio.
"Ada, dia lagi main sama Eya didepan." jawab Naya.
Mendengar nama Eya disebut, Arga tersadar jika bocil nya pun ternyata menghilang. Padahal tadi bocil itu tengah memainkan robot disampingnya.
"Yang, Ariel mana?" tanya Arga.
Cheryl---istri Arga, menoleh. Sembari meletakkan cookies ke-atas meja. Ia menunjuk taman depan rumah melalui pandangan mata nya.
"Tuh, lagi main sama Eya didepan." ucapnya.
Arga manggut-manggut. "Cocok, Al. Anak lo cewe sama anak gue---"
"Gak!" bantah Alvares cepat.
"Gak ada acara jodoh-jodohan. Emang lo pikir gue mau, Eya punya mertua macam lo? Dih!" cerocos Alvares.
"Aku juga nggak setuju ya, By. Ariel itu udah aku jodohin sama Ara." tambah Cheryl.
"Ara siapa? Kok kamu gak bilang sama aku sih?" Arga melirik istrinya sinis.
"Ara anaknya Kinan, temen SMA aku." Cheryl duduk disebelah Arga menatap cowok itu serius.
"Temen SMA yang mana. Aku gak tau dia siapa. Kamu gak bisa lah jodohin Ariel tanpa sepengetahuan aku."
