8. Honey Moon

6.7K 974 359
                                    

❤❤❤
Part 08 - Honey moon
❤❤❤

Naya merasa lega saat Milea ternyata mau ia tinggalkan sendiri untuk pertama kali nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Naya merasa lega saat Milea ternyata mau ia tinggalkan sendiri untuk pertama kali nya. Alvares, Si Bucin Gila itu bisa-bisa nya menitipkan anaknya pada orang lain untuk kesenangan nya sendiri.

Tapi ya sudahlah, Naya juga tidak terlalu mempersalahkannya sebab Milea juga anteng-anteng saja dirumah Arga.

"Kak, mau tidur." Naya mengeluh pusing setelah 20 menit berlalu dipesawat terbang ini.

"Pusing lagi, eum? Sini deketan, aku pijitin kepala nya." Alvares bergerak sigap saat mendapati Naya lemas ditempat.

Hal ini sering terjadi setiap kali Naya naik pesawat. Naya mabuk perjalanan, ia selalu mengeluh pusing setiap kali pesawat telah lepas landas.

"Tidur aja, perjalanannya masih jauh." setelah ucapan itu terdengar ditelinga nya, Naya terlelap perlahan dengan deru nafas teratur.

Alvares terus memijat kepala wanita nya dengan lembut, membiarkan Naya tertidur nyenyak, sebab perjalanan masih jauh. Terlebih, butuh waktu 17 jam untuk sampai di Kota Cinta, Paris.

❤❤❤

Naya jalan sempoyongan menarik koper kecilnya menuju tempat Alvares berada. Laki-laki itu meninggalkannya di toilet bandara karena tiba-tiba mendapat panggilan mendadak mengenai pekerjaan kantor.

Naya mendengus kasar sembari menarik kopernya tergesa-gesa. Ga berat sih, tapi kesel gara-gara ditinggal Tuan Muda Alvares.

"Kayaknya kamu lebih cinta pekerjaan kamu ketimbang sama aku." Naya menyindir halus setelah Alvares selesai menutup telfon nya.

"Kayaknya ada cemburu." Alvares ikut-ikutan nyinyir. Ia menarik koper Naya dan langsung memberikannya pada Pak Supir untuk dimasukkan ke dalam bagasi mobilnya.

"Jangan cemburu sama tumpukan berkas-berkas itu, Sayang. Ngeliatnya aja aku udah bosen, beda jauh sama kamu."

"Beda nya dimana?" sahut Naya.

"Jelas beda. Kalo ngeliat kamu rasa nya nggak ada bosen-bosennya. Pengin aku mesumin terus."

Plak!

"Astaga, kak Alvares. Mulutnya cabul banget sih!" sewot Naya. Puas menabok lengan suami nya, Naya buru-buru masuk mobil.

"Ga cabul ga jadi adiknya, Eya. Lalalala~~"

Alvares menyusul memasuki mobil, tak berselang lama kendaraan roda empat itu pun melaju meninggalkan bandara.

"Sayang, aneh banget tiba-tiba aku kangen sama, Eya." Alvares memeluk lengan Naya manja sembari mendusel-duselkannya sengaja. Ia tahu jika istri nya masih merajuk.

"Lebih aneh lagi kalo kamu ga kangen sama anak sendiri!"

"Iya juga, dia anak aku kan, ya?"

"Maksut kamu apa!" Naya yang mendengar ucapan Alvares semakin emosi tingkat tinggi. Ia mencubit pinggang laki-laki sekuat-kuatnya tak kenal ampun.

SAY LOVE 2Where stories live. Discover now