Bab 46

1.7K 258 12
                                    

Sebelum mendekati Kim Dokja, Cale mendekati dinding air milik Barrow.

"Barrow, hentikan."

Barrow di dalam dinding masih menyebarkan aura membunuh yang kental. Dia membeku ketika mendengar suara Cale.

"Dia bajingan yang gesit, aku kesulitan membakarnya."

Kata Barrow setelah berhenti dan menatap Cale.

"Haaa.. sudah cukup, aku juga sering membuangnya, namun kembali lagi. Lupakan, kita masih membutuhkan buku itu. Bukankah kau sudah melampiaskan cukup?"

Barrow menggertakan gigi dan melepaskan dinding air. Buku hitam langsung terbang kearah Cale dan masuk ke dalam tas spasial sendiri dengan terburu-buru, seolah olah akhirnya bisa lari dari maut.

Cale mengangkat alis dan menatap Barrow.

"Apa kau masih marah?"

"...kenapa kau menggunakan belati itu?"

"Ini diperlukan, lagi pula situasinya darurat."

"Tapi.. menusuk dirimu sendiri.."

"Aku tau, aku minta maaf karena membuatmu khawatir. Tapi aku baik-baik saja, lain kali, aku tidak akan berlebihan."

Barrow menatap Cale dengan fokus.

"Aku berjanji."

Setelah beberapa menit, Barrow mengangguk dan duduk ditanah. Namun yang tidak dikatehui Barrow adalah, janji Cale tentang itu akan selalu dilanggarnya. Yah.. tentu saja dia tidak akan tau.

"Dimana Dorph dan Namwoon?"

"Kau tidak dengar? Aku memintanya untuk pergi bersama Joonghyuk."

"Bajingan itu..."

"Pokonya, ada yang akan kubicarakan dengan mu. Jadi kita akan berpisah dengan Kim Dokja nanti."

"...kurasa aku tau apa yang ingin kau bicarakan, aku meno-"

"Kita bicarakan nanti, sekarang istirahat dulu saja."

Barrow menatap Cale, lalu mengangguk setelah memalingkan wajahnya.

Cale mengangkat bahu dan mendekati Kim Dokja yang masih berdiskusi dengan kedua nabi.


+

[Cale : Apa yang kau rencanakan?

Kim Dokja : Hm? Oh, Cale. Rencana sederhana. Rasul I, plagiarist, memiliki informasi tentang 'regresi ketiga dan keempat' yang merupakan awal dari novel. Seperti yang selalu terjadi dengan orang-orang yang memiliki informasi, ia memonopoli informasi dan menyembunyikannya dari para nabi.

Cale : Hmm..

Kim Dokja : Di sisi lain, Raja Tyrant adalah salah satu dari Tujuh Raja Seoul yang menggunakan 'wahyu' setelah mengetahui tentang keberadaan para nabi. Orang yang ingin memonopoli informasi dan orang yang mencoba menggali informasi. Jelas apa yang akan terjadi jika mereka berdua saling berhadapan.

Cale : Kekacauan...

Kim Dokja : Benar sekali. ]

+


Lee Sungkook bertanya.

"... Lalu kau akan membuat teks novel?"

"Betul."


+

[Kim Dokja : Kami akan membuat teks dari novel penulis yang dijiplak itu. Kemudian sebarkan di antara orang-orang di setiap stasiun.

Omniscient Trash View PointWhere stories live. Discover now