Bab 74

1.2K 184 13
                                    

"...itu.. keponakanku.."

"..."

"Apa yang terjadi...?"

itu yang juga ingin kutanyakan-!

Cale memperhatikan bangunan... sekarang bahkan tidak memiliki bentuk, yang kini menyerupai reruntuhan.

Dia berencana menjeput Dorph dan Sayeru namun kenapa, bahkan dia tidak pergi lebih dari 30 menit dan bangunan khusus ini sudah hancur?

Berbeda dengan Sayeru yang ikut bingung, bahkan Dorph, membeku tanpa suara mendengar kalau mereka hanya pergi selama 30 menit namun sudah menjadi seperti ini.

Cale tidak tau, kalau Dorph mengira kalau yang ikut adalah naga piyama, dan dia sedang merenungkan.... haruskah dia langsung kabur?

Cale menatap tatonya.


[Yah... setidaknya mereka tidak keluar dari batas penghalang... jadi mereka tidak di sadari makhluk dunia ini..?]


lihat, bahkan dewa dunia ini kehabisan kata-kata...

[Rasi bintang 'Ruller of Fantasy' berkata kalau dia tidak tau apa-apa]

Cale menyipitkan matanya dengan ancaman kepada pesan dewa kematian.

[Rasi bintang 'Ruller of Fantasy' mengatakan kalau dia sibuk mengawasi ular putih dan membuat pengaturan selanjutnya...]

[Rasi bintang 'Secretive Plotter' tertawa terbahak-bahak]

aku tidak percaya padamu..

Tentu saja jika dewa kematian mendengar kata hati Cale, dia akan berteriak.

'Kapan kau percaya padaku, anakku!!!'

"Awasi saja Clopeh."

[Rasi bintang 'Ruller of Fantasy' mengangguk]

Cale kembali melihat bangunan... oke, reruntuhan di depannya dengan kepala sakit. 

dimana ketiganya....

-Manusia! Itu Choi Han!!!

Cale melihat seseorang keluar dari balik batu yang runtuh sambil memegang pedangnya dengan banyak niat membunuh.

"..."

Lalu belum berdiri tegak Choi Han, rantai emas menembus tanah dibawahnya dan melilit Choi Han.

"Rantai sialan!!"

Pria pirang keluar dari tanah dengan tubuh penuh debu sambil tubuhnya dililit kabel hitam.

"Hunter Sung... tolong berhenti."

Lalu Song Taewon.. pria itu memegang ujung kabel dan mengencangkan seolah olah mencoba menahan gerakan Hyunjae dengan wajah lelah.

"Kami spar tuan Song, kami harus saling bertukar pukulan untuk saling mengetahui batas masing-masing."

Hyunjae tersenyum geli sambil mengencangkan rantainya kepada Choi Han yang mencoba lolos dengan auranya. Sejujurnya, tangannya sudah terluka parah karena pertukaran pukulan mereka. Remaja yang dia kira tidak terlalu lemah ini sangatlah kuat.

"Terserah dengan spar atau apapun, jadi mari berhenti karena kalian sudah menghancurkan segalanya."

Ketiganya menghentikan gerakan saat suara kekanakan yang mencoba terlihat dewasa terdengar.

"Cale-nim..."

Choi Han menurunkan cakar dan taringnya dan memasang wajah menyedihkan.

"Aku memintamu untuk berkomunikasi dengan mereka tapi..."

Omniscient Trash View PointTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang