Bab 107

461 77 11
                                    

Setelah semua pertarungan dengan para Algojo, semua orang akhirnya bisa menarik nafas sedikit.

Tentu saja itu termasuk Kim Dokja yang sadang dalam 'perawatan'.

Dia saat ini sedang berbaring dan menunggu Aileen 'memperbaiki' tubuhnya.

"Jangan bergerak."

Tubuhnya... sejujurnya tidak terlalu buruk, tapi yang jadi masalah adalah beberapa retakan sebelumnya.

Lagi pula dia juga butuh 'perbaikan' menyeluruh untuk melawan Duke-

"Apa kau mau kubius? Bisakah kau jangan menggeliat?"

"..."

"Sekali gerakan lagi, jangan salah jika aku mengikatmu."

"Aku bisa melepaskan diri-"

"Mau kubantu? Aku bisa gunakan sihir."

"Terima kasih tuan Duke Vampir."

"Suatu kebahagiaan untukku membantu."

'kau cuma ingin mengikatku sampai mati, bukan?'

"...aku diam. Tolong lanjutkan. Tidak, tunggu, jariku salah posisi. Hei hei aw aw jangan asal membalikku. Aduh, jariku tertimpa badanku!!"

"Hm. Tidak sengaja. Sekarang lebih baik?"

"...apa kau serius kalau itu tidak sengaja?"

"Tidak juga."

"...ya?"

"Maksudku diam. Ini hampir selesai."

"...oke."


[Jumlah rasi bintang yang telah memasuki saluran: 1 orang.]


Kim Dokja kembali menatap layar yang mengambang.

'Sebentar lagi.'

Mengabaikan wajah AIileen yang menghitam, Kim Dokja mengambil telur Dokkaebi dan mengeraminya (?).

Dia sudah memberi makan telur Dokkaebi dengan cerita sebelum dia 'terbaring tak berdaya'.

Dan sekarang sedang melakukan apa yang dikatakan Bihyung di salah satu surat, saat dia dibuang dari skenario sebelumnya.

'Entah karena dia juga bagian dari takhayul atau apa. Tapi orang itu benar-benar memintaku untuk memeluk telur saat telur akan menetas...'

Kim Dokja melirik Cale yang sedang tertidur damai seperti pangeran kecil, dengan kedua orang asing yang berdiri di kedua sisi seolah menjadi pengawal kerajaan-

"Apa liat-liat?"

Mengembalikan pandangan nya dengan tenang karena sorot mata tajam pria bernama Bud. Kim Dokja bergeser sedikit.

'...agak menyeramkan. Jika Cale benar-benar pingsan lama, dari pada skenario, aku akan mati oleh keduanya lebih dulu.'

"Ehem."

Mengalihkan pandangan lagi ke ruang kosong karena wajah hitam Aileen.

Kim Dokja kembali memeluk telur dengan gemetar.

'Cale, adikku, manisku, dongsaengku. Hyungmu di bully...'

***

Tasha : ...ada apa Alberu? Kenapa kau menatap seperti itu?

Alberu : Tidak.. benda itu... Kim apa namanya? 

Tasha : Kim Koja?

Raon : Kim Doja!!

Omniscient Trash View PointWhere stories live. Discover now