ARUTALA 11 | Makan Siang

157 16 13
                                    

Assalamu'alaikum, yeorobun.

Sebelum membaca, jangan lupa vote dan ramaikan komen.
Jangan jadi silent readers geng, kalo bisa komen tiap paragraf biar ga sepi.

Bismillah dulu ya
Happy reading

________________________


Kamu hanya seonggok manusia yang menjadi anugrah Tuhan, kehadiranmu tidak salah dan tidak bisa disalahkan. Bagi saya kamu tetap anugrah, hanya saja, saya ingin kamu menjadi seorang wanita yang suka di rumah.

-Alma Safiyyah

"Dari kemarin lo senyam-senyum mulu, gua jadi ngeri. Lo nggak ke sambetkan?" Agatha menatap Mauren agak ngeri.

"Yang lebih aneh, udah beberapa hari ini lo langsung pulang ke rumah nggak main dulu sama empat curut, nggak bolos, selalu ngerjain tugas tepat waktu. Ah, pokoknya banyak yang berubah. Otak lo masih berfungsi?" lanjutnya.

Mauren tersenyum simpul. "Gua mau mencoba jadi gadis yang baik, moga aja umi berubah. Gua pengen dipeluk umi," ujarnya.

"Semoga istiqomah yaw," ucap Agatha sambil menepuk-nepuk punggung sahabatnya itu.

Kantin terlihat lenggang, mungkin karena masih pagi. Mereka berdua merasa bebas untuk bersenda gurau, Mauren dan Agatha berbicara begitu banyak. Tiba-tiba saja Rion datang menghampiri, menaruu sebuah paper bag di atas meja kemudian ikut duduk di sana.

Mauren menautkan alisnya bingung. "Tumben pagi-pagi udah di sini?"

"Lo juga biasanya telat mulu," balas Rion.

"ih, gua mau jadi anak teladan."

"Gua juga," balas cowok itu.

"Ikut-ikutan."

"Biarin, apa salahnya ngikutin hal yang baik."

Mauren menye-menye mendengar penuturan Rion yang sok bijak itu.

Tangan Rion membuka paper bag yang ia bawa, mengeluarkan sekotak makanan dari dalam sana. Ia menyodorkan tempat makan berwarna pink tersebut ke depan Mauren.

"Ini sandwich dari ibu gua, harus dimakan!" titahnya.

"Ah ini buat si prancis kali, ibu lo salah ngasih." Mauren menggeser tempat makan tersebut, ia menolak pemberian Rion.

"Lo mau nolak pemberian emak gua?"

Rion merogoh ponselnya, ia memperlihatkan chat dari ibunya. Setelah melihat chat tersebut Mauren pun menerima makanan tersebut.

 Setelah melihat chat tersebut Mauren pun menerima makanan tersebut

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
ARUTALADonde viven las historias. Descúbrelo ahora