CHAPTER 10 ♡♡♡

103 28 0
                                    

Seusai sampai dikantin, aku dan Yuta dan yang lainnya pergi menuju menu makanan yang sudah disediakan dari pihak kantin sana.

Namun aku masih memikirkan sesuatu tentang kejadian tadi pagi seusai membantu jalan Yuta.

Apakah ini hanya halusinasi semata? Atau ini hanya bayang bayang saja?

Disisi lain Dave melihat jalannya Aiko kelihatan kayak orang lagi melamun, karena tidak terlalu fokus.

Dave memberanikan diri untuk menepuk pundak perlahan serta memanggil nama Aiko.

"Aiko! Kalau jalan jangan melamun bahaya tau kalau jalan nggak lihat jalanan di depan takutnya menabrak orang loh." perintah Dave, Aiko hanya diam tidak menggubris sama sekali.

Yuta sadar bahwa Aiko lagi memikirkan sesuatu yang menurutnya sangat penting, namun ia tidak mau mengganggunya.

"Ih kok malah nggak efek sih ke dia! Au ah mending aku kagetin aja deh." usul Dave, namun dicegah oleh Yuta takutnya Aiko itu mempunyai riwayat penyakit jantung.

"Jangan Dave, kasihan tahu Aiko kalau kamu kagetin, bahaya tau! Mending jangan ambil risiko yang tinggi deh." sela Yuta sambil memegang tangan yang hendak ia layangkan kepada Aiko, namun dicekal Yuta dan dihentikan agar tidak terjadi apa apa.

Dave masih kekeuh ingin sekali ia mengkageti, karena tidak baik kalau terlalu banyak melamun di jalanan.

Yuta hanya pasrah melihat Dave yang sangat susah untuk diatur karena ia tidak mau kalau tidak sesuai dengan harapannya.

"1,2,3...."

Hitungan dari 1 sampai 3 ucap pelan-pelan, dan terlihat dari mimiknya.

"dorr...."

Teriakan itu terdengar sangat keras membuat ku menoleh ke arah belakang, dan ingin tahu siapa pelaku dari kejadian ini? Untung diriku tidak jantungan disaat aku dikagetin oleh Dave.

"Ihhh! Dave kenapa sih kok kagetin aku?" bentak ku serta sedikit jengkel melihat aksi Dave mengkagetinya.

"Aku nggak kagetin, niatnya tadi itu buat manggil kamu. Tapi kamunya malah melamun yaudah aku kagetin aja kamunya." ujar Dave, mengaku serta ia menjelaskan semuanya. Aku hanya mengangguk paham.

"Yaudah lain kali jangan diulangin lagi, aku kagetan anaknya." ucap ku lalu diangguki oleh Dave dan Yuta.

Yuta dan Dave pergi ke kedai makanan Soto, aku pergi ke kedai roti untuk membeli makanan, namun ia sadar bahwa waktunya tinggal sedikit lagi yang artinya ia akan memasuki kelas pada jam berikutnya.

"Eh dikit lagi udah jam 10.00 yang artinya bel masuk akan bunyi." batin ku lalu membayar roti tersebut kepada penjual.

Yuta dan Dave sudah makan makanan yang ia pesan, namun ia hendak ke meja tersebut eh ada anak cewek mendekati Yuta dan Dave.

Siapa ya mereka kok bisa dekat banget? Mungkin ada hal yang penting, menurutku seperti itu.

Aku enggan ke meja Yuta dan Dave untuk memberitahu bahwa jam istirahat akan selesai.

Namun ia tidak kekurangan akan ia memberikan pesan melalui chat.

Selepas itu ia pergi meninggalkan mereka berdua, dan memasuki kelas.

Sesampainya di kelas, aku menemukan semua teman sekelas tidak berada di dalam kelas.

Lalu kemana mereka berada? Apakah jamkos atau ada pelajaran di luar.

"Kemana ya mereka berada? Padahal kan bentar lagi bakalan masuk ke kelas. Lalu sekarang mereka kemana?" aku masih bertanya tanya di kelas sambil melamun.

STORY LOVE SMART GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang