CHAPTER 17 ♡♡♡

92 23 17
                                    

Hari ini Aku terbaring lemah diatas kasur di rumah sakit, jadi tidak ada yang menjengukku terlalu lama. Karena pihak rumah sakit tidak memperbolehkan keluarga pasien terlalu lama di kamar pasien, takutnya mengganggu. Maka dari itu pihak yang berkunjung hanya bentaran untuk menjenguk.

                                                   ....

Haruto masih sibuk di kelas, namun ia tidak tahu kalau Aiko sedang koma di dalam rumah sakit.

Tiba-tiba ada yang membicarakan tentang Aiko di kelasnya. Haruto langsung bingung dong kenapa tiba-tiba aja memceritakan Aiko di kelasnya.

"Tau nggak sih? Aiko yang anak baru itu jatuh dari Rooftoop loh.. Tapi sepengetahuan gue, gue nggak tahu sekarang keadaannya kayak gimana?" ujar salah satu murid yang sedang berjalan dengan temannya.

"Kasihan banget ya, miris banget hidupnya.. Tapi kok kenapa ia jatuh dari Rooftoop ya? Ada niatan mau bunuh diri kah? Ngeri banget kalau dia ada niatan kayak gitu." jawab teman di sebelahnya.

Haruto reflek dan berdiri beranjak dari bangku, dan mencegah kedua temannya itu untuk duduk di bangkunya.

"Bentar.. Bentarr, jangan duduk dulu. Gue mau tanya sesuatu apa bener Aiko jatuh dari Rooftoop? Kalau bener sekarang ia dibawa ke rumah sakit mana?" tanya cemas, nggak biasanya Haruto khawatir kayak gini. Apa ia merasa bersalah.

"Emm katanya di Rumah sakit Kusuma bangsa jalan Garuda no 14.. Disitu nanti kamu tanya aja deh ke pihak satpamnya. Soalnya kita nggak tahu tempatnya dimana..." jawab salah satu murid itu.

"Yaudah makasih ya... "

Haruto langsung melengos pergi dan menuju ke tempat parkiran karena ia khawatir dengan Aiko. Bagaimanapun gitu ia sayang dan cinta dengan saudara tirinya itu.

Sesampainya disana ada satpam yang bertugas disana.

"Permisi saya mau nanya, ada nggak pasien dari sekolah HARVARD SENIOR HIGH SCHOO? Karena tadi ada ambulans datang ke sekolahan saya." tanya Haruto kepada satpam.

Satpam pun mulai berpikir keras tentang kejadian tadi.

"Oo ada mas, nanti mas masuk aja ke ruangan resepsionis. Nanti mas tanyakan aja disana." jawab Satpam tersebut dan mulai melanjutkan tugasnya.

"Makasih ya Pak."

Akhirnya Haruto menuju ke parkiran untuk memarkirkan motornya dan menuju ke ruangan resepsionis untuk menanyakan pasien.

"Permisi Sus, saya mau tanya atas nama pasien yang bernama Aiko Nakagawa. Apakah dia dirawat disini?" tanya sedikit tergesa gesa karena ia pingin langsung ketemu dengan Aiko.

"Ada mas, mas masuk aja di ruangan no 21 disana berada di lantai 2 ya mas. Kalau boleh tahu mas siapanya ya?" tanya balik Suster tersebut, takutnya yang bertanya ini melakukan hal yang macam-macam di rumah sakit ini.

"Saya adeknya Sus, makanya saya izin dari pihak sekolah buat ketemu dengan kakak saya disini." ujar Haruto, padahal dia tidak izin dengan pihak sekolah.

"Baiklah kalau gitu silahkan mas.." suruh Suster itu, Haruto langsung pergi ke ruangan no 21.

Haruto sudah sampai di ruangannya, namun gugup menanti ia merasa kecewa dan merasa bersalah karena udah menyakiti orang yang ia cintai.

Namun gugup itu ia hilangkan agar tidak kelihatan jika ia melihat Aiko di dalam ruangan.

"Halo..." rintih Haruto karena ia tak kuasa menahan air mata yang sedari tadi menetes di pipinya.

Namun tidak ada sahutan, karena Aiko terbaring lemah dan ia mengalami koma karena benturan yang dialami Aiko sangatlah keras.

Perban itu seakan menutupi luka serta rasa sakit yang dialami oleh Aiko itu sendiri.

STORY LOVE SMART GIRLWhere stories live. Discover now