bagian 5.

64 10 0
                                    


Beberapa hari kemudian.

Nara musik school.

Tok. Tok.

"Masuk."

Berdiri menghadap pimpinan, Yi an disuguhi keberadaan beberapa dokumen diatas meja.

"Ini semua, apa? Guru Min." Satu dokumen yang semula masih diamati kini dihempas kasar.
Yi-an yang tak tahu menahu, tampak bingung. Pandangan semula yang berfokus pada pria plontos depan berlensa tebal pun berpindah ke dokumen yang disebutkan.

"Maaf, pak. Saya tak mengerti maksud bapak?"

"Silahkan, lihat baik-baik! Saya harap setelahnya pak Min bisa memberi saya penjelasan."
Pria tersebut menutup sangat rapat bibirnya, menggambarkan betapa ia kesal. Matanya menyiratkan supaya Yi-an melihat isi dokumen.

Seperti yang diinginkan, Yi-an menurut. Cukup tenang ia membalik lembar perlembar data yang memuat beberapa informasi. Walau terlihat tenang, tetap saja setitik kebimbangan Yi-an tertangkap oleh pria yang telah banyak makan asam garam itu. Pada lembar terakhir, Yi-an membalik cukup pelan. Setelahnya menutup buku tua.
Kepalanya tertunduk.

"Saya pikir apa yang telah saya temukan, cukup menggambarkan siapa guru Min. Terus terang, saya kecewa."

Rentetan kalimat demi kalimat terus bergulir di indera pendengaran. Yang ditanggapi Yi-an dengan tunduk. Pada akhirnya pria itu memintanya mengundurkan diri.



.






Di tempat dipenuhi banyak bangku panjang dan pohon-pohon besar, lama Yi an duduk merenung. Tak habis pikir bagaimana bisa informasi  sangat pribadi miliknya tersebar.


_







Sanggar Hanna.

Saat bersamaan, mata kanan atas Hanna berkedut. Hal ini berlangsung cukup lama hingga membuatnya berhenti melukis guci. Kuas lukis diletak, Hanna bergeming.

Ku harap semua baik-baik saja. Lama hidup tenang, aku takut hal buruk akan datang. Lirihnya.

.


Samsan tech.

"Terima kasih. Saya tidak akan melupakan kemurahan hati anda."

".........."

"Tentu. Janji tetaplah janji."

"........"

"Sampai bertemu lagi."

Pembicaraan singkat antara Dong-min dengan pihak sbrang barusan terputus. Tersenyum tipis, meletak ponsel, jemari Dong-min menari pada pegangan kursi. Segera setelahnya dasi kembali ia eratkan.


.

Nara School.

"Pak Min, tidak bisakah bapak pikirkan sekali lagi?"

Pria yang punya kebiasaan menemui Yi-an hanya berkaitan dengan Suzy-Angles tidak berlaku seperti hari-hari sebelumnya. Dia terlihat kecewa dengan amplop putih yang barusan ditaruh Yi-an.
Sementara kepala Yi-an tetap tertunduk.

"Aku akan menganggap hal ini tak pernah terjadi. Kembalilah ke ruangan anda guru Min."

"Tidak pak. Saya telah memikirkannya. Dan ini adalah keputusan terbaik." Mengulurkan tangan, bersalaman, Yi-an menunduk hormat Sebelum meninggalkan ruangan.

Selepas menyerahkan surat pengunduran diri, Yi-an menyimpan benda-benda miliknya ke dalam kotak kardus. Mulai dari buku-buku, keranjang pulpen, hingga penggaris panjang dan lainnya. Beberapa rekan memperhatikan, tak terkecuali dengan Yumi. Wanita itu terlihat terpukul dengan keputusan yang diambil Yi-an. Aneh saja, kenapa guru teladan sepertinya mengundurkan diri.

Welcome Home (On Going) Kde žijí příběhy. Začni objevovat