✿¤-CHAPTER 00-¤✿

6.8K 452 30
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.







감사합니다





Pemuda berwajah manis itu membungkuk sebagai tanda terima kasih kepada supir sekolah yang sudah dengan rela meluangkan waktu untuk menjemput dirinya di bandara dan mengantarkannya ke sekolah.






Kepala bersurai cokelat tua itu mendongak, menatap kagum bangunan megah bergaya eropa seperti di film Harry Potter kesukaannya. Siapa sangka, dua minggu yang lalu Renjun menerima sebuah pesan yang berisikan bahwa Renjun diterima disekolah Ini dan mendapatkan beasiswa sekaligus.






Sebagai anak yang berasal dari keluarga biasa, tentu hal ini di terima dan di manfaatkan Renjun untuk bisa melanjutkan pendidikan nya, meskipun di negara tetangga, Korea Selatan.






Pemuda manis ini bernama lengkap, ‘Huang Renjun’, yang berasal dari Jilin, China. Kedua orang tua Renjun memiliki sebuah kedai kecil yang menyatu dengan rumahnya, tak besar dan tak menghasilkan banyak uang yang membuatnya menerima beasiswa itu. Sempat mendapatkan penolakan dari sang mama, Namun Renjun berhasil membujuk sehingga ia bisa berdiri di depan gerbang sekolah.






자, mari masuk, Renjun!”






Dengan riang remaja manis yang berusia enam belas tahun itu melangkah masuk setelah mendorong gerbang yang teramat sangat tinggi dan besar. Bergidik ngeri kala ada dua patung naga menyambut dirinya saat melangkah masuk ke area gedung sekolah.






Sekolah ini terlihat begitu menakjubkan sekaligus menghantarkan getaran menyeramkan karena susana yang cukup jauh dari kota. Sekolah yang Renjun ketahui bernama ‘miryang vocational school’. Sekolah Miryang ini terletak di Provinsi Gyeongsang.






Renjun baru tau jikalau miryang terdapat sekolah dengan gaya seperti ini, setahu yang Renjun ketahui dari hasil Searching di internet, miryang terkenal akan keindahan alamnya. Sekolah yang Renjun ketahui juga selayaknya sekolah pada umumnya, tidak seperti sekolah miryang ini. Terlebih letak sekolah yang begitu jauh dari keramaian, harus masuk ke dalam hutan dengan jalan yang hanya bisa di lewati oleh satu mobil saja.






Eung... Ini, ruang kepala sekolah dimana, ya?”






Kepala bersurai cokelat tua itu menatap sekelilingnya dengan bingung. Suasana sekolah terlihat Begitu sepi, remaja manis ini melirik arloji, menunjukkan pukul setengah lima sore.






Mungkin yang lain sedang beristirahat di asrama. Itu yang Renjun fikirkan. Saat Renjun menerima pesan dari sekolah ini, Renjun membaca bahwa Setiap murid Miryang diwajibkan tinggal di asrama yang sudah di tetapkan oleh Staff sekolah. Di larang tinggal di luar area sekolah, peraturan wajib yang harus di ikuti oleh semua warga sekolah.






THE IMPOSTOR || RENJUN HAREMWhere stories live. Discover now