✿¤-CHAPTER 08-¤✿

1.9K 281 34
                                    

Bumi terus berputar pada porosnya, tak terhenti barang sedetik saja untuk terus bekerja membuat waktu tak berhenti pada satu titik. Setiap hembusan nafas manusia akan selalu ada jiwa yang terlahir dan jiwa yang meninggal, di setiap waktunya akan selalu ada cerita yang di buat oleh setiap jiwa hidup di bumi ini, setiap tempat akan selalu ada misteri yang tak mudah untuk di pecahkan, bahkan hingga bertahun-tahun lamanya.







Bumi memang sudah memasuki dunia canggih sejak lama, namun kendati demikian, tak semua jawaban akan menjawab setiap benak pertanyaan yang masuk dalam otak manusia. Hal-hal tak masuk akal selalu mendapatkan dua jawaban dari banyak kubu, kubu pro dan kubu kontra.







Jaman sudahlah modern, tentu pemikiran konyol yang terjadi di masa lalu sudah di anggap kisah usang yang tak akan terjadi di masa sekarang, meskipun masih banyak manusia yang percaya akan kisah masa lalu, mitos-mitos terkenal yang selalu menjadi perbincangan bagi kalangan yang menyukai.







Dan hingga kini, Horor masih menjadi kesukaan semua kalangan segala umur.







Tapi ini bukan tentang orang lain, ini tentang Sekolah Miryang yang hingga kini masih menjadi tanda tanya tentang rahasia apa yang sebenarnya di sembunyikan, dan maksud akan ramalan mengenai dia yang akan kembali itu apa?







Jujur, ada rasa penyesalan karena langsung menerima beasiswa itu tanpa mencari lebih dulu tentang sekolah yang ternyata tak semudah itu untuk di masuki. Wilayah yang cukup jauh dari keramaian, berdiri di tengah lebatnya hutan rindang yang tampak menyeramkan dengan kabut yang semakin hari semakin pekat.







Ketakutan tentu akan masuk ke dalam diri yang membuat pikiran negatif menguasai pikiran dengan mudah. Bayangan-bayangan menyeramkan dengan pemikiran liar membuat dirinya tak bisa berfikir positif, terlebih lagi saat tubuhnya terasa begitu panas seakan-akan dirinya sedang berdiri di tengah kobaran api kemudian jatuh pingsan dan terbangun pada tempat yang sama.







Ruang kesehatan.







Kepergian Hyunsuk masih menjadi kesedihan tersendiri dalam hatinya, lagi pula siapa yang tak sedih di tinggal pergi untuk selamanya oleh teman mu sendiri?







Andai, andai Hyunsuk mendengar dan mau menuruti perkataannya, Pasti anak itu masih berada di sampingnya, saling melempar candaan dan Renjun masih akan tetap merasakan pelukan hangat selayaknya seorang ibu dari Hyunsuk.







Hyunsuk itu sudah lebih dari seorang teman Baginya, dia bisa menjadi sahabat, kakak bahkan ibu untuknya. Setiap kali Renjun sedih, Hyunsuk akan selalu menemaninya meskipun pertemuan keduanya begitu singkat.







Lalu, apa kabar dengan Jihoon?







Pemuda tampan itu kian hari semakin kacau dan berantakan, nafsu makannya semakin turun yang mana berpengaruh pada berat tubuhnya, tak ada kejahilan yang biasa dia lakukan di dalam kamar. Jihoon hanya termenung sembari mengelus sisi ranjang yang biasa Hyunsuk tiduri, bahkan pemuda itu terkadang menangis sembari memeluk seragam Hyunsuk dan memeluk sebuah kalung perak dengan mata cincin, cincin pertunangan dirinya bersama Hyunsuk.








Dan kini, sudah masuk ke satu minggu pasca kematian Hyunsuk. Sekolah telah di mulai Seperti biasa dan sesuai aturan, hanya saja ekstrakurikuler belum di laksanakan karena sedang mengatur waktu yang tepat.








Katanya, kemungkinan besar waktu belajar-mengajar akan di Kurangi hingga pukul tujuh malam, kemudian dari jam tujuh hingga jam sepuluh malam akan di isi oleh Ekstrakurikuler sesuai jadwal pembagian.







THE IMPOSTOR || RENJUN HAREMWhere stories live. Discover now