THE IMPOSTOR || RENJUN HAREM

✿¤-CHAPTER 16-¤✿

Unholy - Sam Smith ft Kim Petras
↻ ◁ II ▷ ↺

Ada sebuah penyesalan yang tak akan mudah menghilang bahkan setelah meminta maaf kepada seseorang yang telah di sakiti, akan selalu ada kata ‘andai’ yang selalu hadir bersama imajinasi, berharap bisa kembali ke masa lalu untuk tak melakukan kesalahan yang menghadirkan penyesalan, rasanya amat begitu sakit terlebih jikalau seseorang yang di sakiti tak akan bisa lagi terengkuh.

Kenapa dulu dirinya melakukan hal itu? Mengapa dirinya buta hingga kehilangan kendali? Mengapa dirinya menjauh dari kebenaran hingga tersesat dan dalam keadaan sadar mengambil jalan yang salah dibandingkan untuk kembali pada jalan yang benar? Membunuh setiap raga dan memberikan nyawa kepada sang iblis untuk memenuhi sisi egois manusia seperti dirinya. Sehingga, dari sekian banyaknya kesalahan yang di lakukan, hanyalah penyesalan yang paling sakit rasa lukanya.

Andai kala itu pikiran jernihnya di pertahankan, hal ini tak akan terjadi. Dendam yang datang karena luka pada masa lalu, siap menghancurkan para pelaku, memberikan hukuman serta keadilan untuk sang korban.

Semua ingatan yang berputar dalam benak membuatnya terpejam, membiarkan euforia itu datang menyapa seraya mengirimkan luka. Jika boleh di ungkapkan, jika saja sang ayah ada di hadapannya, maka dirinya akan mengeluarkan semua keluh kesah juga kesakitan karena hidup pada jalan yang salah. Penuh akan kesesatan, tidak ada cahaya sebab cahaya yang di harapkan mampu untuk menjadi kebahagiaannya itu telah pergi meninggalkan dirinya, karena ulahnya sendiri.

Berdiri di atas gedung sekolah dibawah gelapnya langit malam, dengan manik terpejam menikmati sapuan angin yang menabrak dirinya, ia berdiri merenungi kesalahan yang tak akan bisa di maafkan begitu saja. Demi bertahan hidup, ia harus mengambil banyak nyawa dan di antara semua nyawa itu ada sang kekasih hati. Setelah sekian lama menanti, sang terkasih kembali di lahirkan, lalu semesta kembali mempertemukan keduanya yang entah akan berakhir seperti apa. Apakah, akan berakhir bersama atau malah sebaliknya. Namun yang terpenting, ia bisa mendapatkan maaf.

Walaupun, keinginannya itu tak mungkin akan menjadi kenyataan.

“Minuman mu?” Sebuah suara masuk menawarkan segelas minuman yang tak pernah berhenti dirinya minum. Tangan kiri menerima, tak langsung meninum melainkan di mainkan dengan cara menggoyangkan gelasnya secara perlahan. “Donghyuck sudah di temukan?” Tanyanya kepada sang teman.

Lelaki lainnya yang ikut berdiri di sisi seraya menikmati minuman berwarna merah kental itu menggeleng, “Kami sudah berusaha, tapi, ada kekuatan besar yang menghalangi kami untuk menemukan, Donghyuck.”

Mendengar ini, dirinya mengernyit bingung, “Kekuatan besar?” Anggukan kecil namun tegas menjawab, “Donghyuck di sembunyikan oleh seseorang, namun entah siapa.. ” Terdengar akan ada lanjut kata, telinganya mendengarkan dengan seksama. “Aku merasa, yang menyembunyikan Donghyuck bukanlah manusia biasa atau sosok yang sama seperti kita,”

“Bicara yang jelas, Chenle!” Gertaknya penasaran sekaligus geram karena sang teman, Chenle, seakan sengaja membuatnya penasaran. Iya, yang datang menemani lelaki misterius ini ialah Chenle, yang turut memakai jubah. Chenle memasang ekspresi datar, sorot matanya menatap ke depan, di mana hutan lebat nan gelap tak memiliki penerangan itu terlihat. Pikirannya berkelana kemanapun, membuat rasa penasaran itu semakin membesar.

“Agaknya, Donghyuck di sembunyikan oleh sosok sang iblis.. hyeong.”

“I-iblis?”

Chenle mengangguk lirih, tangannya memegang erat gelas minuman miliknya. “Dan entah mengapa, aku merasa bahwa ini berkaitan dengan... Injun, Minhyung hyeong.. ”