✿¤-CHAPTER 12-¤✿

1.1K 164 12
                                    

Hey, ada yang menanti cerita, ini?

Sesudah menerima sebuah buku tua nan tebal dari Namjoon, Renjun menghabiskan waktunya dalam berfikir dan membaca setiap huruf dengan bantuan buku penerjemah, sebenarnya sulit untuk di kerjakan sebab dirinya yang harus sibuk bolak-balik membaca dan menerjemahkan kata, namun jika tak di lakukan maka sia-sialah pengorbanan Namjoon. Sejauh ini, sudah banyak fakta yang ia ketahui, hanya mencapai pada sebuah fakta mengenai keluarga Fagghilier yang palsu.




Fagghilier memang sosok yang telah mendirikan sekolah yang ia tempati, namun seperti yang Namjoon katakan sebelumnya bahwasanya cerita generasi yang di ketahui banyak orang itu palsu. Sebuah fakta yang cukup mencengangkan, yakni; keturunan Fagghilier hanya berhenti pada generasi pertama setelah sekolah ini di bangun. Yang artinya, pewaris kedua hingga ke delapan yang tak di ketahui siapa itu hanya sebuah cerita kosong belaka.




Fagghilier memiliki seorang putera, dalam buku menceritakan sebagian kisah kelam sang putera Fagghilier. Perkembangan sang putera tercatat lengkap di buku pemberian Namjoon, namun hanya sampai di usia enam belas, selebihnya hanyalah selembaran kosong.




Anehnya dalam buku itu tak di beritahu siapa nama sang putera Fagghilier, hal ini membuat Renjun bingung dan penasaran akan sosok tuan muda. Fakta mencengangkan lainnya mengenai putera Fagghilier ialah; gemar meminum darah manusia yang masih suci.




Pula, dengan darah manusia yang masih suci di minum guna memperkuat kekuatan dan sistem kekebalan tubuh putera nya. Kulit putih yang begitu pucat akan terbakar bila dekat dengan hal-hal bersuhu tinggi, pula akan membeku bila dekat dengan hal-hal bersuhu rendah. Bukan seorang vampir, putera Fagghilier tersebut juga manusia yang memang berbeda dari kebanyakan manusia pada umumnya, bisa dikatakan ia menderita sebuah penyakit langka.




Namun, penyakit apa yang mengharuskan sang raga meminum darah manusia yang masih suci?




Apa yang terjadi jika dia tak meminum darah manusia?




Juga, tanggal kematian sang tuan muda Fagghilier pun tak tercatat dengan jelas di buku. Ada hal lain yang menarik minat Renjun, cerita yang mengatakan bahwa putera Fagghilier jatuh cinta pada seorang pemuda mungil yang ia temui di pinggir desa kala itu, pemuda mungil berwajah rupawan pemilik senyuman manis menyejukkan hati.




Sang pemuda Fagghilier tentu berjuang dalam mendapatkan cintanya, namun tak berakhir bahagia sebab penolakan dari sang ayah, tn. Fagghilier, dan penolakan dari pemuda terkasihnya yang mengaku telah mencintai pemuda lain. Sejak fakta menyakitkan itu dia ketahui, konflik demi konflik mulai muncul hanya demi memperebutkan satu hati yang di cintai banyak raga.



Fakta ini selesai sampai disini, tidak ada lanjutan setelah sebuah kalimat pada lembaran akhir yang tertulis;




Cinta yang tulus akan berubah menjadi iblis hanya karena sebuah penolakan, meninggikan ego memiliki hingga membutakan diri, merela kan jiwa termakan oleh kobaran api mengikuti dia yang berkuasa, hidup selamanya dalam kegelapan yang penuh akan siksaan, takdir yang terputus dengan sengaja akan kembali terulang pada masa depan, entah bagaimana akhirnya, apakah cinta iblis ini akan berhasil di dapatkan ataukah kebenaran kembali memang?’




Kalimat akhir yang penuh dengan makna, penuh tingkat keseriusan tinggi untuk mendapatkan jawabannya. Renjun termenung memutar kalimat untuk memahami artinya, seraya mencari jawaban yang rumit dari matematika. Jemarinya mengetuk di atas meja, netra yang fokus menghadap ke depan dengan serius.




THE IMPOSTOR || RENJUN HAREMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang