✿¤-CHAPTER 06-¤✿

1.5K 244 22
                                    

“Hey, bangunlah! Mau sampai kapan kau terus menutup mata?”





Rasa nyeri sedikit akibat tamparan kecil mengenai area pipi membangunkannya dari alam bawah sadar. Manik rubah itu terbuka sepenuhnya dan mengernyit saat bertatapan langsung dengan manik serupa kucing milik sang teman seranjang, Min Yoongi.





“Senior Min..” lirih Renjun berusaha bangun. Yoongi menatap aneh Renjun, kenapa wajah anak itu tampak sangat pucat hingga membuat bibirnya membiru Seperti itu? Apakah anak itu kedinginan? Tapi cuaca sedang bagus meskipun udara Begitu sejuk, bahkan pemandangan luar tak terlihat akibat tertutupi oleh kabut tebal, dua kali lebih tebal dari biasanya.





“Kau sakit?” tanyanya, dengan intonasi datar namun terlihat jelas bahwa binar kucing itu menunjuk rasa khawatir kepada sang junior. “Hanya.. sedikit pusing,” jawab Renjun yang di angguki oleh Yoongi. Yang tua turun dari ranjang, ternyata pemuda tampan itu sudah berpakaian rapi dengan seragam dan mengenakan jubah hitam.





“Jika memang masih sakit, mintalah izin kepada Bu Kim, urusan kelas biar ku mintakan izin kepada Pak Choi.” ucap Yoongi yang di angguki oleh Renjun.





“Oh, kau sudah sadar?” Renjun menoleh ke sumber suara, dimana Jihoon dengan wajah lesu tengah memakai jubah hitam, jika di lihat lebih jelas, remaja Park tersebut memiliki kantung mata yang membengkak, Terlihat jelas bahwa dia habis menangis.





Renjun mengangguk, tersenyum kikuk kepada Jihoon, “Ya, begitu lah. Omong-omong, dimana Hyunsuk?” Renjun memberi tanya tentang keberadaan sang sahabat. Ini sudah pagi namun Hyunsuk tak terlihat setelah semalam memberikan janji akan segera kembali dengan cepat.





Semuanya terdiam setelah mendengar pernyataan Renjun, terutama Jihoon yang kini semakin terisak, menyembunyikan wajah dengan kedua telapak tangannya. Tangisan yang terdengar sangat pilu.





Renjun terdiam, mencoba memahami situasi. Namun, kenapa pemikiran buruk malah terus menerus terlintas di kala dirinya menginginkan pemikiran positif?





Renjun menoleh, menatap Yoongi yang kini memalingkan wajah, seakan enggan memberikan jawaban kepadanya, kemudian Renjun beralih kepada teman sekamarnya yang lain, dan reaksi yang mereka berikan sama seperti Yoongi.





“Jihoon... Where's Hyunsuk?” suara Renjun mulai bergetar, terlebih lagi saat ia sadar bahwa semua teman sekamarnya memakai jubah hitam, yang biasa mengartikan bahwa ada duka yang terjadi, sekarang.





Renjun menggeleng kuat, ia turun dari ranjang dan berlarian keluar kamar, mendapati seluruh murid memakai pakaian yang sama sembari membawa sepucuk bunga Higanbana dan ada beberapa yang memegang sebatang Lilin kecil.





“Siapa... Siapa yang...”





//BUGHH





Tubuhnya jatuh bersimpuh pada lantai di ambang pintu, menatap kosong jalan koridor yang memperlihatkan langkah kaki berbalut sepatu. Renjun terkekeh miris, dia tersenyum lebar dengan air mata yang turun semakin deras. Tanpa mendapatkan jawaban, Renjun tau jawabannya yang kini ia cari.





”Hyunsuk...”





“RENJUN! ASTAGA!!”





Tubuh kecil itu terbangun atas bantuan orang lain, dia adalah Sunoo dan Seungmin. Kedua teman barunya yang Renjun kenal sejak kemarin, “Renjun, tenangkan dirimu, oke?” Sunoo mencoba menenangkan Renjun, namun remaja mungil itu menggeleng dan mendorong kecil tubuh Sunoo dan kembali masuk ke dalam kamar yang langsung mendapatkan pelukan hangat dari Yoongi.





THE IMPOSTOR || RENJUN HAREMWhere stories live. Discover now