🍁 Chapter 14

36 6 0
                                    

“Apa yang kau lakukan?”

Pertanyaan itu adalah pembuka pembicaraan penting yang akan Kevin lakukan dengan Juyeon. Mereka kini sedang berada di perpustakaan setelah tadi peri charusmitadian itu berhasil menarik sang sahabat dari hadapan Junhoe dan Roseanne. Oh ya, tidak hanya mereka berdua di situ. Ada juga Changbin—peri dwenrodian kerabat Changmin yang memang tadi pagi kembali ke akademi bersama Kevin dan Chanhee. Chanhee sudah tentu dan Chris yang entah bagaimana ikut terseret.

Juyeon didudukan Kevin di sebuah kursi batu di salah satu sisi perpustakaan yang cukup tertutup. Kevin berdiri di depannya dan Chanhee duduk di sampingnya—Chris masih setia di samping penyihir bersurai merah jambu itu dan Changbin berdiri menghadap rak buku tidak jauh dari Kevin.

“Aku mencari Minho.” Jawaban Juyeon berikan begitu saja.

Dari depan sini, Kevin dapat melihat jika saudara kembar axeldian itu tidak senang dengan apa yang sedang mereka lakukan saat ini. Dan walau Juyeon tidak mengatakan apapun, peri itu tahu jika sahabatnya benar-benar akan pergi jika pembicaraan mereka tidak penting baginya.

“Lalu, kenapa kau bersama penyihir fuocosera itu dan peri tadi?” Tanya Kevin lagi.

“Aku tidak tahu. Mereka hanya mengatakan jika ada yang harus mereka bicarakan denganku.”

“Kau pernah berbicara dengan mereka?” Kali ini pertanyaan datang dari Chanhee. Penyihir plantasera itu sendiri tadinya sibuk membaca, tapi tetap menyimak pembicaraan dua sahabatnya.

“Tidak.”

“Lalu, apa urusan kalian?”

Juyeon mengendikan bahunya. Sepertinya, ia mulai merasa bahwa yang tengah mereka lakukan saat ini hanya membuang waktu. Jadi, pemilik manik sewarna langit malam itu langsung beranjak dan hendak keluar dari perpustakaan. Tapi, Kevin terlanjur tanggap sehingga ia langsung mendorong Juyeon untuk kembali duduk.

“Apa yang kau lakukan? Aku harus mencari Minho.” Ucap saudara kembar axeldian itu tidak senang.

“Memangnya saudara kembarmu itu hilang sampai kau harus mencarinya?” Tanya Kevin lagi.

“Aku tidak menemukannya di manapun.”

“Tanya saja pada Chris, dia juga tidak pulang minggu kemarin.”

Ucapan Chanhee itu membuat Juyeon seakan baru sadar. Dengan cepat ia menoleh ke sisi Chanhee dan menemukan penyihir yang segolongan dengannya itu duduk tenang di sana tanpa melakukan apapun.

“Aku tidak tahu Minho di mana.” Ucap Chris begitu saja. “Aku bertemu terakhir kali dengannya kemarin siang, di hutan. Setelahnya aku tidak tahu lagi.”

Jawaban yang Chris berikan membuat Juyeon kembali beranjak. Tapi lagi-lagi Kevin mendorongnya untuk duduk.

“Aku harus mencari Minho. Kau tidak mengerti?”

“Tidak bisa sekarang!” Jawab Kevin cepat. “Kau jelas paham jika ada yang akan kami bicarakan dengamu.” Lanjut peri bersurai biru dan abu-abu itu.

“Jika kalian ingin membicarakan tentang aku yang tidak datang kemarin, kita bisa melakukannya setelah aku menemukan Minho.”

“Changbin dan Chris tentu tidak ada di sini jika kami ingin membicarakan itu denganmu.”

Itu Chanhee lagi yang bicara. Penyihir bersurai merah jambu itu menutup buku yang ada di tangannya begitu saja. Ia membawa tatapannya untuk bertemu dengan manik sewarna langit malam milik Juyeon.

“Lalu apa?”

“Permisi...”

Jawaban belum Chanhee berikan, tapi sebuah suara asing tiba-tiba terdengar di antara mereka. Membuat semua mata langsung mengarah ke sumber suara. Ada Jacob di sana. Peri itu terlihat menatap mereka dengan ragu sebelum membuka mulutnya dan mengatakan apa tujuannya menghampiri mereka.

DOMINUS AXELDIANWhere stories live. Discover now