🍁 Chapter 24

41 10 9
                                    

Chris tidak pernah berpikir jika apa yang akan Mr. Alexander lakukan padanya untuk mengembalikan ingatannya seperti yang dikatakan Juyeon akan memakan banyak waktu. Seingatnya, jam makan siang belum datang saat ia bersama Juyeon dan Hyunjae masuk ke ruang khusus kepala akademi itu. Dan setelah semua proses yang menyiksa baik raga dan perasaannya, Chris baru keluar dari ruangan itu saat matahari sudah hampir terbenam. Para hewan bercahaya bahkan sudah banyak berkeliaran di area akademi.

Chris menghentikan langkahnya saat ia sudah menapak di jalanan setapak yang mengarah ke taman botani. Ia menghela napas panjang saat teringat lagi apa yang dilihatnya saat Mr. Alexander sudah berhasil mengembalikan ingatannya. Rasanya ia ingin tertawa keras karena selama ini merasakan sesuatu yang tidak pada tempatnya. Bodoh sekali ia selama ini.

Sejak kematian ibunya, Chris selalu menaruh rasa benci luar biasa pada Minho karena yang ia lihat waktu itu adalah ibunya mati di tangan sang axeldian. Bagaimana tangan kecil Minho mencekik ibunya membuatnya semakin membenci peri—dengan diam-diam menyimpan keinginan untuk membunuh axeldian itu.

Tapi, apa yang baru saja ia dapat?

Ibunya tak mati di tangan Minho.

Nyatanya, axeldian itu yang berusaha menyelamatkan ibunya hingga harus merelakan salah satu sayapnya patah. Ibunya tak mati di tangan Minho. Wanita kesayangannya itu justru meregang nyawa di tangan ayahnya sendiri. Sungguh sesuatu yang jauh dari apa yang ia ingat selama ini.

Sejak hari itu, yang Chris tahu, hanya ada ia dan Minho pada saat ibunya sekarat. Chris tidak tahu bagaimana pastinya. Yang jelas, saat ia datang, yang ia lihat hanyalah tatapan nyalang penuh kemarahan yang Minho layangkan sebelum berakhir mencekik leher wanita itu hingga tak bernyawa.

Tapi yang sebenarnya terjadi, ada ayahnya juga di sana. Dan ia ada sejak awal.

Chris masih kecil saat itu, Minho juga. Dalam ingatannya yang tadi diperlihatkan Mr. Alexander, ia pergi bersama ibunya. Kata ibunya, mereka akan pergi menemui ayahnya karena pria itu mengajak untuk menghabiskan waktu bersama seperti keluarga kecil lainnya. Ayahnya sangat sibuk sehingga jarang bersama menghabiskan waktu dengan keluarga.

Di dalam perjalanan saat melewati sebuah taman tengah desa—karena tujuan mereka adalah sebuah taman di sisi sebelah Utara desa—mereka bertemu dengan Minho. Minho kecil saat itu terus menyebut nama Juyeon—seperti ia memang mencari saudara kembarnya itu. Ibunya yang prihatin akhirnya meriah tangan Minho dengan tangannya yang bebas, mengajak axeldian kecil itu untuk ikut bersama dengan mereka. Bukan ikut dalam artian sesungguhnya, ibunya hanya berencana untuk mengantar Minho pulang karena mereka akan melewati rumah Minho nanti.

Tapi yang terjadi setelah itu adalah ayahnya yang datang lebih dulu. Ibunya yang awalnya menuntun mereka untuk berjalan ke rumah Minho malah berbelok ke arah hutan. Mereka masuk cukup jauh hingga berhenti dan kejadian mengerikan itu terjadi. Ayahnya berusaha membunuh ibunya. Chris yang ketakutan tidak bisa bergerak karena semua terjadi begitu cepat dan membuatnya terluka. Hanya Minho yang masih bisa membaca keadaan dengan baik. Jadi walaupun ia masih kecil, axeldian itu berusaha untuk menolong ibunya. Minho juga mengeluarkan sayapnya yang lemah itu—itu pertama kalinya Chris melihat sayap Minho.

Minho beberapa kali terkena serangan ayahnya yang menghalanginya untuk mendekat. Dan hasil akhirnya, ayahnya berhasil membunuh ibunya dengan salah satu sayap Minho yang patah. Ayah Chris pergi begitu saja. Sedang Minho sudah terisak lebih dulu. Axeldian itu tertatih mendekati ibu Chris sebelum menarik sayapnya yang patah untuk menyelimuti wanita yang sudah tidak bernyawa itu.

Chris?

Ia masih terpaku di tempat yang sama. Cukup lama ia hanya diam di tempat itu melihat Minho yang masih menangis di sisi ibunya. Hingga Juyeon datang dan menarik Minho pergi barulah ia mendekati ibunya. Tapi, baru ia duduk di sisi wanita itu, Chris lebih dulu merasa pusing hingga semuanya gelap. Ia tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya. Yang ia ingat lagi saat ia bangun, hanyalah Minho yang mencekik ibunya.

DOMINUS AXELDIANWhere stories live. Discover now