KH BAB 23 : New Born

293 23 0
                                    

•••

I want love that will say: "Not even death will do us part, because we'll be reunited in jannah, insyaallah".

•••

"Tarik nafas... Hembuskan.." Anna memperagakannya untuk menuntun Adam agar tidak gugup. "Akang yang tenang ya.." hari ini adalah hari operasi persalinan Anna.

Anna terkekeh saat melihat wajah panik Adam ini. Ia yang akan melahirkan malah Adam yang sepertinya.

"Kamu sih Dam. Anna loh yang di cesar, malah kamu yang keliatan gugup gitu." Aji melihat pasangan itu sedari tadi sambil membaca majalah.

Kini mereka sudah berada di kamar inap. Semalam Anna sudah merasakan gelombang cinta di perutnya. Dokter pun sudah menentukan jam untuk operasi cesar. Yaitu, jam 20:00 malam ini.

Sebenarnya Anna ingin melahirkan secara normal. Ia ingin merasakan bagaimana nikmatnya melahirkam buah hatinya dengan metode normal.

Tapi karena kasih sayang suami, orang tua dan mertuanya yang sangat-sangat meluap. Mereka tidak mengizinkan, mereka tak mau melihat Anna kesakitan karena persalinan normal. Jadi, Anna bisa apa?

Lima lawan satu. Sudan pasti yang satu akan kalah.

"Wajar aja A. Anak pertama." Dewi menimpali. Ia menghampiri Adam dan Anna. "Masih mules?" Dewi mengelus perut Anna.

Anna mengangguk. "Masih.. Tapi masih bis ditahan."

"Tahan ya Sayang.. Masih 4 jam lagi." Adam mengelus kepala Anna yang du tutupi hijab itu.

"Iya kang." Anna tersenyum. Ia menghela nafas panjang, menetralkan perasaannya yang juga gugup sebenarnya.

Tapi ia tak mau memperlihatkan itu di depan Adam. Ia tak mau Adam akan lebih khawatir dan gugup.

Pintu dibuka. Soraya dan Sopyan masuk.

"Ini. Mami beli makanan. Yuk makan dulu. Adam, Dewi, A Aji ayo." Soraya menata makanan di meja.

"Kalian aja yang makan. Adam belum laper."

"Kang." Anna mengelus tangan Adam yang ada di perutnya. "Makan dulu gih."

"Nanti aja Sayang.. Akang belum laper."

•••

Sudah jam 18:34. Setelah sholat maghrib di mushola rumah sakit. Adam, Aji, Sopyan kembali ke kamar inap Anna.

Anna yang sudah berbaring semakin merasakan sakit di perutnya itu. "Tahan ya Sayang.. Kamu pasti bisa." dalam keadaan mules Anna tersenyum untuk membuat Adam merasa lebih tenang.

Adam duduk di kursinya, ia membuka Al-Qur'an yang ia sengaja bawa dari rumah. Melantunkan dengan merdu ayat-ayat suci Al-Qur'an sembari mengelus perut istrinya itu.

Mendengar Adam mengaji, membuat Anna sedikit lebih tenang. Ia begitu menyukai pemandangan saat Adam mengaji sambil mengelus perutnya itu.

Setengah jam sebelum masuk ruang operasi. Semua anggota keluarga berdoa sembari memegang perut Anna. Semoga operasinya lancar dan semuanya baik-baik saja.

Kekasih Halal [TAHAP REVISI]Where stories live. Discover now