KH BAB 24 : Happy Familly

227 19 0
                                    

•••

Do not love the one who doesn't love Allah. If they can leave Allah they will leave you. - Imam As-Syafi'i

•••

"Oeekk!!! Oeekk!!" Alsya menangis, suaranya begitu menggema di kamar Adam.

Tak terasa sudah satu bulan usia Alsya. Ia masih kadang-kadang terbangun di jam 1-2 dini hari. Seperti malam ini.

Adam bangun untuk melihat sang putri yang menangis di box bayi. Sebenarnya mereka sudah menyiapkan kamar untuk Alsya. Tapi, Adam bilang ini belum saatnya untuk Alsya tidur di kamarnya sendiri.

"Ulululu,, kenapa anak cantiknya Ayah? Kebangun ya?" Adam mengangkat Alsya ke gendongannya. Menepuk-nepuk bokong putrinya itu.

Alsya berhenti menangis saat Adam mengyeongnya sambil bersenandung merdu.

Sekarang ia sudah tak menangis, tapi tak tidur juga. Dilihat sudah jam 3.

"Alsya cantik, anaknya Ayah. Kenapa gak tidur lagi sayang? Hm? Gak ngantuk, iya?" Alsya malah menatap wajah Adam seperti mengerti.

"Atau, kamu laper? Iya?" Alsya masih menatap Adam dengam jari yang ia emut.

Menggemaskan.

"Ah, Ayah nyerah sayang. Ayah ngantuk, jam 7 harus langsung kerja." Adam mengeluh, membuat Alsya tertawa.

"Kok malah ketawa sih anak cantik?" Adam mencubit gemas pipi Alsya.

Anna meregangkan tangannya dan saat meraba ke sebelahnya, kosong. Ia membuka matanya dan tan mendapati Adam di sana.

Matanya menyapu keseluruh ruangan dan berhenti di Adam yang tengah duduk sambil menumpu kepalanya di box tempat putri mereka tidur.

Anna berdiri menghampiri Adam yang ternyata tertidur. Dilihatnya Alsya yang tidak tidur, matanya begitu bulat sempurna memperhatikan sang Bunda.

"Anak cantik kenapa melek?" Anna mengajak Alsya bicara. Tangannya pun mengelus rambut Adam. "Kang, kenapa tidurnya disini?" Adam membuka matanya.

"Kamu kok kebangun?" tanya Adam.

"Gak ada Akang disebelah, jadi kebangun." Adam tersenyum. Matanya kembali terpejam, menikmati elusan tangan Anna di rahangnya.

"Pindah ke kasur yuk tidurnya."

"Aku belum tidur lagi ke kasur karena cantik ini gak tidur-tidur Bun." Anna melirik sang anak lalu menggendongnya.

"Kalo gitu, satu-satunya solusi. Alsya harus di kasih nen." mereka berjalan bersama ke ranjang.

Mata Adam sudah tidak kuat. Ia ingin menunggu Anna selesai menyusui dulu, baru mereka tidur lagi bersama.

"Dari jam berapa Alsya bangun, Kang?" tanya Anna masih sambil menyusui.

"Jam 1." refleks Anna melihat jam di dinding.

Matanya membulat dan bibirnya menganga. "Udah jam setengah 4. Akang belum tidur lagi?" Adam menggeleng.

"Belum. Kasian kalo si cantik ditinggal melek sendirian."

Kekasih Halal [TAHAP REVISI]On viuen les histories. Descobreix ara