KH BAB 25 : Puasa

207 20 0
                                    

•••

Marriage has been ordained by Allah as the correct and legal way to produce children and replenish the earth.

•••

"Alsyahnum shezan al-ghifari." suster memanggil Alsya, ini saatnya ia di vaksin.

"Sini Alysa nya." Anna hendak membawa Alsya dari gendongan Adam.

"Biar Akang aja." dahi Anna mengkerut.

"Akang mau ikut masuk?" Adam mengangguk.

"Yakin?"

"Yakin."

"Gak ah. Nanti nangis lagi liat Alsya nangis."

"Gak akan."

"Yakin?"

"Yakin Bunda. Udah ayo masuk." Anna terkekeh lalu mengekori Adam masuk ke ruangan dokter.

Adam menidurkan Alsya di ranjang pasien puskesmas itu dengan wajah meringis.

Ini sudah ketiga kalinya Alsya di vaksin. Yang pertama dan kedua Adam ikut menangis saat Alsya menangis karena terkejut di suntik.

Itu sedikit memalukam bagi Anna tapi juga lucu, Adam seperti ikut kesakitan saat putri mereka kesakitan.

"Janji gak nangis ya." Anna berbisik.

Adam mengagguk berusaha menahan tangisannya saat Alsya menjerit karena disuntik dokter.

"Wah.. Ayah Alysa kuat gak nangis ya hari ini hihi." ucap Dokter.

"Cupcup sayang Ayah. Jangan nangis lagi ya, gak papa, gak sakit ya." Adam menggendong Alsya dengan mata berkaca-kaca.

"Akang nangis?"

"Nggak." Adam mengusap pipinya.

"Masa?" Anna terkekeh.

"Iya ih."

•••

"Maaf lama nunggunya sayang." Adam menghampiri Anna dan Alsya yang menunggu di lobi kantornya.

"Gak papa." Anna berdiri dan Adam membawa Alsya ke pangkuannya.

"Yaudah, yuk naik." mereka pun berjalan ke lift menuju lantai kantor Adam.

"Welkambek nyonya bos dan dedek bos." karyawan Adam ternyata berkumpul untuk menyambut Anna dan Alsya.

"Assalamualikum semuanya." Anna tersenyum senang.

"Waalaikumsalam Bu!"

"Jangan panggil ibu dong. Kayak udah tua gitu saya." protes Anna.

"Ibu kan istri Bapak bos. Jadi kami panggil ibu." Adam mengangguk setuju mendengar penjelasan karyawatinya itu.

"Iya Bun. Gak papa."

Tautan tangan Anna di tangan Adam menjadi fokus para karyawan. Walaupun mereka sudah memiliki Alsya tapi masih mesra seperti pengantin baru.

"Pak. Boleh gak saya gendong dedek Alsya?" Wina-- pegawai meminta izin.

Adam melihat Anna terlebih dahulu dan baru memberikan Alsya ke gendongan Wina setelah Anna mengangguk.

Adam membawa Anna ke ruangannya dan membiarkan Alsya bersama karyawannya.

"Aku duduk disana boleh?" tanya Anna menunjuk kursi kebesaran Adam.

Kekasih Halal [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang