[23]

5.1K 537 36
                                    

Shaka saat ini sedang berbaring di ranjangnya sembari berbincang dengan Emmanuel tadinya Daniel dan Kenan merengek ingin tidur dengannya dan Sakha pun memang sudah berjanji untuk tidur dengan Daniel malam ini, Sakha sih senang-senang saja jika sem...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shaka saat ini sedang berbaring di ranjangnya sembari berbincang dengan Emmanuel tadinya Daniel dan Kenan merengek ingin tidur dengannya dan Sakha pun memang sudah berjanji untuk tidur dengan Daniel malam ini, Sakha sih senang-senang saja jika semuanya ingin tidur bersama namun masalahnya ialah Amy tak mau berdekatan dengan Daniel maupun kenan, anak itu menangis tak henti-henti sampai terbatuk ketika Daniel mengamuk ingin tidur dengan sakha.

Dengan berat hati Sakha meminta adiknya itu untuk mengalah pada Amy karena tak mungkin ia membiarkan Amy tidur sendiri di sini, Daniel pergi dengan muka kesal sedangkan Kenan ntahlah anak itu terlihat kesal dan senang di saat bersamaan Sakha pun tak faham.

"kak aka, puk puk" ucap Emmanuel sembari mendongak, anak itu masuk ke dalam pelukan sakha, Sakha menuruti kemauan Amy karena anak itu pun sudah terlihat sangat mengantuk lihat saja mata yang sudah lima Watt itu, Sakha mengusap punggung adiknya itu dengan pelan sembari bersenandung kecil.

Sedangkan Emmanuel sendiri menikmati suasana malam ini dengan sepenuh hati, ia suka aroma manis milik sakha ia suka kakaknya yang sangat polos ini ia suka Sakha yang sangat baik padanya walau mereka tak ada hubungan darah sama sekali, Emmanuel benar-benar menyukai sakha, kakak barunya itu.

sebenarnya ada yang ingin ia katakan pada kakaknya ini tapi Emmanuel tak ingin membuat Sakha menangis tapi apa boleh buat jika tak di katakan sekarang ya kapan lagi.

"kak Amy mau bilang sesuatu, Amy akan pindah" Amy mendongak memperhatikan Sakha yang terlihat sedikit mengantuk itu.

"hm? amy mau bilang apa?" ucap Sakha lembut sembari mengusap surai halus milik Amy, ia pasti salah dengar apa yang di katakan Amy barusan.

"amy akan pindah dua hari lagi" ucap Emmanuel pelan.

BRAKK

Sakha terduduk seketika, pemuda itu terlihat pias.

"pindah? ke mana? amy mau pindah ke mana ?" Ia baru merasakan bagaimana memilih adik kecil dan sekarang Amy akan meninggalkan begitu saja, mata Sakha sudah berkaca-kaca.

"Daddy akan pindah ke Itali mengulus pelusahaan di sana, Amy dan mommy akan ikut Daddy" ucap Amy sembari memeluk pinggang sakha yang sedang terduduk.

Sunyi melanda beberapa saat sampai suara isakkan terdengar.

"hic kenapa tidak bilang, Amy ninggalin hic kakak di sini" kedua tangan Sakha sibuk mengusap air matanya yang tak berhenti mengalir, Emmanuel gelagapan anak itu ikut duduk sembari memeluk Sakha.

"Itu begitu tiba-tiba, maaf kakak" Mata Emmanuel ikut berkaca-kaca pemuda itu tak tega melihat Sakha menangis, kakaknya ini bahkan rela menangis demi dirinya Amy sangat amat menyayangi Sakha lebih dari semua saudara kandung miliknya.

Sakha tak membuka suara, ia tak berhak melarang Amy pergi jadi ia hanya menangis hingga terlelap di pelukan Emmanuel, pemuda itu membaringkan sakha dengan pelan dan mengusap dahi yang berkeringat itu Emmanuel masuk ke dalam dekapan Sakha ia akan merindukan hal ini nantinya.

LOKA SAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang