[26]

6.1K 578 48
                                    

Sakha duduk anteng di depan televisi, anak itu sudah menghabiskan satu potong sando dengan isian buah kesukaannya peach, ayahnya sudah pergi kembali ke kantor karena tiba-tiba saja ada rapat penting, kakaknya pun begitu tapi sebelum pergi Reyga me...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sakha duduk anteng di depan televisi, anak itu sudah menghabiskan satu potong sando dengan isian buah kesukaannya peach, ayahnya sudah pergi kembali ke kantor karena tiba-tiba saja ada rapat penting, kakaknya pun begitu tapi sebelum pergi Reyga membuatkan adiknya beberapa potong sando agar Sakha tak bertingkah, Reyga juga bilang ia tak akan pergi lagi lagipula kedua adiknya yang lain akan pulang sebentar lagi.

Jujur saja Sakha mengantuk tapi ia masih ingin makan sando masih ada es krim pula yang harus ia coba, Sakha menonton televisi yang memutar salah satu film kesukaannya yaitu coraline gadis dengan rambut biru kesukaannya itu.

Scene di mana coraline berlari dengan panik membuat Sakha terbawa suasana anak itu bahkan tak menyadari adiknya yang datang dengan para teman-temannya, ada jafar dan juga sergant di sana dan beberapa anggota black eagle, niatnya sih ingin berkumpul di basecamp namun ia tak ingin gegenya sendirian di mansion jadi mereka akan berbincang di mansion saja.

"Ge, aku pulang" tiba-tiba saja Kenan berlari dari luar hendak menubruk Sakha jika saja tak di tahan sergant.

Hiccup

suara cegukan itu mengalihkan perhatian mereka semua, Sakha menutupi mulutnya dengan kedua tangan, ia terlampau kaget karena teriakan Kenan jadi terkena cegukan, jafar menutupi mulutnya menahan diri untuk tidak tertawa melihat wajah pias sakha yang kaget.

sergant menyodorkan gelas yang tadinya berada di atas meja yang langsung di ambil oleh sakha, anak itu minum dengan rakus untung saja ia tak sedang memegang sando jika tidak pasti akan berserakan, cegukan belum hilang sepenuhnya masih sedikit ada samar-samar.

"untuk gegeku tercinta" ucapan jafar yang membuat Daniel dan Kenan mendelik, namun pemuda itu abai
Jafar meletakkan paper bag yang ia bawa di atas meja, beberapa temannya pun ikut membawa sesuatu, buah tangan untuk orang yang baru sembuh.

"terimakasih semuanya" suara manis itu membuat mereka semua menahan senyum, jujur suara Sakha membuat mereka candu.

setelah itu Sakha kembali mencebik ia menjauh dari Kenan yang duduk di sebelahnya, Sakha berdiri ketika Kenan kembali mendekat anak itu pindah duduk di antara kedua teman Daniel yang lain, Sakha tak canggung lagipula Sakha yakin mereka semua anak-anak baik, tubuhnya berada di antara kedua orang dengan tubuh bongsor membuat Sakha terlihat semakin mungil tapi ia tak sadar akan hal itu.

"Niel tolong"
Sakha menunjuk makanannya yang ada di atas meja, mengambil sepotong lagi lalu tak ambil pusing dan kembali menonton televisi dengan tenang, abai dengan yang lainnya.

Jafar menepuk salah satu anggotanya agar berpindah dari sisi sakha, jafar menggantikan posisi temannya yang pindah tadi, duduk dengan tenang menyaksikan pipi bulat itu naik turun menikmati roti isi buah dengan cream itu.

"kudengar gege habis operasi?" Sakha menoleh melihat teman Daniel yang memanggilnya Gege sejak beberapa waktu yang lalu.

"un, di sini" tunjuknya ke arah perut, di angguki oleh jafar tanda mengerti lagipula pemuda itu sudah tau hanya saja ia ingin mengajak bicara Gege sahabatnya ini.

LOKA SAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang