9

4.1K 434 7
                                    


Jeno sampai di club itu dan diapun melihat jaemin yang telah tepar bersama dengan hyunjin yang menunggu.

"Makasih jin, karena telah menjaga adik kembarku " Ucap jeno.

"Santai saja, sepertinya dia sedang banyak pikiran. Aku akan pergi kalau begitu, aku ada klien sebentar lagi." Ucap Hyunjin lalu diapun beranjak dari duduknya dan menepuk bahu jeno lalu pergi. Jeno lantas menatap adik kembarnya itu dengan menghembuskan nafas kasarnya lalu diapun membantu adiknya dan membawanya segera ke mobil untuk pulang.

Di jalan.

Jeno hanya diam saja dan tak berniat membangunkan jaemin sama sekali, hingga jaemin bangun sendiri tapi langsung berwajah datar.

"Ternyata kau." Datarnya.

"Apa yang kau lakukan? Bagaimana jika Daddy tau kau mabuk?"

"Apa urusanku, seharusnya dia tidak bertindak terlalu berlebihan "

"Apa maksudmu?"

"Dia membohongi kita Jung Jeno, kuharap kau tak terlalu bodoh untuk ini, kedua pria yang mengaku sebagai tunangan kita itu bukanlah tunangan kita yang sebenarnya. Mana ada orang mati bisa hidup kembali. Aku mendengar semua pembicaraan mereka, dan mereka dibayar tinggi oleh Daddy." Datar jaemin membuat jeno seketika menghentikan mobilnya karena sangat kaget dan menatap jaemin.

"Apa?"

"Kau ngelantur kan?"

"Untuk apa aku ngelantur, kau tau sebanyak apapun aku minum, aku akan cepat sadar dan aku berbicara fakta agar kau tak dibohongi selamanya." Ucap jaemin datar.

"Tapi, kenapa Daddy tega melakukan hal itu? Kenapa dia harus menggunakan duckie yang sudah tenang?"

"Jangan tanyakan padaku, karena aku tak tau. Dan perlu kau ketahui, aku hanya mengikuti permainan Daddy. Aku tak berminat untuk melawan saat ini, biarkan saja. Sampai Daddy berhenti sendiri." Ucap jaemin datar dan jeno tak mengatakan apapun, yang jelas saat ini dia sangat kecewa. Benar-benar kecewa.





At. Mansion Jung.

Taeyong menunggu sang suami pulang di dalam kamar mereka. Beberapa menit kemudian, diapun melihat jaehyun masuk kedalam kamar dan langsung mendekat pada suaminya itu.

"Ada apa sayang?"

"Aku menghubungi winwin dan memintanya untuk segera datang bersama dengan yuta."

"Kenapa?"

"Kau tau, hari ini renjun di periksa oleh dokter cha, dan dia mengatakan renjun mengalami sakit kepala karena berusaha mengingat kenangab di masa lalu. Dan aku juga mendengar dia memanggil nana saat terbangun sembari menangis."

"Sayang, tenanglah." Ucao jaehyun mengelus bahu istrinya itu.

"Kau tau jae, aku yakin akan satu hal. Aku rasa injunie tak pernah tiada jae. Dia masih hidup. Karena itu aku menyuruh mereka dengan cepat kemari, aku harus melakukan test dna dia dengan yuta dan winwin."

"Tenanglah tae. Apa kau tak berfikir perasaan keduanya? Bagaimana jika keyakinan mu itu salah? Apa yang harus kita lakukan pada keduanya?"

"Aku yakin ini benar jae. Dan tolong dukung aku." Ucap taeyong dan jaehyun pun hanya menganggukkan kepalanya karena jika telah seperti ini taeyong tak akan bisa untuk di tentang. Dia hanya berharap yuta dan winwin tak akan marah jika kenyataan berbanding terbalik nantinya.

Di kamar tamu renjun.

Haechan mendekat pada sang sahabat yang telah sadar sejak satu jam yang lalu, diapun duduk disebelahnya.

"Sebenarnya kau kenapa njun?"

"Aku tak tau Haechan, aku bingung. Aku seperti melihat sesuatu kilasan yang aku tak yakin pernah terjadi kapan." Ucap renjun.

"Apa kau yakin?"

"Aku yakin, sangat yakin. Tapi, saat aku mencoba mengingat kenangan itu. Kepalaku sangat sakit. Aku merasa pernah berada didalam situasi seperti ini, ini bukan tempat asing bagiku Haechan. Aku seperti sudah pernah berada di tempat ini sebelum hari ini." Ucap renjun semakin frustasi.

"Tenangkan dirimu, dokter mengatakan kau tak bisa berusaha mengingat apapun, itu akan berbahaya untuk kesehatanmu sendiri. Jadi, aku mohon jangan melakukannya. Kita hanya perlu menjalani saja pekerjaan dari tuan jaehyun ini selama 6 bulan dan mengubah kedua anaknya. Setelahnya kita bisa bebas. Hanya sampai saat itu renjun, kau harus bisa bersandiwara dengan baik. Dan yang pasti tak menggunakan perasaan, kau harus ingat kalau kita bukanlah tunangan keduanya." Ucap Haechan dan renjun yang menganggukkan kepalanya.

Tanpa keduanya sadari, jeno dan jaemin mendengar semua itu dari balik pintu kamar tersebut. Jeno benar-benar kaget dengan apa yang dia dengar sedangkan jaemin hanya berwajah datar saja.

Ceklek.

Suara pintu kamar yang terbuka membuat renjun dan Haechan menatap kearah pintu dengan tatapan kaget. Lalu jeno dan jaeminpun masuk begitu saja.

"Mari perjelas semuanya. Kenapa kalian tega pada kami? Dan kenapa harus menjadi tunangan kami yang sudah tenang diatas sana? Kenapa kalian harus terima dengan permintaan Jung Jaehyun itu!" Kesal jeno sedangkan jaemin hanya berwajah datar.

"Ka—kami akan menjelaskannya." Ucap Haechan sedangkan renjun hanya diam saja, karena dia sejak awal memang tak mau melakukan hal ini, tapi ntah kenapa ada rasa tak rela saat ini jika dia harus pergi dengan Haechan dari tempat ini.

"Jelaskan sekarang." Ucap jeno dengan sangat dingin dan Haechan langsung menjelaskan semuanya.

"Wah. Dia benar-benar sudah sangat keterlaluan sekali. Jadi, kalian berdua? Kalian sama seperti Jung Jaehyun itu, aku harap kalian pergi setelah ini. Aku tak mau melihat kalian berdua disini, terutama kau." Ucap jeno menunjuk Haechan dan diapun keluar dari kamar itu.

*Kurasa semua yang dikatakan kembaranku sudah mewakili apa yang ingin ku katakan. Jadi, segera bereskan barang-barang kalian. Karena aku ingin besok pagi tak melihat wajah kalian lagi." Datar jaemin lalu pergi dari kamar itu. Ntah kenapa perkataan itu membuat renjun menangis seketika. Haechan kaget dan diapun langsung memeluk renjun.

"Ada apa renjun? Tenanglah. Aku akan menanggung semua kemarahan tuan jaehyun. Berhenti menangis." Ucap Haechan.

"Sakit hiksss... Haechan hiksss.... Kenapa sangat sakit hiksss...." Ucap renjun melepaskan pelukan Haechan dan memukul-mukul dadanya, Haechan langsung menghentikannya dan memeluk erat renjun, karena hanya renjun keluarga yang dia miliki dari panti asuhan itu.

"Tenanglah renjun, gwanchana kita akan selalu bersama." Ucap Haechan.























{Tbc}





Reader-nim😊
Cerita ini di percepat ya😊
Karena memang part-nya hanya sedikit😊
Semoga suka ya😊
We love you💚😍😘

Conquere You (jaemren ft nohyuck)END✔Where stories live. Discover now