11

4.6K 432 8
                                    

Jaemin mendekat kearah Haechan yang memang sedang memegang tas ransel milik renjun dan menyandang tasnya sendiri, jeno mengikutinya saja. Asalkan adiknya tak membuat keributan apapun.

Jaemin lantas berdiri dihadapan Haechan dan diapun merampas tas milik renjun.

"Jaemin-ssi! Apa yang kau lakukan?!" Kaget Haechan juga dengan rasa marah tapi jaemin tak perduli diapun mengeluarkan semua isi dari tas itu membuat semuanya menatap jaemin kaget bahkan jeno juga.

"Apa kau mengira kami mengambil barang-barang berharga dari mansion mu? Kami tak akan melakukan itu, apalagi renjun. Kenapa kau membuat kami terlihat seperti penjahat, Jung Jaemin! Hentikan!" Kesal Haechan tapi jaemin mendorongnya sedikit hingga dia menemukan kotak yang tak terlalu besar dan membukanya. Disana diapun melihat gelang yang selalu dia simpan dan sebelah gelang itu ada pada renjun. Jaemin terduduk seketika.

"Injunie?" Gumamnya pelan. Haechan tak mengerti dengan kelakuan jaemin diapun hendak mengambil kotak itu karena dia sangat tau betapa berartinya kotak itu bagi renjun. Tapi, jaemin menahan tangannya.

"Apa yang kau lakukan! Itu milik sahabatku, itu adalah barang paling berharga miliknya. Kenapa kau mengambilnya!" Kesal Haechan.

"Apa ini benar-benar miliknya?" Ucap jaemin dengan tatapan datar pada Haechan sembari menunjukkan gelang itu pada semuanya. Bahkan dejun sangat kaget dengan gelang itu karena dia sangat tau itu gelang yang jaemin belikan dan hanya ada satu di dunia karena khusus untuk adiknya bahkan yuwin juga sangat tau gelang itu begitu pula dengan jaeyong juga jeno.

"Iya." Ucap Haechan.

"Ini hanya ada satu di dunia ini kau tau! Hanya injunie yang punya ini, bagaimana mungkin sahabatmu punya gelang ini!" Ucap jaemin dengan nada marah. Dejun lantas mendekat pada jaemin dan mengambil gelang itu.

"Ya, ini hanya milik adikku." Ucap dejun sangat yakin.

Ceklek.

"Dok? Bagaimana keadaan sahabatku?" Ucap Haechan yang langsung mendekat.

"Dia mengalami gejala yang lebih parah karena berusaha mengingat kenangan lama miliknya lagi. Untung kami bisa menyelamatkan nyawanya. Dan bagaimana dengan kau? Apa dada mu masih sakit?" Ucap dokter cha melihat taro dan taro hanya menggelengkan kepalanya.

"Ini memang sangat aneh, tapi dari beberapa kasus yang saya ketahui dari senior saya. Kontak batin seperti ini hanya bisa dirasakan oleh anak kembar. Apa mungkin pasien yang ada didalam adalah anak tuan dan nyonya Nakamoto?" Ucap dokter cha.

"Tapi, adikku sudah tiada bahkan kami menguburkan dua jasad saat itu." Ucap dejun.

"Lakukan test dna." Ucap yuta dan dokter cha mengerti lalu diapun membawa yuta lebih dulu untuk diambil darahnya begitu pula dengan winwin dan terakhir mengambil darah renjun yang belum sadar. Lalu dokter cha pun akan pergi tapi jeno menghentikannya.

"Ada apa tuan muda?"

"Tunggu sebentar." Ucap jeno dan dokter cha mengangguk lalu jenopun mendekat pada Haechan. Haechan hanya menatapnya tanpa bicara.

"Berikan tas mu." Ucap jeno dan Haechan menggelengkan kepalanya menolak permintaan jeno, tapi jeno tak perduli dia langsung merebut tas milik Haechan lalu mengeluarkan semua isinya. Membuat Haechan benar-benar sangat marah dan memaki semua keluarga kaya itu daoam hati.

Jeno mengacak-acak isi tas itu. Hingga dia menemukan saputangan yang sudah lumayan usang tapi dia sangat tau mengenai saputangan itu, karena itu miliknya dan itu buatan ibunya sendiri yang dia berikan pada duckienya.

"Apa ini milikmu?" Ucap jeno datar.

"Ya, itu adalah hal berharga milikku. Bibi panti mengatakan padaku kalau aku bisa saja menemukan keluargaku dengan saputangan itu. Karena semua barangku dan renjun diambil setelah kami diantar ke panti asuhan saat itu. Tapi, bibi panti berhasil menyembunyikan sapu tangan itu dan juga gelang milik renjun. Agar kami bisa bertemu keluarga kami." ycap Haechan sembari menangis. Jeno lantas berdiri dan diapun mengangkat saputangan itu.

"Ini milikku dan hanya aku berikan pada duckie. Bagaimana mungkin kau bisa punya?" Datar jeno. Dan iru membuat dery mengambilnya dari jeno dan dia juga membenarkan perkataan jeno.

"Siapa kau?" Ucap Dery menatap Haechan.

"Johnny samchun, ten imo, lakukan test dna." Ucap jeno dan keduanya hanya mengangguk lalu merekapun diambil darahnya begitu pula dengan Haechan.

"Kalau kau mencuri barang ini  aku akan pastikan kau menderita selamanya." Ucap jeno datar dan Haechan hanya bisa terdiam saja dia tak bisa menjawab apapun lagi, ditambah dia sangat cemas pada renjun.













Flashback:

16 tahun yang lalu....

Beberapa orang dengan jas rapi dan juga kaca mata hitam yang menutupi wajahnya menurunkan dua anak berumur 5 tahun yang duduk diatas kursi roda bersama dengan satu wanita yang berusia 30 tahun.

"Ingat ini, jika sampai kau tak bisa menyembunyikan anak ini dari keluarga Nakamoto dan keluarga Seo. Maka kau akan mati ditangan kami. Jangan sampai kau ketahuan. Mengerti? Kau pasti sangat tau bukan bagaimana tuan Lai."

"Ba—baik tuan." Ucap wanita itu lalu beberapa pria itu pergi dari rumah yang merupakan panti asuhan tempat tinggal baru keduanya.

Beberapa bulan kemudian, dua anak itu telah mulai sembuh tapi tidak dengan kesedihan mereka karena berpisah dari orangtua mereka. Lalu wanita itu mendekat.

"Renjun, Haechan." Ucapnya dan kedua anak itu menatapnya.

"Jangan sedih nak, suatu saat nanti kalian pasti akan bertemu lagi dengan orangtua kalian. Maafkan bibi ya. Ini, renjun bisa menyimpan gelang ini dan Haechan bisa simpan saputangan ini, kalian harus menyimpan dengan baik, karena dengan ini kalian bisa bertemu dengan orangtua kalian saat kalian sudah besar. Mengerti?"

"Mengerti bibi, makasih." Ucap keduanya dan wanita itu langsung memeluk kedua anak kecil itu.

"Maafkan bibi nak. Tapi, bibi tak bisa melakukan banyak hal karena bibi takut menghadapi mereka semua. Maafkan bibi. Bibi benar-benar minta maaf, bibi harap kalian segera bertemu orangtua kalian nantinya."batinnya.

Flashback end.





























{Tbc}

Conquere You (jaemren ft nohyuck)END✔Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora