37

3.1K 381 16
                                    

Sepasang suami-istri, maksudnya istri-istri itu tengah berendam di bathub setelah kegiatan panasnya. Atau bisa disebut 'Morning sex'. Jennie yang bersandar di dada Jisoo menggenggam tangan istrinya dan mengusapnya dengan ibu jari seraya memejamkan matanya menikmati ketenangan.

"Udahan ya mandinya, udah kelamaan di air" Jisoo berucap sehingga membuat Jennie kembali membuka matanya, ia mengangguk dan bangun dari sandarannya.

Setelah mandi Jennie bergegas untuk melihat sang anak yang ternyata berada di kamar Lisa sambil menyetel kartun di tv depan kasur itu.

"Unnie, aku memanggilmu dari luar karena tadi anakmu menangis. Namun pintu kamar kalian tidak ada yang buka" ucap Lisa memberitahu Jennie.

"Benarkah? A-aku sedang di kamar mandi dan Jisoo kembali tidur makanya tidak terdengar.. kau kan tahu kamar mandi di rumah unniemu ini kedap suara" Jennie duduk di kasur tepat disebelah kiri sang anak yang terlelap lalu mengusap pipinya pelan sambil tersenyum

"Hmm... Sudah kuduga Jisoo unnie tidur, dia kan hobi bermalas-malasan.. kalau tidak tidur ya bermain game"

"Sama sepertimu, kan?" Sahut Jennie cepat menatap Lisa yang tertawa

"Sudah cukup belum bermain dengan anakku? Aku ingin membawanya ke kamar"

"Belum!" Serobot Rosé memeluk Minji dan meletakkan kepalanya di tangan bayi mungil itu.

"Yah! Kau membuatnya terusik hubby.." Jennie sedikit menjauhkan Rosé dari sang anak "matikan saja tvnya, tidak ada yang menonton." Ucapnya lagi

"Sebentar lagi, kartunnya seru" Lisa kembali menonton televisi

"Jadi sebenarnya yang menonton kartun itu kalian atau anakku?" Tanya Jennie heran

"Kami bertiga." Jawab Lisa membuat Jennie terkekeh lucu

"Unnie, kau akan pergi ke met gala bukan?" Tanya Rosé

"Nde.."

"Kapan?"

"Setelah aku dan jisoo pergi ke kebun binatang"

"Kau ingin pergi ke kebun binatang Unnie?! Kenapa tidak mengajakku?~" protes lisa memegang lengan Jennie

"Ya~ bisakah kalian tidak ikut untuk kali ini? Aku ingin memiliki waktu bersama keluarga kecilku.." Jennie menatap Lisa dengan pandangan memohon

"Arraseo, asalkan saat pulang kau harus membawakan sesuatu untukku dan Rosie, unnie"

"Nde.. gomawo atas pengertiannya"

T

ak lama Jisoo masuk kedalam kamar Rosé dan bergabung tiduran di kasur, jadi mereka berempat ada di atas kasur dengan posisi random.

"Masih sakit perut?" Tanya Jennie mengusap perut Jisoo. Yang ditanya menggeleng sambil memainkan pipi anaknya

"Jisoo unnie, kau terlihat segar sekali.." ucap Lisa

"Karena aku sudah mandi, memangnya kau Lisa-ya.." Jisoo tersenyum mengejek Jisoo. Lisa menepuk pantat Jisoo yang sedang tengkurap

Plak...

"Awss.. yak!" Jisoo menggigit bibir bawahnya dan menatap tajam Lisa, ia sudah bersiap-siap untuk melayangkan pukulannya namun ditahan oleh Jennie. Lisa tertawa puas dan tidur di pantat sang unnie

"Menyingkirlah dari pantatku!"

"Andwae~" rengek Lisa dengan matanya yang menatap televisi.

Jennie menghela nafasnya, ia lihat Rosé yang anteng menatap anaknya seraya memainkan jari mungil itu. Hatinya menghangat melihat interaksi Rosé dan Minji. Dibanding melihat interaksi adik bungsu dan istrinya.

"Aiishh.. hentikan!" Teriak Jennie saat situasi semakin tak terkendali.

"Unnie, haruskah aku memakai kacamataku?" Tanya Rosé pada Jennie. Mereka bersiap-siap untuk membawa Minji keliling perumahan dengan stroller dan meninggalkan sisa dua orang itu dirumah

"Tidak juga tak apa. Kata Jisoo disini setiap rumahnya tertutup rapat" Jennie mulai mendorong stroller itu keluar dari rumah mewah milik istrinya dan diikuti Rosé disampingnya

"Apa tak apa kita meninggalkan dua orang itu di rumah, unnie?" Tanya Rosé

"Entahlah je, semoga saja tidak terjadi apa-apa... Ngomong-ngomong aku rindu dengan kuma dan kai.." Jennie berucap dengan sendu "semenjak aku hamil dan melahirkan, mommy melarangku bertemu dengan anak anjingku yang lucu.. ah.. aku sangat merindukannya.."

"Bersabarlah unnie.. aku pun rindu dengan joohwangie.."

"Eoh, apa ikan itu masih hidup?"

"Entahlah, kakakku sudah lama tidak memberiku kabar—"

"Unnie!!"

Rosé dan Jennie segera menoleh kebelakang karena mendengar suara lisa yang berlari kemari.

"Ada apa Lily?" Tanya Jennie saat gadis thailand ini sedang mengatur nafasnya yang tersengal-sengal

"Jisoo unnie.. tangannya berdarah karena memotong sosis untuk ramen!"

"MWO?!" Panik Jennie berlari meninggalkan Rosé, Lisa dan anaknya... Poor Minji. Lisa tercengang karena Jennie meninggalkan anaknya begitu saja.

"Apa lukanya besar Lisa?" Tanya Rosé

"Eum.. sebenarnya tidak terlalu"

"Yak! Kau membuat panik Jennie unnie sehingga meninggalkan anaknya"

"Mianhae.."

Jennie segera berlari ke dapur dan melihat Jisoo yang sedang mencuci tangannya di keran air. Ia segera melihat jari Jisoo dan menatapnya khawatir "kau tak apa chu?!"

Jennie menatap jari telunjuk Jisoo yang masih mengeluarkan darah cukup banyak. Walaupun tidak terlalu panjang namun lukanya dalam. Ia segera memasukkan jari telunjuk Jisoo kedalam mulutnya

"Aku tak apa, Jennie.." santai Jisoo menenangkan istrinya yang panik "jangan hei.. darah kotor itu.." Jisoo berusaha mengeluarkan jarinya dari mulut sang istri yang masih menghisapnya. Jennie mengeluarkan jari Jisoo lalu mengecupnya pelan

"Tak apa apanya?! Jarimu berdarah chu... Kenapa tidak bilang padaku jika kau lapar, hm?" Ia mematikan kompor listrik itu lalu menarik Jisoo ke sofa sambil membawa kotak obat

"Aku tidak ingin membuatmu lelah.."

"Ck, apa gunanya istri kalau begitu?" Kesal Jennie membuka tutup obat tetes

"Ssshh..." Ringis Jisoo saat jarinya terasa perih

"Apa sakit? Mianhae.. ini agar lukamu tidak infeksi baby.." Jennie memasangkan plaster hellokitty pada jari Jisoo "sudah selesai.."

"Gomawo Jendeukie.."

"Hmm..." Jennie bersandar di sofa, namun tak lama ia mengingat anaknya yang di tinggal di sekitar perumahan "OH GOD! ANAKKU!!..."

Jennie kembali panik, ia meninggalkan Jisoo dan berlari keluar rumah, untung saja Rosé dan Lisa sudah berada di teras. Jennie memegang dadanya lega, ia segera menggendong sang anak dan menciuminya penuh sesal "maafkan mommy sayang.. mommy tak akan mengulanginya lagi~" Rosé dan Lisa saling bertatapan dengan mulutnya yang sama-sama terbuka

TBC

Mama Chu!Where stories live. Discover now