Tentang kehidupan mereka yang menjalani peran sebagai seorang idol dan ibu sekaligus, akibat sebuah kejadian. Mampukah mereka mempertahankan hubungan rumah tangga yang penuh dengan cobaan?
Saat sampai rumah, Jisoo pergi masuk tanpa mengucapkan sepatah apapun padanya. Jennie membuka pintu mobil lalu pergi menyusul Jisoo. Sebelum itu ia mengganti pakaiannya terlebih dahulu lalu menjemput Minji dikamar Rosé. Jennie menunggu Jisoo yang berada di kamar mandi sejak mereka pulang. Bahkan ia sudah mengganti pakaiannya menjadi piyama tidur dan celana yang sangat pendek. Jennie melirik anaknya yang tidur terlelap di kasur, ia mengucapkan banyak terima kasih pada kedua adiknya itu.
Tak lama Jisoo keluar dari kamar mandi seraya mengusap perutnya sendiri. Sudah dipastikan Jisoo lama karena habis pup. Istrinya juga sudah memakai piyama tidur. Jisoo duduk di meja rias dan memakai skincare malamnya, Jennie menatap Jisoo yang sama sekali tidak melihatnya. Ia menunduk meremas jari-jarinya dengan resah. Tidak nyaman dengan situasi ini Jennie memilih untuk mencuci muka dan memakai skincarenya di dalam kamar mandi.
Disaat Jisoo berdiri dari meja rias, Jennie keluar dari kamar mandi. Mereka bertatapan, Jisoo tersenyum dan sedikit menunduk seakan menyapa seseorang. Lalu dia tidur di kasur dan menyelimuti tubuhnya dan sang anak dengan selimut
Yang biasanya Jennie akan marah, sekarang ia diam saja tidak tahu harus berbuat apa untuk mengobrol dengan Jisoo. Jelas-jelas ini bukan salahnya karena harus makan bersama sang mantan kekasihnya itu. Ia memutuskan untuk tidur disebelah kiri, karena sang anak berada di tengah-tengah. Jennie menatap langit-langit kamar ia melirik sekilas Jisoo yang memainkan ponsel seraya membelakangi mereka berdua.
Tak lama Minji terbatuk. Pasangan rumah tangga itu langsung duduk dan memperlihatkan anaknya khawatir dan terkejut secara bersamaan. Jennie mengusap perut anaknya yang gembul, hal ini membuat ia tersenyum kaena sang anak yang menggemaskan. Ia membuang wajahnya ke arah lain tidak ingin melihat wajah Jisoo yang datar saat menatapnya
Namun menurut Jisoo, Jennie tersenyum karena makan malam di Mall tadi, ia menatap sendu istrinya dan sang anak yang mulai kembali tertidur
"Jend—"
"Yes, chu? Kau ingin aku buatkan susu coklat? Atau tanganmu kembali sakit?" Jennie dengan cepat mempotong ucapan Jisoo dan menatap matanya dengan pandangan yang tidak bisa Jisoo artikan
"A-aniya..." Gagap Jisoo lalu tidur membelakangi istri dan anaknya
"Arraseo.." lirih Jennie ikut kembali tertidur dan mematikan lampu utama
•
•
•
02.00 AM
Hiks..
Jennie sedikit terusik karena suara tangisan seseorang, ia pikir anaknya. Namun suaranya lebih berat dan suara tangisan bayi tidak mungkin seperti ini.
"Eomma~" Jisoo duduk dan mengusap air matanya sendiri
"Ada apa chu?" Tanya Jennie khawatir, ia turun dari ranjang dan berdiri di hadapan Jisoo yang menunduk
Jisoo mendongak dan menggelengkan kepalanya dengan mata yang berkaca-kaca.
"Tidak apa-apa. Maaf telah mengganggumu Jennie, aku akan tidur diluar"
"Mwo? kenapa kau harus tidur diluar chu?"
Jisoo mengambil bantal dan berjalan keluar, namun langkahnya terhenti karena ucapan istrinya "apa kau marah padaku karena makan malam itu Ji?" Nada Jennie berubah menjadi sedikit lebih sendu.
Jisoo memutar tubuhnya "Marah? Kenapa juga aku marah padamu Jen. Aku yang menerima ajakannya"
Jennie melangkahkan kakinya lalu memeluk tubuh istrinya, kini ia yang menangis "L-lalu kenapa kau mendiamiku malam ini?.." Jennie menyembunyikan wajahnya di bahu Jisoo
"Kau tahu aku sangat tidak menyukainya saat kau mendiamiku dan tidak mengatakan apa masalahnya~" Jennie berucap dengan suara bergetar seraya memeluk tubuh Jisoo erat
"Mian.."
"Katakan. Kenapa kau mendiamiku malam ini?" Jennie menatap Jisoo dengan pandangan berkaca-kaca "salahku apa Ji~?"
"Aniya.. kau tidak salah apa-apa jendeuki.."
"Lalu? Katakan aku alasanmu Chu!"
"Aku.. aku hanya merasa tidak nyaman.." Jennie tertegun mendengar jawaban istrinya
"K-kau merasa tidak nyaman d-denganku?" Jennie berucap dengan terbata-bata. Perlahan mundur selangkah untuk melihat wajah istrinya itu dengan lebih jelas lagi
"Bukan denganmu Jennie. Tetapi mantan kekasihmu."
"Lalu kenapa kau menerima ajakannya chu!? Aku sudah menolaknya tetapi kau malah mengiyakan ajakan dia.."
"Karena aku lapar.." Jisoo membuang wajahnya ke arah lain "aku tidak apa-apa jika mantanmu itu tidak mengungkit hubungan kalian dulu Jennie."
"Apa kau pikir aku juga nyaman makan bersama mereka? Tidak chu... Kumohon jangan mendiamiku"
"Hmm.."
"Tidurlah lagi di kasur.."
Jisoo kembali duduk di kasur, ia melihat Jennie yang pergi keluar ruangan. Tak lama Jennie kembali dengan membawakan susu cokelat hangat. Dan ikut duduk di sebelah Jisoo
"Untukmu, minumlah agar tidurmu nyenyak" Jennie memberikan gelas itu yang diterima oleh Jisoo
"Terimakasih" Jisoo tersenyum lalu menyeruput susu itu lalu menenggaknya sampai habis dan menaruhnya di nakas
Tangan Jennie terulur untuk merapihkan rambut panjang Jisoo yang digerai itu dengan jari-jari nya. Ia tersenyum saat Jisoo tiduran di pahanya
"Apa kau mengantuk Jennie?" Tanya Jisoo menjilat bibirnya sendiri untuk merasakan sisa susu cokelat yang diminumnya tadi.
"Tadinya iya.. sekarang sepertinya sudah tidak lagi. Memangnya kenapa, chu?"
"Apa itu karena ku?"
"Aniya.." Jennie tertawa pelan karena tak ingin sang anak terbangun. "Kau sendiri mengantuk tidak?"
"Iya.." jawab Jisoo lalu membuka mulutnya karena menguap
"Hm.. tidurlah, aku ingin memompa asiku.. biasanya jam segini akan dapat banyak" ucap Jennie. Jisoo bangun dari pangkuan Jennie dan duduk melihat istrinya yang mengambil pompa elektrik di lemari
"Aku akan menemanimu." Ucap Jisoo tersenyum melihat Jennie yang sedang membuka kancing piyamanya
"Gomawo.." Jennie ikut tersenyum mendengar ucapan Jisoo
"Um.. Jennie?"
"Yes, Chu?"
"Maafkan sikap kanak-kanakanku tadi ya. Aku menyesalinya..." Jisoo menunduk
"Tak apa chu.. aku mengerti perasaanmu" Jennie mengusap pipi Jisoo seraya tersenyum manis
TBC Tangan gatal banget mau bikin wansyut lagi :((
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.