Setelah seminggu penuh di Paris, akhirnya hari kepulangan mereka tiba.
Pagi itu, Jennie sibuk memastikan semua barang sudah terkemas rapi, sementara Jisoo membantu memasukkan koper ke troli. Minji yang masih mengantuk mengisap dotnya sambil duduk manis di stroller, sesekali mengerjapkan matanya yang masih berat.
Jennie membungkuk, merapikan selimut kecil Minji. "Sayangnya mommy, kita mau pulang, ya. Udah puas jalan-jalan di Paris?" tanyanya dengan suara lucu seperti anak kecil.
Minji hanya menggumam kecil, lalu menggeliat di tempatnya. Jisoo terkekeh melihat tingkah anaknya. "Dia pasti bakal kangen naik stroller keliling Paris, Jendeuk."
Jennie tertawa kecil. "Ya... dan aku bakal kangen suasana di sini."
Setelah memastikan semuanya siap, mereka berangkat ke bandara. Perjalanan menuju Korea terasa lebih tenang dibandingkan saat keberangkatan. Minji tertidur hampir sepanjang penerbangan, sementara Jennie bersandar di bahu Jisoo.
Saat pesawat akhirnya mendarat di Incheon, Jennie menghela napas panjang. "Kita kembali ke kenyataan, Chu. Aku harus berpisah denganmu beberapa hari. Aku ada syuting untuk album dan tidur di apartemen."
Jisoo menoleh dan tersenyum tipis. "Gwaenchana Jendeuk, aku dan Minji akan selalu mendukungmu."
Jennie tersenyum kecil, tangannya terulur mengelus pipi Minji yang masih setengah tertidur. "Hmm, sudah dipastikan aku bakal kangen banget sama kalian."
Jisoo menatap Jennie. "Kami juga bakal kangen, mommy~" balas Jisoo dengan imut.
Begitu mereka keluar dari bandara, manajer Jennie sudah menunggu. Setelah berpamitan dengan Jisoo dan Minji, Jennie masuk ke mobil, melambaikan tangan dengan senyum yang dipaksakan.
Saat mobil melaju menjauh, Jisoo menghela napas pelan, lalu menunduk menatap Minji yang kini menggenggam jarinya erat.
"Sepertinya beberapa hari ke depan cuma kita berdua, sayang." Jisoo tersenyum kecil. "Kita harus semangat juga, ya?"
Minji hanya menggumam pelan, masih mengantuk. Jisoo tertawa kecil, lalu berjalan menuju mobil mereka, bersiap kembali ke rumah, menunggu hari di mana Jennie akan kembali ke rumah.
Keesokan harinya, suara bel apartemen berbunyi. Jisoo yang sedang duduk di sofa sambil memangku Minji segera bangkit, berjalan ke pintu, dan membukanya.
"YA! JISOONIEEEE!!" Lisa langsung melompat masuk, diikuti oleh Rosé yang lebih kalem.
"Kami datang untuk mengambil oleh-oleh dari Paris!" seru Lisa, matanya berbinar penuh semangat.
Jisoo tertawa kecil dan membiarkan mereka masuk. "Masuk aja. Aku udah siapin semuanya."
Begitu masuk ke ruang tamu, Rosé langsung melihat stroller Minji yang kosong. "Minji lagi di mana?"
Jisoo menunjuk ke kamar, di mana ranjang bayi terlihat dari pintu yang sedikit terbuka. "Tidur siang."
Lisa mengangguk-angguk lalu menoleh ke sekeliling. "Terus, Jennie unnie mana? Kenapa tidak kelihatan?"
Rosé ikut menatap Jisoo, menunggu jawaban. "Hm, biasanya kan kalian berdua menempel seperti perangko."
Jisoo menghela napas kecil sebelum menjawab, "Dia lagi sibuk syuting untuk albumnya. Dia tinggal di apartemen sementara."
Lisa dan Rosé saling pandang sejenak sebelum kembali menatap Jisoo dengan ekspresi penasaran. "Kalian berdua tidak berantem, kan?" tanya Lisa dengan nada menggoda.
Jisoo tersenyum tipis, berusaha terlihat biasa saja. "Aniya... kami baik-baik aja."
Tapi Lisa dan Rosé bukan orang yang gampang percaya. Mereka berdua duduk di sofa, memperhatikan ekspresi Jisoo dengan curiga.

YOU ARE READING
Mama Chu!
RomanceTentang kehidupan mereka yang menjalani peran sebagai seorang idol dan ibu sekaligus, akibat sebuah kejadian. Mampukah mereka mempertahankan hubungan rumah tangga yang penuh dengan cobaan?