| 01 | Survive Without Them

400 37 28
                                    

[DAFTAR PUTAR : UN1TY - Restu Waktu]

DUA MINGGU lebih sudah mereka jalani, peristiwa yang terjadi sudah membuat semua makhluk di seluruh dunia tenggelam dalam duka, namun, mereka yang masih bertahan tetap harus melanjutkan hidup, bagaimana pun caranya.

Pihak MATA menyewakan tempat menginap untuk para anggota TAPOPS yang tersisa seperti Boboiboy, Gopal, Kaizo, dan Ying. Keempat anak muda itu membutuhkan waktu untuk menenangkan diri. Boboiboy yang masih termenung memikirkan nasib Ayahnya, dan Kaizo yang jadi memikirkan Fang terus-menerus.

Gopal dan Ying masih berkabung, Ying kehilangan Yaya yang notabene adalah sahabat dekatnya, sedangkan Gopal harus menerima kenyataan jikalau Ayahnya mengalami nasib yang sama seperti yang lain, terkena pancaran Destroy dan berubah menjadi debu, Kaizo yang memberitahukannya.

Untuk Boboiboy, remaja itu tidak ingin berbicara dengan sesiapa pun kecuali Gopal atau Kaizo. Boboiboy hanya ingin menenangkan diri, dua minggu lebih mungkin sudah berlalu, tapi luka itu belum sepenuhnya hilang.

Boboiboy membuka ponselnya, melihat kumpulan foto yang diambil bersama teman-temannya setiap kali menjalankan misi, netranya menatap gadis berkerudung pink yang tersenyum disana, serta seorang remaja lelaki berambut ungu menyebalkan yang berada disampingnya.

Seharusnya, Boboiboy tidak melihat foto itu, karena yang ada hanya membuka luka kembali. Setiap kali foto itu dilihat, rasa sesak selalu menghantui, rasa menyesal selalu datang.

"Boboiboy, kamu mau coba biskuit aku?"

"Boboiboy, gimana kabar Tok Aba?"

"Boboiboy, tadi motornya ketabrak sama Ibu, ya? Maaf, ya?"

Yaya ...

"Yah, padahal gue mau banget lihat lo kena rotan Cikgu Papa."

"Woi, Dino! Kok, gebukin Retak'ka nggak ngajak-ngajak?"

"Eh, Boy, nanti kalau Gopal nanya gue ada dimana, jangan dijawab, ya?"

Fang ...

Dua nama yang sangat dia rindukan itu.

"Kalian sekarang dimana, ya?" monolognya lirih. 

"Nggak tahu kenapa, ini terlalu berat, rasanya aneh mengetahui kalian pergi dengan cara yang aneh itu. Kalian pasti masih hidup, kan? Kalian cuma bersembunyi saja, kan?"

Tanpa sadar, sebutir air mata itu lolos melintasi wajahnya untuk yang kesekian kali, untungnya tidak banyak yang keluar, karena remaja itu sudah lelah. Ya, bahkan Boboiboy saja sampai lelah menangis hanya karena itu.

Jemarinya kembali menggulir layar ponsel, menatap foto lamanya, foto bersama Amato dan Uncle Pian saat mereka sedang merayakan hari Raya Idul Fitri. Boboiboy bisa melihat dirinya yang saat itu masih kecil nampak bersemangat saat Amato memberinya tas berisi uang.

"Yeay! Dapat duit raya!"

Boboiboy menghela napas. "Kenapa, sih? Kenapa?" begitulah yang benaknya pikirkan setiap hari. Jika bisa memilih, Boboiboy yang akan gantian melindungi mereka semua yang terkena pancaran Destroy, sehingga semuanya akan baik-baik saja.

"Kenapa gue gagal?" gumam Boboiboy lagi. Ia merasa putus asa sekarang.

"Ya, yang namanya hidup, kalau nggak gagal nggak seru, Bang."

Bangkit! (Boboiboy X Ejen Ali X Anicraft) AOF #6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang