| 05 | Lost But Still Remains

218 26 6
                                    

[DAFTAR PUTAR : #UN1TYCoverProject : Fiki ft. Fajri, Zweitson, Fenly - If You Leave Me Now (Charlie Puth ft. Boyz II Men)]

HITAM dan gelap sepertinya akan menjadi kata yang cocok untuk sebuah rumah yang terletak di pinggiran, orang-orang mungkin menyebutnya sebagai pemukiman kumuh Cyberaya.

Oke, rumah itu benar-benar berada di pinggiran, sangat jauh dan terpencil, jarang sekali orang-orang berkunjung kesana karena lingkungan tempat tersebut yang mengerikan. Banyak isu tersebar mengenai tempat itu. Ada yang benar, ada juga yang tidak.

"Buka pintunya!"

BRAK!!

Orang yang memiliki masalah dengan pemilik suara itu tentunya akan merasa takut. Suara itu terdengar menggelegar, mengerikan, dan tegas. Ditambah dengan dobrakan pintu yang keras, membuat orang yang tidur saja mungkin akan terbangun kaget mendengarnya.

Di dalam rumah itu, lebih tepatnya di sebuah ruangan yang biasa disebut kamar, nampak ada seseorang yang terduduk di tengah ruangan, rambutnya yang hitam panjang terurai acak-acakan, bajunya memiliki satu tambalan di bagian bahu, dan orang itu sedang mendekap sosok mungil yang mengenakan pita kusam di rambut pendeknya yang cantik.

"LO TULI! GUE BILANG BUKA PINTUNYA! HARUS GUE DOBRAK DULU, HEH?!"

"Kak ..." sosok kecil yang ada di dekapannya bersuara dengan isakannya yang tertahan. "Ha ... Hana takut ..."

"Sssshhh ... ada Kakak ... jangan takut ..." sosok berambut panjang itu masih mendekap adiknya dan sesekali membelai kepalanya lembut. "Tetap sama Kakak, jangan pergi ..."

Sang Kakak terus menatap kearah pintu dengan perasaan takut, gelisah, dan cemas. Dalam hati dirinya hanya bisa merapal doa, berharap dia dan adiknya selamat dan orang yang mendobrak pintu itu segera pergi. Meskipun ia tahu hal ini tak akan terjadi.

BRAK!

BRAK!

Orang itu tidak main-main dengan ucapannya, dia benar-benar terus mendobrak pintu, membuat Hana dan kakaknya semakin diliputi rasa cemas. Hana mencoba menahan isakannya, meskipun pada akhirnya air matanya kembali jatuh karena takut.

Salah satu tangan sang kakak menggenggam gagang sapu, ia gunakan itu sebagai senjata untuk perlindungan diri, orang itu harus segera pergi dari tempat tinggal mereka.

BRAK!

BRAK!

"Kak ..." lirih Hana lagi.

BRAK!

Pintu tersebut berhasil didobrak, membuat Hana dan sang kakak terkejut dan membatu seketika membuat mereka semakin mengeratkan pelukan.

"Pintu sialan!"

Seorang pria muda berdiri diantara dua orang pria berbadan besar, kemudian mendekati kakaknya Hana dengan sang kakak yang sudah menodongkan gagang sapu.

"Sudah gue bilang ..." sang kakak mempertegas ucapannya. "Gue nggak mau nyerahin diri ke orang tua lo hanya untuk uang, Airel. Kenapa lo masih nggak ngerti juga?!" serunya penuh emosi.

"Gue cuma ngejalanin apa yang disuruh sama bokap nyokap gue, Haifa. Seharusnya kalau lo nurut, gampang banget, kan?" balas Airel yang sempat terkekeh kecil. "Cuma, karena kalian berdua nggak mau, jadi gue terpaksa. Lagian, uang, kok, ditolak, sih? Aneh banget lo."

Bangkit! (Boboiboy X Ejen Ali X Anicraft) AOF #6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang