30 Day's with Bofu [END✓]

Day 13 "Berarti bertemu...?."

Enjoy for reading this

Judul: Sky
Genre: Friendship, Fantasy, and Slice of life
Tokoh: BoBoiBoy Gentar, BoBoiBoy Sori, and BoBoiBoy Sopan

•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•

Sebagian orang pasti pernah bertanya kan, apa yang dapat dilihat oleh burung dari atas langit?. Kali ini, adalah sebuah cerita yang menyorot pada seorang remaja yang ingin melihat 'pandangan' itu.

"Hahaha, kau pasti bermimpi terlalu jauh Gentar! Mana ada orang yang bisa terbang?!!. HAHAHAHA!." tawa remaja 1 mentertawakan Gentar yang berlutut di lantai.

"Heh! Dia itu terlalu banyak berfantasi! Sampai-sampai, mimpi saja dianggap nyata!. HAHAHAHA!." sahut remaja 2 di sebelah remaja 1 tadi.

"Kalian tidak mengerti! Lihat saja! Akan ku buktikan!!" teriak Gentar lalu berdiri dan pergi meninggalkan mereka sembari memegang buku gambar miliknya.

"Hmh, dia itu benar-benar..." ucap remaja 3 membuat lingkaran memutar dengan jari telunjuknya di kepala.

"Haha, kau benar." ucap remaja 1 dan 2 menyetujui ucapannya. Ketiga remaja itu menatap kepergian Gentar dengan senyum miring, mengejeknya.

--      --       --      --      --

"Dasar, tidak mengerti apa-apa, masih saja komen." gerutu Gentar di perjalanan hendak menuju bengkel miliknya.

"Oh, hai Gentar!!." sapa seseorang sedang duduk di bawah pohon dan dia juga melambai-lambai pada Gentar.

"Hm?." Gentar menoleh pada suara itu lalu tersenyum kecil dan balas melambai pada orang itu.

"Oh, hai Sori." sapa Gentar lalu berjalan mendekati orang itu yang bernama Sori.

Gentar lalu ikut duduk di bawah pohon bersama Sori. "Kau habis darimana?." tanya Sori melihat Gentar di sebelah kirinya.

"Hm? Dari pasar, aku membeli barang yang kurang." jawab Gentar menunjukkan tas selempang di sisinya.

"Kalau kamu dari pasar... berarti bertemu...?." gumam Sori menatap Gentar dengan mata menyipit.

"Iya, mereka, baru tadi..." jawab Gentar dengan ekspresi lelah. Yang dimaksudkan tadi tentunya adalah tiga remaja yang menghalanginya tadi.

"Cih, mereka benar-benar tidak ada habisnya ya!." seru Sori kesal berpeluk tubuh dan membuat bibirnya cemberut.

"Yah, memang sudah begitu mau gimana...?" ucap Gentar mengibaskan tangannya santai tak peduli.

"Omong-omong, bagaimana perkembangan pesawat terbang mu?!." tanya Sori semangat mendekatkan wajahnya pada Gentar, ingin tahu.

Gentar secara perlahan memundurkan kepalanya dari Sori. "Ya, aku pikir mesinnya sebentar lagi akan selesai." jawabnya lalu tersenyum.

"Waha!! Aku mau membantu! Boleh?!." tanya Sori menggenggam tangan Gentar lalu menaruhnya di dadanya begitu antusias.

"Oke! Bagus banget kalau begitu! Jadi tidak perlu begitu repot." jawabnya balas menatap orang dihadapannya ini antusias.

"Kalian membicarakan apa?." tanya seseorang secara tiba-tiba dari samping kanan Sori. Mereka refleks, segera menoleh pada orang itu.

"Sopan!!." seru Sori dan Gentar setelah mengetahui siapa orang itu. Sopan membuat ekspresi bertanya karena dipanggil.

Sopan lalu duduk di bawah pohon juga, di sebelah kanan Sori. "Jadi, apa yang kalian berdua bicarakan?." tanyanya lagi mengulang perkataannya.