Day 23 "Eh?! Tapi aku- hmph!"

272 22 2
                                    

Enjoy for reading this

Judul: Gelembung Sabun
Genre: Slice of life and Action
Tokoh: BoBoiBoy Sori, BoBoiBoy Sopan, and BoBoiBoy Gentar





















Di sebuah lapangan berumput, terlihatlah tiga orang anak kecil berusia kurang lebih 7 tahun sedang bermain-main disana. "Tinggi lagi, tinggi lagi!!."

Mereka sekarang sedang bermain gelembung sabun, mereka melihat akan sampai mana nanti gelembung itu bisa terbang ke udara.

"Wah... tinggi juga..." gumam anak bernuansa biru melihat gelembung itu sudah terbang sampai ranting pohon tertinggi di sekitar lapangan ini.

"Oh, pecah..." ucap anak lainnya yang bernuansa hijau melihat gelembung itu pecah menjadi butiran-butiran kecil.

"Sopan, Sori! Kali ini ayo lomba siapa yang bisa meniup gelembung lebih besar!." seru yang lainnya bersemangat.

"Ayo!/ Boleh..." jawab keduanya bersamaan.

"Kalau begitu kau mulai duluan Gentar..." ucap Sopan mengulurkan tangannya mempersilahkan untuk mulai duluan.

"Hehe, baiklah." ucap Gentar terkesan sombong. Dia kemudian meniup stik yang berlumuran sabun cair itu. Berhasil, dia dapat membuat gelembung sebesar bola basket.

"Ho, lumayan." ucap Gentar tersenyum senang melihat gelembung miliknya. Namun, yang namanya gelembung besar, tentu itu akan pecah walau baru enam detik tadi dibuat.

"Sekarang aku, sekarang aku!!." semangat Sori mengangkat tangannya. Dia melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh Gentar.

Dan gelembung Sori terlihat lebih kecil sedikit daripada punya Gentar. "Yah, lebih kecil..." sedih Sori melihat gelembung miliknya.

"Tidak apa Sori, lain kali kita buat lagi seperti ini." ucap Sopan menghibur Sori, dia menepuk pundak Sori beberapa kali.

"Nah, giliranmu Sopan." ucap Gentar sembari menunjuk Sopan.

Sopan mengangguk sedikit kemudian melakukan hal yang sama seperti keduanya tadi. Dan yang mengejutkannya adalah, gelembung milik Sopan lebih besar daripada milik Gentar.

"Wah! Besar!! Besar lagi Sopan, besar lagi!!." seru Sori teruja melihat gelembung itu. Gentar hanya terdiam melihat seberapa besar gelembung itu.

Dan seperti perkataan Sori tadi, Sopan masih terus meniupnya sehingga gelembung itu pecah saat masih ditiup.

Dan pecahan gelembung itu masuk ke mulut Sopan. "Asin..." gunam Sopan menyadari rasa aneh di lidahnya.

Gentar juga Sori tertawa melihat ekspresi yang Sopan buat, bukannya mudah melihat ekspresinya seperti ini lagi, hehe.
______________________________________________

Di sebuah kamar dengan bernuansa biru kekuningan, terlihatlah seorang pemuda yang masih tertidur nyenyak di atas ranjang single miliknya.

Namun, hal itu tidak terjadi lama sampai alarm miliknya berbunyi dan membangunkan sang empu yang tertidur.

"Urghhhh..." erangnya kemudian mematikan alarm itu yang berbunyi cukup nyaring. Dia pun membuka matanya dengan paksa guna melihat jam berapa sekarang.

"Lima..." gumamnya setelah mengetahui angka yang tertera di jam digital miliknya. Dengan sedikit tidak rela, pemuda itu bangun dari tidurnya dan duduk dipinggiran kasur.

30 Day's with Bofu [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang