BAB 4 [Peluncuran Stelit]

19 10 3
                                    


Oke, kalo ada typo tandain yah!

Happy Reading

*****

Semua orang sudah siap ditempat duduk masing-masing termasuk Khanzia dan Pak dirwana, sebentar lagi mereka akan melihat peluncuran Stelit lewat layar kaca.

"Halo, selamat siang semuanya, selamat menyaksikan siaran langsung peluncuran Stelit tahun 2023, tanggal 9 mei, hari selasa, jam 12:00 dini hari, Stelit akan diluncurkan dalam waktu 5 menit lagi." Suara has pemograman terdengar keseluruh sudut ruangan, mendengar itu jantung gadis yang memimpin peluncuran Stelit tahun ini berdetak lebih cepat dari pada biasanya, Khanzia mengerjapkan matanya mencoba untuk tenang. "Lo pasti bisa Khanzia, Bismillah," batin Khanzia, setelah itu ia membuka kembali matanya.

"Kamu gapapa?" tanya pak dirwana yang duduk bersebelahan dengan Khanzia, ia langsung bertanya saat melihat gadis itu seperti tidak baik-baik saja.

Khanzia segera menengok kearah Pak dirwana. "Ga-gapapa kok pak, aman, aman," ucap gadis itu sambil tersenyum, Pak dirwana akhirnya mengangguk iya.

Sekarang layar sudah menunjukan area dimana Stelit berada dan mereka bisa melihat langsung Stelit meluncur dari sana, semua orang menjadi grogi, mereka takut bahwa semua kerja keras mereka terbuang sia sia karna tak berhasil menempatkan si Stelit ke titik orbit tujuan.

"Stelit siap diluncurkan, ke titik delapan, akses luar angkasa, dengan kecepatan 2.000 perkilo meter."

"Ya Allah plis, Khanzia mohon supaya semua keinginan Khanzia terkabul ya Allah," batin Khanzia, ia tak mengalihkan pandangannya sedikit pun dari layar kaca, sungguh hari ini adalah sebuah penentu baginya, apakah ia akan gagal ataukah berhasil.

"PELUNCURAN DI HITUNG MUNDUR, SEPULUH, SEMBILAN, DELAPAN, TUJUH, ENAM, LIMA, EMPAT, TIGA, DUA, SATU."

SUT!!!, suara Stelit yang meluncur dengan cepat keatas langit. Kali ini dilayar kaca membperlihatkan Stelit yang terus naik bersama roket yang didalamnya terdaoat astronot.

🐎

"Roket dan Stelit sudah sampai di luar angkasa, Stelit akan di lepas landas kembali ke titik delapan dari titik tiga." suara pemograman berbunyi kembali, membuat semua orang kembali menatap layar kacar.

Setelah 7 jam perjalanan akhirnya Roket dan Stelit pun tiba di luar angkasa yang luas, selama 7 jam semua yang berada diruangan itu menunggu. Ada yang duduk sembari memainkan ponselnya, ada juga yang berfoto-foto juga ada yang melihat layar kaca sembari mengemil, sampai ada juga yang tidur dengan pulas ditempat duduknya, 7 jam bukan waktu yang sebentar untuk orang yang sedang menunggu.

Berbeda dengan Khanzia ia tak berhenti berdoa dari mulai meluncurnya Stelit hingga sekarang Stelit sampai diluar angkasa, itupun tanpa mengalihkan pandangannya dari layar kaca yang menunjukan perjalanan roket dan Stelit, bahkan Khanzia tidak bergerak dari tempat duduknya sama sekali selama 7 jam ini, memang hebat Khanzia ini, ia sangat ahli dalam hal menunggu.

"Udah tuh."
"Hei bangun liat, sekarang waktunya si Stelit bakal di luncurin lagi ke titik delapan," ucap seseorang yang duduk dibarisan paling belakang, ia mencoba membangunkan temannya yang tertidur.
"Waw."
"Semoga berhasil aja."
"Semoga berhasil." gemuruh semua orang didalam ruangan itu.

"Semoga gak berhasil," gumam perempuan yang duduk bersebelahan dengan Alangka dibarisan ketiga, yang tak lain adalah Salsa cuaks.

"Apa sayang, aku gak denger?" sahut Alangka, ia tidak mendengar dengan jelas perkataan dari ceweknya itu.

Pangeran Carva [On Going]Where stories live. Discover now