BAB 10 [Penikahan]

12 10 2
                                    

Selamat Membaca

Setelah kejadian itu Khanzia tak lagi ceria seperti biasanya tatapanya menjadi kosong dia tak lagi banyak bicara didepan Carva, hari-hari silih berganti sampai akhirnya hari pernikahan antara Carva dan Khanzia akan diselenggarakan.

Resepsi yang tadinya akan sederhana, dibuat semegah-megahnya oleh Carva, ia tak mau pernikahan Khanzia terkesan biasa saja, bahkan dekorasi sengaja dibuat seperti pernikahan dikerajaan semua ini adalah maunya Cowok itu, sedangkan Davit dan Kelly hanya turut gembira dengan apa yang sudah dilakukan calon menantunya untuk anak perempuan yang mereka berinama Khanzia putri langit tersebut.

Dua hari sebelum pernikahan Carva sudah tinggal terpisah tak lagi dirumah Khanzia, ia memutuskan membeli mansion sendiri, Kelly dan Davit tadinya mencegahnya pergi namun Cowok itu juga berpikir sampai kapan dia harus terus-menerus tinggal dirumah orang tua Khanzia.

Pagi hari ini, Carva sudah siap dengan kemeja putih dan celana hitam panjang yang ia kenakan, hanya saja tinggal memakai jas sebagai penyempurna, tak lupa ia juga memakai pita berwarna hitam dileher kerah kemejanya, penampilan Carva tambah mengesankan, Cowok itu memang sangat-sangat tampan. Pahatan wajah yang sempurna tak ada cacat sedikitpun dan bibir yang tipis-tipis berwarna pink alami itu beuhhhh menggoda, itu dia kata Khanzia saat awal bertemu dengan Alien yang satu ini.

Cowok itu meraih jas berwarna hitam yang diletakan diatas kasur lalu memakainya, sekarang ia sudah siap begitu pula dengan orang-orang yang dia sewa untuk pergi mengiringinya keacara pernikahan.

Sedangkan disisi lain, Khanzia sedang duduk bersama Luna dikamarnya. "Lo harus senyum, ini hari bahagia lo Nzi, kalo gue jadi lo, udahlah dicap anak beruntuk gue."

"Lo tau gak waktu gue kesini tadi, gue terkagum-kagum loh liat betapa megahnya pernikahan lo, tapi yang buat gue lebih kagum tuh kayaknya calon suami lo deh, jadi penasaran gue," lontar Luna, seketika gadis itu mendapatkan cubitan mematikan dari Khanzia dipinggangnya.

"AW, SAKIT NZI!" ringis Luna, ia mengusap-usap pinggangnya yang terasa panas berkat cubitan dari Khanzia.

"Rasain!" ucap Khanzia, Luna hanya melihatnya idih.

Pintu mulai terbuka menampilkan seseorang yang tak lain adalah Kelly Bundanya, "Silahkan masuk," ucap Kelly pada seorang wanita muda dan dua wanita muda lainya yang membawa tas peralatan untuk menyulap wajah Khanzia.

"Wahhh, kak diana!" seru Luna saat melihat wanita muda itu.

"Lo kenal?" tanya Khanzia pada Luna.

"Ya kenal, orang dia make over terkenal," jawab Luna, Khanzia melihat wanita itu kembali dengan oh saja.

"Khanzia ini MUA yang dikirim Carva buat ngerias kamu, dan orang-orang yang bakal jadi pagar ayu," ujar Kelly pada Khanzia.

"Oh iya Bun," jawab Khanzia singkat.

"Kamu ganti bajunya dulu, kamu simpen dilemarikan gaunnya, tunggu biar Bunda ambilin," ucap Kelly, lalu wanita paruh baya itu berjalan menuju lemari Khanzia dan membawa gaun yang tiga hari lalu dibelikan oleh Carva.

"Ini kamu ganti baju dulu sayang," titah Kelly, ia memberikan gaun itu ketangan Khanzia.

"Wawww, gaun pernikahannya cantik banget," seru Luna, matanya berbinar saat melihat gaun indah itu.

"Yaudah aku mau ganti baju dulu," pamit Khanzia ia beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju kamar mandi.

"Tante....," panggil Luna pada Kelly yang masih berdiri didepannya.

Pangeran Carva [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang