BAB 12 [Mimpi]

34 10 52
                                    

Halo allss!!!
Gimana kabarnya nihh?
Btw sekarang aku up 1 Bab dulu aja yah! yaudah langsung aja yuk baca, kalo ada typo tandain ya🙏

Happy Reading
***

Malam hari sudah tiba, acara tadi siang telah selesai dengan lancar, kali ini seluruh keluarga sedang berkumpul kecuali Carva dan Davit entah kemana menantu dan mertua itu.

"Bunda Khanzia mau kue pengantinnya itu," pinta gadis itu pada Kelly yang baru saja datang membawa kue pengantin yang sangat lucu itu.

"Luna juga mau tante," timpal Luna, ya gadis itu juga masih ada disana, dia berniat untuk menginap malam ini dirumah Khanzia.

"Iya-iya, tunggu Bunda potong dulu," jawab Kelly sembari menyimpan kue pengantin dua tingkat itu di meja.

"Tunggu Tante!" ucap Luna saat Kelly baru saja ingin memotong kue tersebut dengan pisau.

Wanita paruh baya itu segera menengok kearah Luna. "Iya sayang," jawab Kelly, gadis itu segera mengambil Handphone yang ia letakan diatas meja. "Mau Luna poto dulu buat sw Tante, hehe," ujar Luna diakhiri kekehan kecil, Khanzia dan Kelly hanya menggeleng kecil.

Luna langsung mengambil poto kue tersebut, "Udah Lun, gue mau cepet makan tu kue," cakap Khanzia, gadis yang sedang memotret akhirnya mengangguk dan mempersilahkan kue itu untuk dipotong.

Kelly segera mengambil pisau yang tadi dan memotong kue itu menjadi beberapa bagian. "Tuh kalian ambil aja," titah Kelly, mata kedua gadis itu berbinar serta langaung mengambil satu potongan kue masing-masing, terlihat keduanya sangat menikmati kue tersebut.

"Udah ah makanya, Khanzia mau tidur, udah malem nih," ucap Khanzia sembari mengambil tissue yang ada diatas meja untuk membersihkan tangannya.

"Iya sayang, kalo gitu bunda kedapur dulu liat semua kerabat kita diruang tamu masih ada sebagian jadi harus bunda kasih camilan," tutur Kelly, wanita paruh baya itu segera berdiri dan beranjak pergi keruang tamu.

"Ayo Lun kita kekamar gue ngantuk banget," ajak Khanzia pada Luna.

"Kok ajak gue, ajak suami lo lah, gue mah udah pasti tidur dikamar tamu," jawab Luna, Khanzia teringat kembali sekarang dia sudah bersetatus sebagai istri.

"Yaudah lo tidur kekamar tamu, gue juga mau tidur dikamar gue," ucap Khanzia dengan tenang, Luna melihat wajah gadis itu dengan curiga.

"Lo gak takut?" tanya Luna.

"Enggak."

"Bagus, kalo Carva mau ngapain lo, jangan ditolak lakuin aja oke," ujar Luna sambil mengacungkan dua jempolnya seraya tersenyum kikuk.

"Anjirt, bangke lo, udah sana-sana pergi tidur," titah Khanzia sambil menggebas-gebaskan tangannya pada Luna.

"Iya, gue pergi nih, tapi besok ceritain ya Nzi," celetuk Luna, gadis itu segera berdiri dan berjalan dengan cepat mengjauhi Khanzia sebelum ia mendapatkan cubitan mematikan.

🐎

Gadis bernama Khanzia itu sekarang sedang mengamparkan surpet dibawah tempat tidurnya, tiba-tiba Carva membuka pintu kamar, Cowok itu mengedarkan pandangannya pada seluruh sudut ruangan bernuansa biru langit, Khanzia segera menengok keambang pintu.

"Ayok masuk," ajak Khanzia, Cowok itu mengangguk lalu berjalan masuk.

"Tutup pintunya sekalian, kuncinya masihkan," pintw Khanzia, Carva segera menutup pintunya.

"Kunci juga," titah Khanzia, Carva lagi-lagi meakukan apa yang gadis itu katakan yaitu mengunci pintu kamar gadis itu.

"Udah malem, udah solat jugakan lo, sok kalo mau tidur," tunjuk Khanzia pada surpet yang tadi ia amparkan di bawah tempat tidurnya.

Pangeran Carva [On Going]Where stories live. Discover now