4️⃣ - MSO

730 92 27
                                    

Makan siang bersama keluarga Federico membuat Seokjin sedikit gugup, ia melihat semua anggota Keluarga Federico menunjukkan ekspresi diam yang sama saat pertamakali melihat hidangan masakan korea yang ada di atas meja. Beberapa detik kemudian Serena tersenyum lebar dan matanya berbinar penasaran saat menengok ke masakan buatan tuan rumah yang menyambutnya untuk makan siang.

Ekspresi datar dan diam ditunjukkan oleh Agust Dante dan Jungkook, raut wajah yang sebenarnya cukup buruk karena tidak menyiratkan rasa senang  saat melihat hidangan bulgogi, bibimbap, jjampong, kimchi, japchae, dan pajeon. Sebaliknya orang yang melihat ekspresi wajah mereka berdua bisa mengartikan hal yang sebaliknya atau salah paham.

Apa yang sedang mereka pikirkan? Tentu saja mereka tidak akan menemukan Pizza, pasta, grissini, atau Vitello tonato, tidak ada irisan daging sapi dingin yang dilapisi saus krim rasa tuna, -- semua jenis makanan Italia yang disebutkan barusan tentu saja lenyap dalam daftar menu milik si tuan rumah.
Mau tidak mau Keluarga Federico terpaksa mencicipi hidangan berbeda yang disuguhkan di Pulau Kore.

Air liur Seokjin nyaris ingin tumpah saat melihat masakan lezat ibunya yang tercium wangi dan begitu menggugah selera. Ia melihat ibunya tampak bersemangat saat mempersilahkan tamu yang jauh-jauh datang ke Italia untuk bersantap makan siang bersama.

Jungkook menatap sepasang sumpit yang ada di samping mangkuk nasinya dan ia mengabaikan alat makan itu, meraih garfu dan sendok yang juga disediakan oleh tuan rumah.

Agust Dante secara tak terduga makan bibimbap dengan lahap, meski ekspresi wajahnya datar dan emosinya sama sekali tidak terbaca, apakah ia menyukai masakan itu atau tidak?, tapi tangan dan mulutnya terus bergerak cepat untuk menghabiskan makanan yang sedang dilahapnya.

"Sayang, apa kamu mau tambah bulgoginya?" Siyoung mendekatkan piring masakan itu kepada Jungkook, si rambut hitam mengeleng pelan meski ia tidak mengerti dengan ucapan wanita itu, kemampuannya sebatas  membaca gerak bahasa tubuh yang ditunjukkan Siyoung saat menawarkan bulgogi.

"Sepertinya Jungkook harus belajar bahasa Korea dengan cepat" celetuk Serena melihat kepada kedua orangtua Seokjin.

Kini giliran Siyoung dan Seokjin yang tidak mengerti dengan  bahasa yang diucapkan oleh si wanita Italia, tapi Namgil yang mengerti apa yang diucapkan wanita itu kemudian menanggapinya dengan senyuman usil.

"Seokjin-ie  akan mengajarinya sampai lancar-- Jungkook punya kamus tidurnya setelah menikah..."

Seokjin menatap bingung pada ayahnya saat namanya disinggung dalam kalimat yang tidak ia mengerti, Serena dan Namgil terkekeh ringan melihat ke arah Seokjin yang menunjukkan wajah bingung dan polos.

Sedangkan Jungkook membenci lelucon pria itu, kulit pipi sebelahnya mencuat keluar  karena dorongan lidah di dalam rongga mulutnya sendiri.- menunjukkan reaksi kesal secara terang-terangan.

Makan siang bersama antar keluarga berjalan dengan lancar meski bahasa sedikit menjadi penghalang dalam komunikasi mereka, tapi kendala itu tak menjadi masalah yang besar, karena sang kepala keluarga, Kim Namgil bisa menggunakan Bahasa Italiano dengan lancar dan dengan otomatis ia segera memiliki tugas tambahan sebagai penerjemah yang menjembatani komunikasi antara Keluarga Federico dan Keluarga Kim.

Meski keluarga Federico semuanya bisa berbahasa Inggris, tapi  Siyoung hanya bisa berbahasa Korea, meski memiliki kelemahan dalam bahasa yang terbatas, tapi wanita itu tetap  mencoba untuk menjalin komunikasi dengan baik  dan berusaha menjadi tuan rumah yang ramah dan memberikan pelayanan sempurna dalam menyambut keluarga calon menantunya yang jauh-jauh datang dari Italia.

Setelah mengobrol dan makan siang, Keluarga Federico pun pamit pergi dan mengatakan bahwa mereka akan kembali minggu depan saat pesta pernikahan diselenggarakan di Pulau Kore.

My Sassy OmegaWhere stories live. Discover now