My Sassy Omega

6️⃣ - MSO

Disclaimer :
untuk memperdalam karakter Sassy Omega dalam dialog book ini terkadang ditemukan bahasa yang vulgar dan  kasar, diharapkan kepada Readers agar  tidak meniru dan  bijak dalam menanggapi dialog dalam narasi chapter tersebut.

(Book ini adalah cerita Fiksi Delulu)

Selamat membaca, buat my lovely reader yang nungguin book ini.

Ti voglio bene 💜

Seokjin telah menghabiskan segelas kopinya saat Pak Baek muncul  dan memesan kopi yang sama pada Hwasa, wanita pemilik kedai kopi di pelabuhan.

Pak Baek berbincang-bincang dengan Seokjin sambil menghabiskan waktu istirahat setelah makan siang. Pak Baek, nelayan senior yang bertubuh besar dan tinggi, berwajah ramah yang jenaka dan memiliki selera humor yang cukup bagus.

Seokjin tidak keberatan jika menghabiskan banyak waktu mengobrol dengan pria paruh baya tersebut, hingga akhirnya obrolan bersama Pak Baek mulai bergulir pada topik pembahasan tentang rencana pernikahan Seokjin.

"Selamat Nak!- akhirnya kamu akan menikah...Ayahmu mengatakan bahwa pasanganmu berasal dari Italia"

"Iya benar--Terima kasih Pak Baek,"

Seokjin tersenyum mendengar ucapan nelayan tua itu,  ia sudah dengar dari Jimin bahwa berita tentang pernikahannya telah berhembus dengan cepat dan sampai ke  telinga penduduk Pulau Kore. Bahkan sebelum keluarga Seokjin  menyebarkan undangan pernikahan untuk orang-orang

"Semoga pernikahanmu berjalan  dengan lancar, Nak" pak Baek terkekeh dan memberikan tepukan ringan di bahu Seokjin.

Alis Seokjin berkerut ke atas, ia mendesah lelah dan tersenyum dengan berat.

"Sebenarnya aku tidak terlalu cocok dengan omega yang dijodohkan kepadaku.."

"Kenapa? Apa karena dia male omega?"

Pak Baek merespon dengan cepat, matanya melotot kaget dan penasaran, tentu saja selain berita rencana pernikahan Seokjin yang sudah menyebar, orang-orang juga mengetahui bahwa Omega yang akan menikah dengan putra Keluarga Kim adalah Seorang Male-omega. Omega langka yang populasinya sangat sedikit.

"Ya, ini sedikit berkaitan tentang hal itu" Seokjin mengelus tengkuknya dan tertunduk sedih,  "tapi sebenarnya ada masalah lain yang lebih rumit"

"Kamu ragu pada pasanganmu?"

"Sedikit"

"Karena dia male-omega?'

"Mmm...Karena kepribadian buruknya" Seokjin mengoreksi Pak Baek dengan cepat, dan si nelayan tua tampak bersungut-sungut mencoba memahami isi pikiran lawan bicaranya.

"Kalian harus mencoba untuk saling memahami, terkadang dalam pernikahan bisa menjadi rumah untuk menyatukan sifat yang saling bertolak belakang."

Seokjin mengerti dengan nasehat si nelayan tua, sifat pasangan yang menikah tentu saja memiliki perbedaan dan tak bisa sepenuhnya sama, tapi bagi Seokjin pribadi, karakter buruk Jungkook sudah melewati batas dan ia bisa memprediksi bagaimana kacaunya pernikahan yang akan dihadapi bersama omega yang angkuh itu.