5️⃣ - MSO

759 103 36
                                    

Ciao!!! My Lovely readers!!!

Happy reading💜!!!!

Happy reading💜!!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seokjin POV

Aku mengetuk pintu beberapa kali kali dan tak ada tanda-tanda bahwa Jungkook akan segera datang membuka pintu kamarnya.

Waktu  sudah hampir siang tapi Jungkook belum bangun dan ia tidak muncul  saat kami sarapan pagi tadi, ibuku tampak khawatir dan tampak sangat perhatian kepadanya,  ibuku terus menyuruhku  untuk membangunkan Jungkook yang belum bangun hingga matahari sudah merangkak semakin tinggi.

aku mencoba untuk terus mengetuk daun pintu dan memanggil namanya berkali-kali.

"Jungkook-ssi?"

"Apa kamu masih tidur?"

"Jungkook-ssi? Jungkook-ssi?"

Aku terus mengetuk pintu  dan akhirnya usahaku bisa terbalaskan,  terdengar suara gagang pintu yang sedang diputar dan setelah menanti dengan sabar, pintu kamar Jungkook akhirnya terbuka juga.

Aku tertegun saat melihat wajah bantal yang muncul dibalik pintu yang setengah terbuka,  sebelah tangannya mengucek mata besarnya yang sayu dan ia menahan diri untuk tidak menguap, rambut hitamnya yang panjang sebahu terlihat berantakan dan liar- acak-acakan.

Tangannya menahan pintu dan matanya yang masih terlihat mengantuk berat dan sangat sayu, sudah kuduga ia masih tertidur dan bangun kesiangan, hingga akhirnya ia pasti terpaksa bangun karena gangguan dari ketukan pintu yang sudah menderah kedamainnya di dalam kamar.

"Ada apa?"

Suaranya terdengar berat dan wajahnya tampak cuek saat melihatku berdiri di depan pintu kamar

"Ibuku menyuruhmu turun ke lantai bawah untuk sarapan--hmm..sebenarnya ini sudah hampir siang"

Aku melirik sekilas ke arah jam dinding yang ada di samping lorong, Jungkook masih melihatku dengan penampilannya  yang cuek dan sangat apa adanya. Ia menggaruk rambutnya yang awut-awutan lalu menguap lebar,  mata dan pipinya masih tampak kembung atau terlihat sedikit bengkak.

"Yeah, aku memang lapar--Okay, kalo gitu aku mau ke kamar mandi dulu"

"Kami menunggumu di bawah"

"...."

"Yak!!"

Aku belum sempat mengucapkan kata pamit, tapi tiba-tiba pintu kamar sudah  ditutup dari dalam, sikapnya yang seenaknya membuat perasaanku menjadi buruk, si omega  menutup pintu tanpa aba-aba membuat hidungku hampir saja terhantam oleh pintu yang ditarik dengan keras.

Tubuhku merinding karena merasakan terpaan angin yang tertiup saat pintu tertutup rapat dan nyaris melukai jembatan hidungku.

"Ah, Sikapnya benar-benar jauh dari kata lembut dan sopan"

My Sassy OmegaWhere stories live. Discover now