P R O L O G

162 8 3
                                    

Sekedar info aja kayaknya revisi ini bakalan banyak hal yang aku ubah. Dari segi rangkaian kata², gaya bicara, alur sampingan, bahkan kepribadian karakter. Semoga suka!


____________________

"Siapa lagi tempat meminta dan berharap selain engkau ya Rabb? Bukankah engkau satu-satunya Tuhan semesta alam?" Senyuman terlukis tipis saat mengakhiri kalimat.

"Hamba mencintai salah satu hambamu, ikat kami dalam sebuah hubungan pernikahan. Dan jaga hambamu ini dalam perbuatan yang Engkau benci."

"Harapanku tak pernah berkurang padamu ya Rabb ku. Dengan izin dari-Mu dia bisa menjadi milik hamba. Engkau sang pemilik hati, maka luluhkan hatinya" tangannya menengadah dengan pandangan yang menuju ke langit-langit kamar.

Kedua doa itu nampaknya saling bertaut satu sama lain. Entah bagaimana reaksi para malaikat yang mendengar doa mereka berdua. Diam-diam mencintai, diam-diam mendoakan. Biarkan takdir yang menjalankan perannya, karena kekuatan doa dapat mengalahkan takdir jika Allah berkehendak dan meridhoi-nya.

***

Kini ia menelungkupkan wajahnya di lipatan tangan, merasakan gemercik air melewati kepala dan punggungnya. Matanya terpejam, dan darah dari hidungnya kembali mengalir.

"Ya Allah liat, Kania lagi nangis" lirihnya dalam rintik tangis. "Kania gak sekuat itu..." untuk hari ini harinya dipenuhi tangis, bahkan dalam benak dirinya bertanya kapan hari bahagia itu datang?

Seharusnya esok hari adalah hari bahagia untuk Kania, hari bertambahnya usia. Namun sekarang semuanya terasa sepi, sunyi, gelap, sesak. Siapa yang akan mengucapkan selamat ulang tahun pada Kania?

***

"AAAAA KECOA!" Teriak Kania, membuat Zaki terkejut.

Saat ia menengok ke arah Kania, ia mendapati teman masa kecilnya itu sudah naik ke atas meja sambil menunjuk ke hewan horor itu. Entah jahil atau bagaimana, kecoa itu mengeluarkan mode terbangnya dan menuju ke arah Zaki. Sontak dia naik ke atas meja yang berada di dekatnya.

"ASTAGHFIRULLAH KECOA!" Zaki ikut berteriak. "Hus... hus... pergi sanaaa" usir Zaki, sedangkan kecoa itu hinggap di lantai kelas.

"Zaki kamu cowok, kecoanya keluarinnnn" heboh Kania.

Zaki menggeleng mantap "enggak enggak aku phobia, kamu aja" katanya, tak kalah heboh.

____________________


Semoga berkenan membaca di part selanjutnya 🙌 bakalan seneng bgt sih >\\\<

Follow juga ya jangan lupa! Oh iya, rekomendasiin cerita ini ke temen-temen kalian. Votenya juga jangan ketinggalan.

Lov u a lot<3

Kanza : Kania X Zaki [ REPUB ]Where stories live. Discover now