7. Post Card

6.3K 1.5K 802
                                    

Hai hai hai!

Seperti biasa, absen hadir dulu sebelum ketemu Eijiiiiii

*****

Usai penampilan ASPIRE BAND digelar, Aeris mencoba untuk keluar dari kerumunan. Dia sudah tidak peduli dengan acara selanjutnya, dan memilih untuk mencari sosok yang mencuri perhatiannya sejak tadi dengan sebuah post card di tangannya. Bak orang yang terhipnotis, Aeris terlihat seperti orang linglung yang tidak mengetahui apa yang terjadi pada dirinya. Perempuan itu hanya terus berjalan, membelah kerumunan, dan tak peduli dengan Dania yang masih asyik di tempatnya.

Beberapa saat kemudian, setelah berdesakan dengan kerumunan orang-orang, Aeris mematri langkahnya untuk menuju belakang panggung sana. Dari kejauhan, dia bisa melihat Reiji bersama dengan anggota band lainnya yang terlihat kelelahan menuju ke balik panggung sana. Tanpa banyak pikir, dia pun mempercepat langkahnya untuk mengikis jaraknya dengan laki-laki itu. 

"KAMBING!"

Seperti sebuah magnet, suara itu kontan membuat Reiji menghentikan langkahnya. Dia pun menoleh, dan menatap kedatangan Aeris dengan bingung. Kaos putihnya yang lepek oleh keringat itu memberikan tanda bahwa dia telah menghabiskan banyak energi saat tampil di panggung tadi. Rambutnya yang basah oleh keringan itu pun dia usap ke belakang, sambil berucap, "Hei!"

Aeris berhenti setelah sampai di hadapan Reiji dan hanya menyisakan dua langkah saja. Entah mengapa, suasana di antara keduanya mendadak terasa awkward. Entahlah, mungkin setelah ini, Aeris akan menyesali perbuatannya karena bersikap konyol dan tidak jelas di hadapan Reiji kali ini.

Dasar gadis bodoh! Mau apa kau ke sini?

Kira-kira seperti itu suara hati milik Aeris yang memaki dirinya sendiri.

"Ada apa?" Reiji bersuara lagi.

Aeris gelagapan. Tanpa mengucapkan sepatah kata terlebih dahulu, dia kembali melangkah satu kali. Belum cukup sampai di sana, dia memberikan selembar post card dari tangannya kepada Reiji. Bahkan saat laki-laki itu hanya menaikkan satu alis sambil menatap post card itu, Aeris dengan sedikit paksaan meminta laki-laki itu untuk menerima barang darinya tersebut. "Buat lo aja, Kak," ucapnya.

"Karena gue nggak tau mau berterima kasih ke Kakak Pembimbing yang mana, jadi gue kasih ke lo aja karena gue rasa, cuma lo yang banyak interaksi sama gue selama OSPEK," lanjut perempuan itu.

Salah satu kegiatan yang menjadi sebuah tradisi OSPEK di HARNUS UNIVERSITY yakni setiap mahasiswa baru harus memberikan satu post card yang berisi ucapan terima kasih kepada salah satu Kakak Pembimbing yang telah banyak membantu dan membuatnya kagum dengan cara bekerja mereka yang tulus. Dan... ya! Aeris memilih Reiji sebagai sasaran post card ucapan terima kasihnya yang dia tulis sendiri. Meskipun agak asal-asalan.

Reiji berusaha menahan senyum receh di bibirnya lalu menggantinya dengan anggukan singkat saja. Karena sejujurnya, dari sepuluh orang yang memberikan kartu ucapan untuknya, hanya Aeris yang membuatnya sedikit terkejut. Dan... lucu juga, mungkin?

"Thanks," ucap laki-laki itu sambil sedikit mengangkat post card dari Aeris di tangannya. 

Melihat respons Reiji yang sangat biasa saja, tentu membuat Aeris merasa semakin malu. Ah, memangnya, apa yang dia harapkan? "Itu aja sih, Kak. Maaf juga udah bawel selama OSPEK kemarin. Makasih juga bantuannya. Anyway, penampilan lo tadi keren banget," ucapnya sebelum berlari kabur dari hadapan Reiji.

Melihat itu, Reiji hanya geleng-geleng kepala sambil menatap punggung mungil Aeris yang perlahan mulai menjauh dari hadapannya.

"CIEE!! DAPET SURAT CINTA, YA, WOI!"

Rotasi Dunia ReijiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang